Bukti Adanya Evolusi

Pengertian Evolusi. Evolusi berasal dari kata evolve yang artinya perubahan. Dengan demikian, evolusi dapat diartikan sebagai perubahan atau perkembangan struktur makhluk hidup menjadi lebih adaptif dalam waktu yang lama. Evolusi ini terjadi secara perlahan dan terjadi pada populasi makhluk hidup.

Walaupun Evolusi sangat sulit untuk dapat dibuktikan. Namun demikian, banyak fakta yang dapat digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi. Untuk meyakinkan adanya suatu proses perubahan dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang lebih kompleks tersebut, memerlukan beberapa bukti atau petunjuk yang dapat mendukung atau membantah fakta dari suatu teori.

Bahasan berikut akan menjelaskan beberapa petunjuk bahwa evolusi memang terjadi, di antaranya adalah variasi dalam satu spesies, adanya fosil, kesamaan kimia, perbandingan anatomi (homologi dan analogi).

Buku Darwin, origin of Species, mengandung beberapa bukti yang secara tidak langsung memperlihatkan bahwa evolusi memang terjadi. Misalnya, Darwin menjelaskan bukti dari catatan fosil untuk memperlihatkan bahwa bentuk kehidupan lain pernah ada di bumi.

Karena suatu evolusi terjadi dalam waktu yang sangat lama, sangat tidak mungkin untuk dapat melihat dan mengamati evolusi secara langsung. Teori Darwin dilanjutkan oleh para ahli biologi dan telah banyak mendapatkan informasi baru yang mendukung teori evolusi.

Fosil Sebagai Bukti Evolusi

Kata fosil berasal dari bahasa latin, fodere, artinya menggali. Oleh karena itu, fosil dapat diartikan sebagai sisa- sisa makhluk hidup yang telah membatu atau terperangkap di dalamnya. Fosil yang ditemukan dapat berupa tulang tulang dan jejak yang sangat membatu. Ilmu yang mempelajari tentang fosil disebut Paleontologi.

Sisa- sisa hewan dan atau tumbuhan yang ditemukan pada batuan sedimen memberikan informasi mengenai peristiwa yang terjadi di masa lalu. Bukti- bukti ini menunjukkan fakta bahwa telah ada variasi makhluk hidup.

Beberapa spesies yang telah punah memiliki sifat karakter transisional antarkelompok utama organisme yang masih ada. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah spesies tidak tetap, tetapi bisa berubah, bail berkurang atau bertambah dalam jangka waktu yang relative lama

Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa banyak fosil yang berasal dari makhluk hidup yang telah punah. Namun demikian, terdapat juga beberapa fosil dari makhluk hidup yang ternyata masih ada atau mirip dengan mahkluk hidup yang masih ada pada sekarang.

Teori evolusi ditunjukkan dengan sederetan fosil yang ditemukan dalam lapisan permukaan bumi tua ke lapisan permukaan muda yang memperlihatkan adanya perubahan secara berangsur- angsur.

Fosil biasanya ditemukan secara kebetulan atau tidak disengaja dan sangat jarang ditemukan fosil dalam keadaan yang utuh. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan jarang ditemukannya fosil dalam keadaan utuh, yaitu:

  1. pengaruh angin, aliran air, dan bakteri pembusuk;
  2. terdapat beberapa organisme atau bagiannya yang tidak dapat membatu;
  3. terjadi lipatan batuan bumi akibat gempa bumi, tanah longsor, dan letusan gunung berapi;
  4. hewan-hewan pemakan bangkai yang sering membawa bagian tubuh bangkai ke tempat lain.

Contoh Fosil Bukti Evolusi

Salah satu fosil yang ditemukan dalam keadaan lengkap adalah fosil kuda. Fosil kuda ini ditemukan pada hampir semua periode geologi.

Kuda pertama diperkirakan hidup sekitar  60 juta tahun yang lalu pada zaman Eosin. Kuda pertama ini diberi nama Hyracotherium (Eohippus). Dari Kerangka fosil ditunjukkan bahwa kuda pertama berukuran sebesar kucing berevolusi menjadi kuda berukuran sekarang.

Mekanisme Evolusi Kuda

a).Ukuran tubuh menjaadi semakin besar, dari yang awalnya berukuran sebesar kucing menjadi sebesar kuda sekarang.

b). Ukuran Kepala menjadi lebih besar dan jarak antara mulut dengan mata semakin jauh.

c). Ukuran Leher menjadi lebih panjang.

d). Ukuran Geraham depan dan belakang semakin besar, berlapis email, dan bentuknya makin sesuai untuk memakan rerumputan.

e). Ukuran Kaki depan dan belakang semakin panjang, Gerakan kaki semakin lincah, larinya menjdai semakin cepat, tetapi kemampuan rotasi tubuh menjadi  berkurang.

f). Jumlah Jari kuku dari lima jari menjadi satu jari, bentuknya semakin panjang, jari kedua dan keempat mengalami kemunduran sehingga menjadi organ yang tidak berfungsi lagi (rudimenter).

Homologi Analogi Sebagai Bukti Evolusi

Struktur fisik makhluk hidup memberikan petunjuk terhadap struktur fisik nenek moyangnya. Teori evolusi Darwin menyatakan bahwa satu spesies dapat membentuk spesies yang lain.

Persamaan struktur merupakan petunjuk bahwa hewan- hewan ini memiliki nenek moyang yang sama. Ketika spesies yang berbeda berevolusi, seleksi alam menghasilkan modifikasi yang teradaptasi pada lingkungan yang berbeda.

Struktur tubuh dengan fungsi berbeda, tetapi mempunyai bentuk asal yang sama disebut struktur homolog.

Sebaliknya, organ-organ yang sama fungsinya tetapi memiliki asal usul yang berbeda disebut analog

Contoh Homologi Bukti Evolusi

Contoh Homologi bukti evolusi misalnya tangan manusia dan sayap burung. Tangan manusia lebih cocok untuk memegang, sedangkan sayap burung lebih cocok untuk terbang.

Contoh homologi lainnya adalah tangan manusia homolog dengan kaki depan kucing, kuda, buaya, dan vertebrata lainnya, namun fungsi dari anggota depan masing- masing spesies tersebut berbeda.

Contoh Analogi Bukti Evolusi

Contoh Anologi adalah sayap burung analog dengan sayap serangga. Macam macam anggota gerak itu pada spesies- spesies tersebut mengalami modifikasi yang adaptif.

Embriologi Perbandingan Sebagai Bukti Evolusi

Petunjuk evolusi dapat juga ditemukan pada perkembangan beberapa organisme. Perkembangan sel telur yang sudah dibuahi hingga dilahirkan disebut embrio.  Adapun ilmu tentang perkembangan organisme ini disebut Embriologi.

Ketika membandingkan perkembangan organisme yang dekat kekerabatannya, terkadang sulit untuk membedakan tahap awal satu spesies dengan spesies lainnya.

Contoh Embriologi Bukti Evolusi

Pada awal perkembangannya, ikan menunjukkan perkembangan yang mirip dengan embrio hewan lain dan manusia. Walaupun pada akhirnya bentuk dewasa setiap organisme tersebut menjadi berbeda. Kesamaan embrio pada saat awal perkembangannya merupakan hal yang menunjukkan adanya kesamaan nenek moyang pada hewan- hewan tersebut.

Kesamaan embrio ini sering digunakan untuk petunjuk telah terjadinya evolusi. Jika dua spesies berasal dari nenek moyang yang sama, maka kedua spesies tersebut mungkin masih memiliki kesamaan dalam perkembangannya.

Pada hewan vertebrata, perkembangan dan pertumbuhan embrio memperlihatkan bentuk yang mirip satu dengan yang lainnya. Pada perkembangan lebih lanjut, embrio- embrio tersebut menunjukkan adanya perbedaan.

Pada awal perkembangannya, embrio ikan hiu, ayam, dan simpanse memiliki kemiripan, meskipun hasil akhirnya berbeda.

Dalam embriologi perbandingan terdapat hubungan kekerabatan pada Vertebrata yang ditunjukkan adanya persamaan bentuk perkembangan yang dialami dari zigot sampai embrio. Semakin banyak persamaan yang dimiliki oleh embrio- embrio tersebut, semakin dekat hubungan kekerabatannya.

Biokimia dan Genetika Sebagai Bukti Evolusi

Genetika modern juga memberikan bukti kuat adanya evolusi. Semua makhluk hidup menggunakan kode genetika yang sama dalam menyintesis protein. Kode genetik yang sama menunjukkan bahwa semua makhluk hidup berevolusi dari satu organisme yang menggunakan kode genetika yang sama.

Ahli biokimia, juga telah membandingkan urutan asam amino dari protein yang ditemukan pada organisme yang berbeda. Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat biasanya memiliki protein dengan urutan asam amino yang sama. Pada organisme yang jauh kekerabatannya, urutan asama amino dari proteinnya memperlihatkan banyak perbedaan.

Contoh Biokimia dan Genetika Bukti Evolusi

Semua jenis protein pada makhluk hidup hanya disusun oleh 20 jenis asam amino. Kode DNA memiliki bahasa sederhana yang sama untuk semua makhluk hidup. Ini merupakan bukti yang menjadi dasar kesatuan kehidupan molekular.

Seleksi Alam yang Teramati

Evolusi terjadi dalam ribuan hingga jutaan tahun. Oleh karena itu, sangatlah sulit untuk mengamati seleksi di alam liar. Akan tetapi, terdapat satu contoh seleksi alam di alam liar yang tercatat sangat baik. Pada kasus ini, melibatkan evolusi warna sayap pada spesies ngengat iston Betularia.

Contoh Seleksi Alam yang Teramati 

Ngengat umumnya terdapat di desa- desa Inggris. Pada awal tahun 1850 sebelum terjadi revolusi industri, populasi ngengat sayap putih lebih banyak ditemukan. Jarang sekali ditemukan ngengat warna hitam. Saat itu, jika ngengat putih hinggap pada batang pohon, burung dan predator lain sulit menemukan ngengat tersebut.

Warna batang yang cerah menyamarkan ngengat putih. Hal ini berbeda dengan ngengat hitam sehingga ngengat hitam mudah ditemukan oleh predator.

Sekitar awal tahun 1900-an, polusi akibat revolusi industri di Inggris membuat batang pohon menghitam. Hal tersebut menyebabkan ngengat warna putih lebih mudah terlihat oleh burung dan predator lainnya.

Adapun ngengat warna hitam menjadi lebih mudah berbaur dengan warna latar batang pohon. Akibatnya, burung dapat dengan mudah menangkap ngengat warna putih dan memangsanya lebih banyak dibandingkan ngengat hitam.

Akhirnya, ngengat hitam dapat bertahan dan melakukan reproduksi. Melalui seleksi alam, frekuensi gen untuk warna hitam meningkat dalam populasi.

Alat Tubuh yang Tersisa Bukti Evolusi

Pada berbagai makhluk hidup jenis hewan termasuk manusia ditemukan sisa berbagai alat tubuh. Alat ini pada hakikatnya sudah tidak berguna lagi, namun masih djumpai dalam tubuh. Para ahli evolusi kemudian menyimpulkan bahwa adanya alat- alat tubuh yang tersisa merupakan petunjuk adanya evolusi.

Contoh Alat Tubuh Tersisi Bukti Evolusi

Salah satu petunjuk evolusi adalah adanya organ vestigial. Organ vestigial adalah organ kecil atau organ yang tidak lengkap dan tidak memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan teori evolusi, organ vestigial adalah organ yang dulunya mempunyai fungsi tertentu. Beberapa contoh organ organ vestigial, yakni tulang yang diduga bekas kaki pada ikan paus; usus buntu dan tulang ekor pada manusia.

Pada hewan, sisa- sisa organ tubuh yang masih ditemukan antara lain adalah sisa kaki belakang ular piton yang mirip benjolan kuku. Dalam organ ini terdapat tulang yang berhubungan dengan gelang panggul.

Pada burung kiwi terdapat sisa struktur sayap. Pada ikan paus yang merupakan makhluk mamalia semestinya mempunyai rambut pada kulitnya. Namun pada kenyataannya ikan paus tidak mempunyai rambut. Sebagai gantinya paus memiliki lapisan kulit yang tebal untuk menjaga stabilitas suhu tubuh, berdasarkan penelitian, embrio paus mempunyai lapisan kulit yang mengandung rambut.

Beberapa sisa alat tubuh yang ditemukan pada manusia, diantaranya adalah:

1). Selaput mata pada sudut mata sebelah dalam

2). Tulang ekor

3). Gigi taring yang runcing

4). Umbai cacing atau appendiks

5). Otot penggerak telinga

6). Rambut pada dada

7). Buah dada pada laki-laki

Perbandingan Fisiologi Bukti Evolusi

Makhluk hidup mulai dari tingkat terendah hingga yang paling tinggi tersusun atas sel. Walaupun jumlah sel dan morfologi setelah dewasa berbeda- beda, namun fisiologi di dalam selnya memiliki kemiripan, seperti: Metabolisme, Respirasi, sintesis protein dan sintesis ATP beserta penggunaannya dalam aktivitas kehidupan.

Variasi Individu Satu Keturunan Bukti Evolusi

Pada Kenyataannya di bumi ini tidak pernah ditemukan individu atau mahkluk hidup yang sama persis, meskipun berada dalam satu garis keturunan. Adanya perbedaan tersebut menyebabkan terjadiny variasi.

Individu yang mengalami variasi disebut varian. Darwin berpendapat variasi- variasi tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar, misal makanan, suhu, dan tanah.

Jika individu yang telah mengalami perubahan berada pada tempat yang berbeda dari asalnya, maka dalam perkembangannya akan mengalami perubahan yang sifatnya menetap dan akan makin berbeda dengan nenek moyang dari tempat asal -usulnya. Dengan demikian terjadinya variasi digunakan sebagai petunjuk telah terjadi  evolusi yang mengarah pada terbentuknya spesies -spesies baru.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Teori Evolusi

Berikut Beberapa Contoh Soal Ujian Teori Evolusi yang merupakan soal soal yang diujikan pada ujian nasional dan ujian masuk peguruan tinggi negeri.

25+ Contoh Soal Ujian Dan Jawaban Teori Evolusi

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Petunjuk terjadinya evolusi dengan Bukti Adanya Evolusi disesrtai Pengertian Evolusi. Bukti terjadi Evolusi dengan Contoh adanya Evolusi serta Fosil Sebagai Bukti Evolusi. Contoh Evolusi Fosil sebagai Ilmu fosil disebut Paleontologi. Homologi Sebagi Bukti Evolusi dengan Contoh Evolusi homologi dan Teori evolusi Darwin.
  8. Pengertian organ vestigial sebagai Petunjuk adanya evolusi dengan Contoh organ vestigial. Embriologi Perbandingan Sebagai Bukti Evolusi serta Biokimia dan Genetika Sebagai Bukti Evolusi. Contoh evolusi genetika serta Seleksi Alam yang Teramati dan Evolusi oleh seleksi alam dengan Contoh evolusi seleki alam.
error: Content is protected !!