Indikator Forex Simple Moving Average, SMA.

Pengertian Definisi Indikator Moving Average. Metoda Moving Average lebih dikenal sebagai trend following indicator. Fungsi utamanya adalah untuk merata-ratakan nilai kurs yang selalu berubah. Nilai MA dihitung dengan menggunakan sebuah formula yang sederhana. Formula ini akan merata-ratakan nilai kurs yang bergerak sesuai dengan periode yang ditentukan.

Data kurs terakhir selalu menggantikan data yang pertama. Sehingga nilai rata-rata selalu bergerak mengikuti perubahan data kurs terakhir. Moving average merupakan metoda analisis teknikal modern dengan menggunakan formula matematika sederhana dalam perhitungannya. Data yang digunakan umumnya adalah kurs penutupan atau kombinasi dengan kurs tertinggi dan terrendah.

Interpretasi Dan Prediksi Cara Moving Avarage

Interpretasi metoda MA terhadap pergerakan kurs dimasa yang akan datang didasarkan pada posisi relatif antara kurs sekarang dengan nilai MA-nya. Atau posisi relatif nilai MA periode kecil terhadap nilai MA periode besar. Jika nilai kurs lebih tinggi daripada nilai MA-nya, maka akan diinterpretasikan bahwa kurs cenderung naik. Nilai MA periode kecil lebih tinggi daripada nilai MA periode besar akan diinterpretasikan bahwa pergerakan kurs cenderung naik.

Nilai MA memiliki nilai yang sama dengan nilai kurs ketika kurva MA memotong kurva kurs. Titik potong kedua kurva ini menjadi acuan untuk memprediksi pergerakan kurs selanjutnya. Jika pada periode berikutnya nilai kurs lebih tinggi daripada nilai MA, maka akan diinterprtasikan kurs ke depan naik. Sebaliknya jika nilai kurs lebih kecil daripada nilai MA, maka pergerakan kurs selanjutnya diprediksi cenderung turun.

Interpretasi MA lainnya adalah dengan membandingkan antara dua nilai MA. Kedua MA mengunakan periode yang berbeda. Titik acuan terjadi ketika kedua kurva MA berpotongan. Interpretasinya adalah jika setelah berpotongan nilai MA periode kecil lebih tinggi daripada nilai MA periode besar, maka pergerakan kurs selanjutnya diprediksi cenderung naik.

Contoh Cara Pakai Indikator Simple Moving Average, SMA

Contoh Simple Moving Average, SMA dapat dilihat pada gambar 1 di bawah. Simple Moving Average yang menggunakan periode enam dalam perhitungannya dinotasikan dengan SMA (6). Bilangan periode menunjukkan jumlah data ke belakang yang digunakan. SMA (6) yang diaplikasikan pada line chart EUR/USD di-timeframe H1 (satu jam) menunjukkan nilai rata-rata kurs EUR/USD selama enam jam terakhir. Pada aplikasinya nilai SMA divisualisasikan dalam bentuk kurva atau garis.

Kurva Simple Moving Average
Gamabar 1. Kurva Simple Moving Average, SMA

Pada pukul 02.00 terjadi perpotongan antara kurva kurs dengan SMA (6). Titik  potong adalah titik acuan yang digunakan untuk menentukan peramalan. Pada pukul 03.00 kurs penutupan lebih rendah daripada nilai SMA (6). Artinya kurs EUR/USD pada pukul 03.00 lebih rendah daripada rata-rata kurs penutupan selama enam jam terakhir. Para trader menyarankan untuk buka posisi transaksi jual.

Pada pukul 10.00 terjadi perpotongan yang kedua. Pada pukul 11.00 kurs lebih tinggi daripada nilai SMA (6). Artinya pada pukul 11.00 kurs EUR/USD lebih tinggi daripada rata-rata kurs penutupan selama enam jam terakhir. Karena kurs penutupan EUR/USD terakhir lebih tinggi daripada rata-rata kurs penutupan selama enam jam, maka kurs selanjutnya diprediksi naik. Sehingga kalau akan melakukan transaksi,  maka posisi yang terbaik adalah membeli.

Contoh Soal Pemakaian Indikator SMA

Contoh pemakaian dua SMA dengan periode berbeda, SMA (4) dan SMA (6) dapat dilihat pada Gambar 2 di bawah. Prediksi ditentukan oleh titik acuan yang merupakan titik potong antara kedua kurva SMA. Jika setelah perpotongan nilai SMA periode kecil lebih tinggi daripada SMA periode besar, maka pergerakan kurs diwaktu akan datang diprediksi cenderung naik. Sebaliknya jika SMA periode kecil memiliki nilai lebih rendah daripada SMA periode besar, maka pergerakan kurs diprediksi turun.

Kurva Simple Moving Average, SMA (4) Dan SMA (6)
Gambar 2. Kurva Simple Moving Average, SMA (4) Dan SMA (6)

Pada pukul 03.00 terjadi perpotongan antara kurva SMA (4) dengan SMA (6). Setelah perpotongan SMA (4) lebih rendah daripada SMA (6). Artinya rata-rata kurs selama empat jam lebih rendah daripada rata-rata selama enam jam. Pergerakan kurs EUR/USD diprediksi cenderung turun. Perpotongan kedua terjadi pada pukul 13.00. Setelah perpotongan nilai SMA (4) lebih tinggi daripada SMA (6), maka kurs EUR/USD diprediksi cenderung naik.  Dalam kasus ini kurva SMA (4) mewakili kurva kurs EUR/USD.

Titik potong juga terjadi pada pukul 01.00. Setelah perpotongan nilai SMA (4) lebih tinggi daripada SMA (6), namun nilai kurs lebih rendah daripada nilai kedua SMA, sehingga pada kondisi ini prediksi terhadap  pergerakan kurs menjadi tidak konsisten. Jika berdasarkan contoh aplikasi pertama, nilai kurs lebih rendah daripada nilai SMA, maka pergerakan kurs diprediksi turun. Namun jika berdasarkan contoh aplikasi kedua, nilai SMA (4) lebih tinggi daripada SMA (6), maka kurs diprediksi naik.

Dari bahasan ini dapat diketahui bahwa pemakaian dua SMA dapat mengurangi titik acuan yang tidak perlu terjadi. Pada gambar terlihat kurva kurs EUR/USD perpotongan dengan kurva SMA (4) dan SMA (6) sebanyak enam kali selama 24 jam. Artinya ada enam titik acuan yang diberikan oleh masing-masing SMA. Sebagian titik potong memberikan prediksi yang salah. Dalam kurun waktu yang sama kurva SMA (4) dan SMA (6) hanya berpotongan tiga kali. Hanya ada tiga titik acuan yang dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan kurs selanjutnya. Pada contoh ini aplikasi dua SMA dapat mengurangi probabilitas kesalahan prediksi.

Analisis Harian Forex, Indikator Teknikal

Analisis Indikator Teknikal Forex, Untuk Pergerakan Kurs Valuta Asing Hari Ini. Rangkuman analisis indikator untuk beberapa valuta asing pada hari ini...

Belajar Indikator Forex, Williams’ Percent Range, % R

Pengertian Indikator Williams Percent Range, % R Metoda ini pertama kali diperkenalkan tahun 1979 oleh seorang trader yang juga penulis buku bernama...

Belajar Indikator Teknikal Forex Online Trading

Para palaku pasar valuta asing menggunakan diagram atau chart sebagai alat utama dalam melakukan analisis pergerakan kurs. Selain itu, para pelaku juga...

Cara Menghitung Pivot Point Forex Margin Trading

Pengertian Harga Dari Metoda Pivot Point.  Pivot point merupakan suatu harga yang cukup penting dalam analisis teknikal untuk kondisi pasar keuangan d...

Indikator Forex Moving Average Convergence/Divergence, MACD

Rumus Moving Average Convergence/Divergence , MACD. Metoda Moving Average Convergence/Divergence diperkenalkan pertama kali oleh Gerald Appel pada tahun...

Indikator Forex, Exponential Moving Average, EMA.

Pengertian Exponential  Moving Average.   Metoda Moving Average merupakan modifikasi dari metoda Simple Moving Average. Nilai yang diindikasikan ole...

Tipe Grafik Analisis Teknikal Forex

Data yang digunakan dalam analisis teknikal adalah data kurs yang divisualisasikan dalam bentuk diagram atau grafik . Grafik pergerakan kurs merupakan...

Belajar Indikator Forex, Stochastic Oscillator

Pengetian Indikator Stochastic Oscillator. Stochastic Oscillator   merupakan metoda analisiss teknikal yang diperkenalkan oleh George C Lane pada akhir ...

Indikator Forex Simple Moving Average, SMA.

Pengertian Definisi Indikator Moving Average.  Metoda Moving Average l ebih dikenal sebagai trend following indicator . Fungsi utamanya adalah untuk ...

Belajar Indikator Forex, Relative Strength Index. RSI

Pengertian Indikator Relative Strength Index. Relative Strength Index , RSI merupakan metoda yang cukup populer dikalangan pelaku perdagangan mata uang...
  1. http://belajarforex.com/indikator-teknikal.html
  2. http://www.babypips.com/school/leading-indicators-oscillators.html
  3. ardraviz, 2011, “Simple Comcept Untuk Forex Online Trading”, ardra.bi

Gambar:

  1. http://ardra.biz
error: Content is protected !!