Pengertian Zona deformasi adalah daerah dimana gaya-gaya yang terlibat pada pembentukan akan menyebabkan logam berubah bentuk atau dimensi. Gaya pembetukannya merupakan resultan dari semua gaya yang terlibat pada daerah deformasi. Agar terjadi perubahan bentuk yang permanen, maka deformasinya harus deformasi plastik, Besar gaya yang diberikan terhadap logam harus mencapai tegangan alirnya, Gaya yang diberikan ini harus menghasilkan kondisi luluh pada logam, tetapi tidak menyebabkan logam mengalami perpatahan setempat.
Skematika Zone deformasi pada proses penarikan kawat dapat dilihat pada Gambar 1. Gaya luar yang diberikan pada proses wire drawing adalah gaya tarik. Gaya yang menarik wire rod ke luar dari dies. Gaya ini akan menimbulkan gaya tekan tak langsung akibat reaksi antara wire rod dengan dies. Kombinasi gaya-gaya ini menyebabkan wire rod mengalir sepanjang daerah deformasi melalui dies berdiameter D2. Perbandingan antara diameter rata-rata, D2 dengan panjang daerah deformasi, L disebut Delta Factor.
Cara Menghitung Delta Factor (Faktor Delta, ∆ )
Delta Factor ∆ merupakan perbandingan antara diameter rata-rata terhadap panjang daerah deformasi. Pada penarikan kawat besarnya nilai delta factor ∆ dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
- ∆ = Delta Faktor
- D2 = diameter kawat
- L = Panjang kontak permukaan kawat dan dies.
- α = setengah sudut reduksi, radian
- r = reduksi area (%)
Sudut reduksi biasa juga disebut sebagai sudut dies. Setengah sudut reduksi (α) akan menentukan besarnya geometri daerah deformasi. Namun untuk deformasi yang sederhana besarnya factor delta dapat dinyatakan dengan delta factor, ∆= D2//L.
Pada penarikan kawat karbon rendah umumnya menggunakan sudut reduksi antara 16 sampai 20 derajat untuk reduksi 20%. Dengan nilai delta factor, ∆ biasanya berkisar antara 2 – 3. Sedangkan untuk penarikan kawat karbon tinggi biasanya menggunakan sudut reduksi 10 sampai 16 derajat dengan reduksi per pass atau dies antara16 – 25 %. Nilai delta factor, ∆ yang lebih tinggi akan sesuai untuk reduksi yang lebih tinggi dan sudut reduksi yang lebih rendah.
Untuk menurunkan delta factor, ∆, dapat dilakukan dengan memperkecil sudut reduksi (α), memperbesar L atau dengan menaikan reduksi r yang akan menurunkan D2. Makin kecil D2/L makin besar pengaruh gesekan pada antar permukaan wire rod dan dies. Ini artinya akan menaikan temperatur deformasi.
Nilai delta factor dapat dihitung dengan menggunakan lembar kerja di bawah. Masukan data diameter awal, D1 atau diameter masuk, D2 atau diameter keluar dan sudut reduksi yang digunakan. Kemudian klik update.
Besarnya sudut reduksi yang digunakan untuk penarikan agar pemakaian energi deformasi menjadi minimum dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
- A1 = luas penampang kawat awal
- A2 = luas penampang kawat keluaran dari dies
- u = koefisien gesekan
Nilai optimum delta factor ∆ akan menghasilkan energi deformasi yang digunakan selama penarikan kawat menjadi minimum. Nilai optimum delta factor ∆ adalah:
Nilai Delta Factor Kurang Daripada Dua
Delta factor optimum untuk proses wire drawing adalah antara 2 sampai 3. Delta Factor yang terlalu rendah, kurang dari 2 akan menyebabkan luas kontak antar muka wire rod dan dies menjadi besar, zona deformasi menjadi besar. Ini akan menimbulkan efek gesekan menjadi besar pula. Pengaruh selanjutnya akan muncul cacat permukaan seperti goresan (scratch), material pick-up. Terkadang di ikuti dengan munculnya panas yang berlebihan. Panas berlebihan ini dapat berpengaruh terhadap sifat-sifat metalurgis permukaan material.
Contoh cacat yang terdapat pada permukaan kawat dapat dilihat pada Gamabr 2. Kawat ini di drawing dengan kondisi delta factor kurang dari dua.
Nilai Delta Factor Lebih Daripada Tiga
Delta Factor yang terlalu tinggi, lebih daripada 3 dapat menyebabkan zona deformasi menjadi kecil. Daerah deformasi menjadi sangat terbatas. Hal ini menyebabkan permukaan kawat mendapat gaya tekan yang besar, sedangkan bagian tengah kawat akan menerima gaya tarik yang besar. Keadaan ini memberikan berkecenderungan terbentuknya cacat center burst, permukaan kawat yang lebih keras dan rendahnya keuletan. Sifat-sifat ini tidak cocok untuk produk-produk yang dibentuk dengan melibatkan proses puntir seperti pada ikatan spring atau proses cold heading pada pembuatan kepala baut.
Contoh cacat terjadi pada kepala baud dapat dilihat pada Gambar 3. Kawat ini di drawing dengan kondisi delta factor lebih daripada tiga.
Pengaruh Desain Reduksi Terhadap Sifat Mekanik
Pengaruh Parameter Wire Drawing Terhadap Cacat Kawat
Produk Yang Menggunakan Proses Wire Drawing.
Zona Deformasi Proses Wire Drawing
Pengaruh Deformasi Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon.
Rancangan Reduksi Pada Penarikan Kawat, Wire Drawing
- Betzalel Avitzur, 1983, “Handbook of Metal-Forming Process”, John Wiley & Sons Inc., New York.
- Dieter, G.E., 1986,”Mechanical Metallurgy”, MC, Graw-Hill, New Jersey.
- Thomas Maxwell, 2001, “Maintenance, Design, Measuring And Pressure Lubrication Of The Wire Drawing Die”, Wire Journal International, Vol. 34, Number 5. May
Gambar:
- http://ardra.biz
Kata dalam artikel Pengertian Zona deformasi wire drawing adalah Gaya yang bekerja pada wire drawing. Gambar Zona Deformasi Wire Drawing dan Cara Menghitung Delta Factor (Faktor Delta, ∆ ). Besar Sudut reduksi dan sudut dies wire drawing dengan Besarnya sudut reduksi wire drawing. Koefisien gesekan pada wire drawing dan Pengaruh Nilai Delta Factor Kurang Daripada Dua.
Nilai Delta factor optimum pada cacat permukaan goresan (scratch) dan material pick-up. Gambar Contoh Cacat Pada Permukaan Kawat Hasil Wire Drawing dengan Pengaruh Nilai Delta Factor Lebih Daripada Tiga. Contoh cacat center burst dan Gambar Retak Pada Kepala Baud. Rumus cara menghitung delta factor wire drawing dengan temperature pada wire drawing.