Jaringan Organ Akar Tumbuhan: Pengertian Fungsi Struktur Contoh Soal

Pengertian. Pada umumnya, akar terletak di bawah permukaan tanah. Salah satu ciri yang menarik dari akar tumbuhan adalah akar tersebut akan tumbuh terus menerus.

Pada tumbuhan dikotil, akar Lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.

Fungsi Akar

Beberapa fungsi akar tumbuhan secara umum adalah sebagai berikut.

  • Akar berfungsi sebagai alat perekat atau mengikat tumbuhan pada media tanah. hal ini dilakukan karena akar memiliki kemampuan untuk menembus lapisan- lapisan tanah yang lebih dalam.
  • Akar berfungsi untuk menyerap zat hara, garam mineral dan air melalui bulu- bulu (rambut rambut halus) akar.
  • Pada beberapa jenis tanaman, akar befungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, contohnya adalah wortel dan ketela pohon.
  • Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau (atau Rhizopora sp.) akar berfungsi sebagai alat pernapasan.
  • Akar berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
  • Akar berfungsi untuk memperkokoh atau memperkuat berdirinya batang tumbuhan

Jaringan Penyusun Struktur Akar

Akar tumbuh dan berkembang dari sel meristem apikal yang terletak pada ujung akar.  Ujung akar dilindungi oleh kaliptra (atau tudung akar).

Di atas daerah tudung akar atau bagian meristem apikal, terdapat daerah pembelahan yang bersifat meristematic, pembelahan sel ini terjadi terus menerus.

Sel-sel di daerah tudung akar aktif melakukan pembelahan untuk menghasilkan sel- sel baru. Adanya daerah meristematis ini menyebabkan akar bertambah panjang.

Pembelahan meristem apikal akan membentuk daerah pemanjangan yang disebut dengan zona perpanjangan sel. Di belakangnya terbentuk zona diferensiasi sel dan zona pendewasaan sel.

Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar berkembang membentuk beberapa sel permanen. Beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem, parenkim, dan sklerenkim.

Struktur Akar

Secara umum struktur akar dibedakan menjadi struktur bagian luar (morfologi) dan struktur bagian dalam (anatomi).

Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Pengertian Fungsi Struktur Jaringan Contoh Soal
Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Pengertian Fungsi Struktur Jaringan Contoh Soal

Struktur Luar Akar (Morfologi Akar)

a) Leher atai Pangkal Akar

Leher atau pangkal akar adalah bagian akar yang menyambung dengan pangkal batang.

b) Ujung Akar

Ujung akar adalah titik tumbuh akar yang dilindungi oleh tudung akar ( kaliptra).

c) Batang Akar

Batang akar adalah bagian akar yang terletak antara leher akar dan ujung akar.

d) Cabang Akar

Cabang-cabang akar adalah bagian yang tidak langsung tersambungkan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok.

e) Serabut Akar

Serabut akar adalah cabang- cabang akar halus yang berbentuk serabut.

f) Rambut Akar Atau Bulu Bulu Akar

Rambut akar atau bulu-bulu akar merupakan penonjolan sel- sel kulit luar (epidermis) yang akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek.

g) Tudung Akar Kaliptra

Tudung akar ( kaliptra) adalah bagian akar yang  terletak paling ujung. Kaliptra terbentuk dari sel-sel parenkim hidup yang kadang mengandung pati.

Kaliptra berfungsi untuk melindungi meristem dan melumasi akar sehingga dapat mengurangi kerusakan mekanis akibat gesekan antara ujung akar dan butir- butir tanah ketika akar menembus tanah.

Struktur Bagian Dalam Akar (Anatomi Akar)

a) Epidermis

Susunan sel- sel epidermis rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Sebagian sel epidermis berdiferensiasi membentuk rambut atau bulu akar dengan pemanjangan ke arah lateral dari dinding luarnya.

Bulu akar merupakan bentuk modifiksi atau diferensiasi dari sel epidermis akar. Rambut ata Bulu akar berfungsi untuk menyerap air dan garam- garam mineral yang terdapat dalam tanah. Dengan adanya Bulu akar ini, maka permukaan akar menjadi lebih luas sehingga penyerapannya menjadi lebih efisien.

Epidermis akar biasanya dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks yang disebut eksodermis.

b) Korteks

Letak korteks langsung di bawah lapisan epidermis. Sebagian besar korteks dibangun oleh jaringan parenkim. Kortek memiliki sel- sel yag tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antarsel yang berperan dalam pertukaran zat atau gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Jaringan jaringan yang terdapat pada korteks antara lain: parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.

c) Endodermis

Endodermis terletak di sebelah dalam korteks. Endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat.

Sebagian besar sel endodermis memiliki bagian yang mengandung gabus (zat suberin) atau zat lignin yang disebut pita kaspari.

Endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus dan membentuk titik- titik yang disebut dengan titik kaspari.

Pertumbuhan penebalan zat gabus pada dinding sel yang menghadap silinder pusat berbentuk seperti huruf U dan disebut sel U. Sel U ini menyebabkan air tidak dapat menuju ke silinder pusat.

Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel- sel tersebut disebut sel penerus atau sel peresap.

Dengan kondisi ini, endodermis dapat berfungsi sebagai pengatur jalannya zat larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.

d) Silinder Pusat atau Stele

Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari akar yang berada pada pusat lingkaran akar. Terdiri atas berbagai macam jaringan, yaitu:

(1) Perisikel atau Perikambium

Merupakan lapisan terluar dari stele yang tersusun atas satu atau beberapa lapis sel. Sel-sel perisikel yang berhadapan dengan xilem bersifat meristematis (aktif membelah) dan mampu membentuk akar cabang.

Akar cabang yang terbentuk akan tumbuh ke arah luar. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pembentukan akar ke samping.

Oleh karena itu, perisikel disebut juga perikambium xilem dan floem dalam silinder pusat letaknya teratur bergantian menurut arah jari- jari (radial).

 (2) Berkas Pembuluh Angkut

Berkas pembuluh angkut terdapat di sebelah dalam perisikel. Berkas pembuluh angkut akar terdiri dari xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari- jari.

Pada tumbuhan dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan cambium atau cambium Vasikuler, sebuah jaringan meristematic.

Kedudukan xilem dan floem yang bergantian menyebabkan lapisan kambium berlekuk-lekuk seperti bintang.

Cambium tumbuh ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk floem. Bentuk bintang lambat laun berubah menjadi lingkaran.

Xilem pada akar merupakan awal pembuluh angkut yang membentang dari akar sampai ke daun.

 (3) Empulur

Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut. Lapisan jari- jari empulur tersusun dari jaringan parenkim. Empulur hanya terdapat pada akar tumbuhan dikotil.

Contoh Soal Ujian Penyusun Struktur Jaringan Akar Tumbuhan,

Soal 1. Jaringan yang tersusun atas sel-sel yang rapat serta berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan adalah ….

  1. jaringan epidermis
  2. jaringan penguat
  3. jaringan dasar
  4. jaringan meristem
  5. jaringan pengangkut

Soal 2. Stomata berfungsi sebagai ….

  1. tempat mengurangi penguapan
  2. tempat penyerapan air
  3. tempat meneruskan rangsang
  4. tempat cadangan air
  5. tempat pertukaran gas

Soal 3. Yang bukan jaringan penyusun akar tanaman monokotil adalah . . . .

  1. epidermis
  2. kambium ikatan pembuluh
  3. korteks
  4. perisikel
  5. endodermis

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. Ardra.Biz, 2019, “ ==============”,

===========================

Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Pengertian Jaringan Organ Akar Tumbuhan, Jaringan meristem membelah terus, Fungsi Akar, peran akar tumbuhan tanaman, Contoh akar sebagai cadangan makanan, contoh akar sebagai alat pernapasan, contoh akar sebabai alat berkembang biak vegetative, Jaringan Penyusun Struktur Akar, Gambar struktur akar tanaman, akar bersifat meristematic, Pembelahan meristem apical, zona perpanjangan, zona diferensiasi,zona pendewasaan, zona diferensiasi, epiedermis terdiferensiasi menjadi,  Struktur Akar, struktur morfologi akar, gambar morfologi akar, struktur anatomi akar, Pengertian Struktur Luar Akar (Morfologi Akar), contog morfologi akar, Fungsi Leher atau Pangkal Akar, Fungsi Ujung Akar, Ujung akar, Fungsi Batang Akar, Batang akar, Fungsi Cabang Akar, Cabang-cabang akar, Fungsi Serabut Akar, Serabut akar, Fungsi  Rambut Akar Atau Bulu Bulu Akar, Rambut akar atau bulu-bulu akar, Fungsi Tudung Akar Kaliptra, Tudung akar ( kaliptra), Pengertian Kaliptra, gambar kaliptr,  Struktur Bagian Dalam Akar (Anatomi Akar), Fungsi Lapisan Epidermis akar, Contoh diferensiasi akar, Susunan sel epidermis, contoh modifikasi akar, contoh derivat akar, Fungsi eksodermis pada akar tanaman, Fungsi Korteks akar tumbuhan, letak lapisan korteks akar, susunan sel korteks akar, susunan epidermis akar, jaringan penyusun korteks, Endodermis akar, letak endodermis akar, fungsi endodermis, Fungsi zat suberin pada akar, fungsi lignin pada akar, pengertian dan fungsi pita kaspari, endodermis yang menebal, bentuk penebalan endodermis,  pengertian dan fungsi  titik kaspari, Bentuk peertumbuhan penebalan zat gabus, Pengertian sel U, fungsi Sel U pada akar, Fungsi sel penerus atau sel peresap pada akar, Silinder Pusat atau Stele, Fungsi Silinder pusat atau stele, Penyusun Silinder Pusat atau Stele, Perisikel atau Perikambium, Fungsi Perisikel atau Perikambium, Pengertian Perisikel atau Perikambium, Sel  Penyusun Perisikel atau Perikambium, perikambium xylem, perikambium floem, fungsi perikambium xylem, fungsi perikambium floem, Berkas Pembuluh Angkut Akar, Fungsi berkas pembuluh angkut akar, Fungsi jaringan cambium atau cambium Vasikuler akar, Arah pertumbuhan cambium, Pertumbuhan Cambium ke arah dalam, Pertumbuhan Cambium ke arah luar, Fungsi  Empulur akar, letak empulur akar, Contoh Soal Ujian Penyusun Struktur Jaringan Akar Tumbuhan, Penjelasan jaringan akar tumbuhan beserta fungsinya,

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

Pengertian Pertumbuhan Tanaman atau Tumbuhan.  Secara harfiah, pertumbuhan diartikan sebagai perubahan yang dapat diketahui atau ditentukan berdasarkan sejumlah ukuran atau kuantitasnya. Pertumbuhan meliputi bertambah besar dan bertambah banyaknya sel- sel pada jaringan.

Pertumbuhan adalah proses bertambahnya massa dan volume yang sifatnya irreversibel (tidak dapat kembali ke asal) karena adanya tambahan substansi dan perubahan bentuk yang terjadi selama proses tersebut.

Selama pertumbuhan berlangsung akan terjadi peningkatan jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan dapat diukur dan dapat  dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk data angka angka seperti Panjang, lebar, tinggi diukur dalam meter atau centimetre dan massa diukur dalam kilogram.

Kecepatan pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer.

Pengertian Perkembangan Tanaman atau Tumbuhan

Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dan diukur secara kuantitatif. Perkembangan merupakan proses yang berjalan secara bersamaan dengan pertumbuhan.

Pertumbuhan pada tanaman atau tumbuhan terutama terjadi pada jaringan meristem yaitu pada ujung akar, ujung batang, dan ujung kuncup. Tumbuhan monokotil tumbuh dengan cara penebalan karena tidak mempunyai cambium. Sedangkan pada tumbuhan dikotil pertumbuhan terjadi akibat adanya aktivitas kambium.

Kambium memegang peranan penting untuk pertumbuhan diameter batang. Kambium tumbuh ke arah dalam membentuk xilem (kayu), dan tumbuh ke arah luar membentuk floem. Dalam pertumbuhan dan perkembangan terjadi pembelahan sel, pemanjangan sel dan diferensiasi sel.

Diferensiasi dapat diartikan sebagai perubahan sel menjadi bentuk lainnya yang berbeda baik secara fungsi, ukuran, maupun bentuk. Contoh diferensiasi dapat ditemukan pada pembentukan bunga.

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Adapun Tahapan- tahapan pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:

Perkecambahan

Perkecambahan terjadi karena adanya pertumbuhan dari akar embrionik, batang embrionik, dan daun embrionik. Pertumbuhan akar embrionik menyebabkan radikula atau calon akar tumbuh memanjang. Batang embrionik akan tumbuh membentuk batang, dan  embrionik yaitu plumula  atau calon daun akan tumbuh menjadi daun pertama sempurna.

Adapun Faktor yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu. Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal.

Perkecambahan Epigeal

Pada perkecambahan epigeal, cotyledon berada di atas permukaan tanah. Pertumbuhannya diawali dengan memanjangnya Hipokotil ke arah permukaan tanah. Pertumbuhan hipokotil ini mengakibatkan plumula dan kotiledon terdorong keluar permukaan tanah. Selanjutnya epicotyl tumbuh memanjang bersamaan dengan munculnya daun pertama.

Pertumbuhan Tahap Perkecambahan Epigael
Pertumbuhan Tahap Perkecambahan Epigael

Kotiledon berfungsi untuk memberi makan bakal daun dan bakal akar sampai keduanya dapat mengadakan fotosintesis. Kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk

Contoh perkecambahan epigeal adalah perkecambahan kacang hijau.

Perkecambahan Hipogeal

Pada perkecambahan hypogeal, posisi cotyledon tetap berada dalam tanah. Epicotile tumbuh memanjang ke arah permukaan tanah. Pertumbuhan epicotlie ini mengakibatkan plumula keluar sampai di atas permukaan tanah. Selanjutnya epicotile tumbuh memanjang ke arah atas bersamaan dengan munculnya daun pertama.

Pertumbuhan Tahap Perkecambahan Epigael
Pertumbuhan Tahap Perkecambahan Epigael

Pucuk daun pertama akan muncul dengan cara menerobos Epicotile. Sedangkan Biji cotyledon masih tetap berada di dalam tanah. Cotyledon berfungsi untuk memberi sumber makanan kepada kecambah yang sedang tumbuh.

Contoh perkecambahan hypogeal adalah: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).

Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah Pertumbuhan yang terjadi selama fase embrio sampai perkecambahan.

Pertumbuhan primer merupakan pertumbuhan yang terjadi akibat adanya meristem primer. Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya aktivitas dari titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dan dimulai sejak tumbuhan masih berupa embrio.

Struktur embrio terdiri atas batang embrionik yang akan membentuk batang, daun embrionik yang akan tumbuh membentuk daun, dan akar embrionik yang akan tumbuh menjadi akar. Sedangkan kotiledon berfungsi sebagai penyuplai sumber makanan selama belum tumbuh daun.

Struktur Embrionik Pada Biji Tumbuhan
Struktur Embrionik Pada Biji Tumbuhan

Pada biji berkecambah, struktur yang pertama muncul adalah radikula yang merupakan bakal akar primer. Radikula adalah bagian bawah dari hipokotil dan merupakan struktur yang berasal dari akar embrionik. Sedangkan Hipokotil merupakan bakal batang bawah.

Struktur Biji Tumbuhan Pada Tahap Perkecambahan
Struktur Biji Tumbuhan Pada Tahap Perkecambahan

Pada bagian ujung atas, terdapat epikotil, yakni bakal batang atas yang berasal dari batang embrionik. Sedangkan plumula berasal dari daun embrionik yang akan tumbuh menjadi daun pertama.

Pada ujung pucuk dan ujung akar, terdapat jaringan yang bersifat meristematik. Jaringan meristem yang terletak di ujung akar menyebabkan pemanjangan akar.

Ujung akar akan menghasilkan tudung akar. Tudung akar akan menghasilkan lendir yang dapat mempermudah akar menembus tanah.

Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang terjadi karena adanya meristem sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya aktivitas kambium yang bersifat meristematik kembali.

Ciri Jaringan Meristematik

Ciri-ciri jaringan meristematik ini adalah mempunyai dinding yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola, sitoplasma pekat dan selselnya belum berspesialisasi. Ketika pertumbuhan berlangsung secara aktif sel-sel meristem membelah membentuk sel-sel baru.

Sel- sel baru yang terbentuk itu pada awalnya adalah sama, tetapi setelah dewasa, sel- sel tadi berdiferensiasi menjadi jaringan lain.

Jenis Jaringan Meristem 

Jaringan Meristem Apex

Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.

Jaringan Meristem Lateral

Jaringan ini berfungsi dalam pembentukan pertumbuhan sekunder. Contoh jaringan meristem lateral adalah cambium. jaringan ini dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian tumbuhan.

Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Contoh cambium yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.

Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem sekunder, yang meliputi:

Kambium Gabus (Felogen)

Pertumbuhan felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas. Kambium gabus juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.

Kambium Fasis

Kambium fasis berfungsi membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan berfungsi membentuk floem sekunder ke arah luar. Selain itu, kambium fasis menghasilkan sel- sel hidup yang berderet- deret menurut arah jari- jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari- jari empulur.

Bagian xilem lebih tebal dari pada bagian floem. Hal ini disebabkan oleh kegiatan kambium ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.

Kambium Interfasis

Kambium interfasis Merupakan kambium yang membentuk jari- jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya, pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan jumlah dan ukuran sel.

Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu mengalami aktivitas peningkatan jumlah dan ukuran sel. Bertambahanya sel sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal, selanjutnya sel- sel ini ukurannya membesar dan kemudian berdifferensiasi.

Pertumbuhan Terminal

Pertumbuhan terminal terjadi pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat tiga daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.

Daerah Pembelahan atau Daerah Meristematik

Zona Meristematik adalah daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel- sel baru. Sel- sel pada zona daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis, dan aktif membelah diri.

Sel-sel di daerah pembelahan akan membelah secara mitosis sehingga selnya bertambah banyak.

Daerah Pemanjangan

Zona Daerah Pemanjangan adalah daerah hasil pembelahan sel- sel meristem. Sel- sel hasil pembelahan tersebut akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari zona daerah perpanjangan.

Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel- sel meristematik. Daerah pemanjangan akan membentuk bakal epidermis ke arah luar.

Daerah Diferensiasi

Zona Daerah Diferensiasi adalah zona yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel sel di daerah ini pada umumnya memiki dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi menjadi epidermis, korteks, dan empulur.

Sedangkan Sel yang lain berdiferensiasi menjadi jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem.

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan.

Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan.

Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan.

Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu factor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan.

Fungsi Hormon Pada Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan.

Terdapat lima kelompok hormon tumbuhan, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan gas etilen. Kelima jenis hormon tersebut memiliki kelebihan dan pengaruh yang berbeda-beda terhadap sel-sel pada jaringan.

Hormon tumbuhan tidak spesifik seperti hormon hewan. Bahkan mungkin tidak ada satu fase pertumbuhan tumbuhan yang hanya dipengaruhi oleh satu jenis hormon. Pengaruh hormon tumbuhan tidak spesifik dan dipengaruhi oleh hormon lain dan molekul lain.

Fungsi Hormon Auksin

Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, serta jaringan yang masih bersifat meristematis.

– merangsang Pembentangan sel

– merangsang Pembelahan sel

– Merangsang pembentukan buah dan bunga

– dapat memicu pembelahan sel dan pemanjangan sel;

– memengaruhi dalam pembentukan pucuk atau tunas baru dan jaringan yang luka.

– merangsang perkembangan buah tanpa biji.

– merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh dari batang atau daun pada banyak spesies

Fungsi Hormon Giberelin

Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara lain:

– Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.

– Perkecambahan biji

– mobilisasi cadangan makanan

– Perkembangan bunga dan buah.

– Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.

– Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.

– Menyebabkan tanaman berbunga sebelum waktunya

– Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi

– Memacu aktivitas kambium

– Menghasilkan buah yang tidak berbiji

– Membantu perkecambahan biji

Fungsi Hormon Sitokinin.

Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

– Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.

– Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.

– Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.

– Menunda penuaan daun.

– Merangsang pembentukan pucuk

– mampu memecah masa istirahat biji (breaking dormancy).

– Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang

– Mempercepat pelebaran daun

– Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman

– Merangsang aktivitas pembelahan sel

– Membantu perkecambahan biji

Fungsi Asam Absisat

Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:

– Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas.

– Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji

– mendorong sintesis protein simpanan.

– Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.

– Mengurangi kecepatan pembelahan

– Mengurangi pemanjangan sel

– Membantu pengguguran bunga

– Menyebabkan dormansi

Fungsi Etilen

Beberapa fungsi Etilen diantaranya adalah

– Mempercepat pemasakan buah

– Mempertebal pertumbuhan batang

– Pengguguran bunga

– memacu perkecambahan biji,

– menebalkan batang,

– mendorong gugurnya daun,

– menghambat pemanjangan batang kecambah. .

– menunda pembungaan,

– menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar,

– menghambat pemanjangan batang kecambah.

Contoh Soal Ujian Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

Soal 1. Pertumbuhan suatu tumbuhan dapat dinyatakan dengan hal berikut, kecuali

a). bertambah banyaknya sel-sel

b). sel semakin membesar

c). penambahan substansi sel

d). penambahan panjang sel-sel tubuh

e). merupakan proses bersifat reversibel

Soal 2. Pertumbuhan yang terjadi karena adanya kegiatan titik tumbuh yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang disebut . . .

a). pertumbuhan primer

b). pertumbuhan sekunder

c). kambium fasis

d). kambium interfasis

e). felogen

Soal 3. Pengertian pertumbuhan yang benar, adalah . . .

a). pertambahan jumlah individu

b). pertambahan massa dan volume yang bersifat reversibel

c). pertambahan massa dan volume yang bersifat irreversibel

d). perkembangan menuju tingkat kedewasaan

e). kemampuan tumbuhan untuk menghasilkan alat perkembangbiakan

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan motivasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Daftar Pustaka:

  1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
  2. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
  3. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
  5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  6. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
  7. ================
  8. Ardra.Biz, 2019, “Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan, Pengertian Pertumbuhan Tanaman atau Tumbuhan, Beda Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan, Penegrtian Pertumbuhan, Pengertian Perkembangan, Sifat irreversible pertumbuhan, Alat ukur pertumbuhan tanaman, perngertian auksanometer,
  9. Ardra.Biz, 2019, “Cara mengukur pertumbuhan, Pengrtian Perkembangan Tanaman atau Tumbuhan, Fungsi Kambium pada Pertumbuhan Tanaman, Arah pertumbuhan cambium, pengertian xylem, Pengertian floem, arah pertumbuhan xylem dan floem, Pengertian diferensiasi sel, Pengertian Perkecambahan tumbuhan, Pengertian akar embrionik, Pengertian batang embrionik,
  10. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian daun embrionik, Fungsi akar embrionik, Fungsi batang embrionik, Fungsi daun embrionik, Fungsi radikula, Pengertian radikula, Fungsi plumula, Pengertian plumula, Perkecambahan Epigeal, gambar perkecambahan epigeal, Pengertian cotyledon, Fungsi Hipokotil, Pengertian epicotyl, Fungsi epikotil, Pengertian kotiledon,
  11. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi kotiledon pada pertumbuhan tumbuhan, Contoh perkecambahan epigeal, Perkecambahan Hipogeal, Contoh Gambar perkecambahan hypogeal, Contoh gambar perkecambahan epigeal,
  12. Ardra.Biz, 2019, “Letak kotiledon pada epigeal, letak posisi kotiledon pada hypogeal, Contoh perkecambahan hypogeal, Pengertian Pertumbuhan Primer, Pengertian fase embrio, Tahap Pertumbuhan Primer, Fungsi tudung akar, Pengertian Pertumbuhan Sekunder, Fungsi Meristem Sekunder, Ciri Jaringan Meristematik, Jenis Jaringan Meristem, Jaringan Meristem Apex, Fungsi jaringan meristem apex,
  13. Ardra.biz, 2019, “Jaringan Meristem Lateral, Fungsi jaringan meristem lateral, contoh jaringan meristem lateral, contoh jaringan meristem apex, Fungsi Kambium Gabus (Felogen), Fungsi Kambium Fasis, jari- jari empulur, Fungsi Kambium Interfasis, Perumbuhan pada tumbuhan monokotil, Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil, Pertumbuhan Terminal,
  14. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian dan Contoh Daerah Pembelahan atau Daerah Meristematik, Pengertian Daerah Pemanjangan, Fungsi Daerah Pemanjangan Tumbuhan, Daerah Diferensiasi, Fungsi Daerah Diferensiasi, Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan,
  15. Ardra.Biz, 2019, “Pengaruh Faktor dalam pada pertumbuhan tanaman, Pengaruh gen pada pertumbuhan tanaman, Pengaruh Faktor luar pada tumbuhan, Fungsi Hormon Pada Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan, Jenis hormone tumbuhan, Fungsi Hormon Auksin, Letak hormone auksin pada tumbuhan, Fungsi Hormon Giberelin,
  16. Ardra.Biz, 2019, “Letak Hormon Giberelin, Fungsi Hormon Sitokinin, Letak Hormon Sitokinin pada Tumbuhan, Fungsi Asam Absisat, Letak Asam Absisat pada Tumbuhan, Fungsi Etilen, Letak  Etilen pada tumbuhan, contoh soal ujian pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
error: Content is protected !!