Pengertian Solvabilitas Bank: Solvabilitas merupakan ukuran kemampuan suatu bank untuk menanggung kerugian- kerugian yang tidak dapat dihindarkan dan sebagai alat ukur besar kecilnya kekayaan bank yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya.
Pengertian Rasio Keuangan Bank
Pada dasarnya rasio keuangan merupakan indeks yang menghubungkan antara dua angka akuntansi atau lebih yang diperoleh dengan cara membagi satu atau lebih angka dengan angka lainnya. Nilai atau indek dari rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Pengertian Ratio Solvabilitas
Rasio solvalbilitas adalah rasio yang menunjukkan indek kemampuan suatu bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank dalam menjalankan aktivitasnya.
Rasio solvabilitas dapat memberikan informasi apakah modal bank cukup untuk mendukung operasi bank dan mampu menanggung kerugian kerugian bank yang terjadi dalam penanaman dana atau penurunan aktiva.
Kemampuan perusahaan perbankan dalam mencari sumber dana dapat diukur dengan rasio primary ratio, capital ratio dan Capital Adequacy Ratio
1). Primary Ratio – PR – Bank
Primary ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan modal bank dalam mempertahankan penurunan asset akibat kerugian yang tidak dapat terhindari atau diluar perhitungan estimasi.
Rumus Menghitung Primary Ration – PR – Bank
Besarnya primary ratio suatu bank dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan beikut:
PR = (EC)/(TA) x 100%
PR = primary ratio
EC = equity capital
TA = total asset
Primary ratio sebenarnya perbandingan antara modal bank dalam equity capital terhadap total asset yang dimiliki oleh bank. Jadi primary ratio akan semakin tinggi, jika equity capital semakin besar. Atau primary ratio akan menjadi tinggi ketika total asset menurun.
Batas Standar Primary Ratio – PR – Bank
Nilai indikator rasio keuangan menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/1/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum adalah sebagai berikut:
PR: >14,5% = sangat baik
PR: 12,6 – 14,5% = baik
PR: 10,35 – 12,60 = kurang baik
PR: < 10,35% = tidak baik
Contoh Soal Perhitungan Primary Ratio – PR – Bank
2). Risk Assets Ratio – RAR – Bank
Risk assets ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur risiko kerugian akibat terjadinya penurunan nilai asset dan seberapa sejauh penurunan tersebut dapat ditanggung oleh modal bank.
Rumus Menghitung Risk Assets Ratio – RAR – Bank
Risk assets ratio dihitung dengan menggunakan persamaan berikut
RAR = (EC)/(TA – CA – S) x 100%
RAR = risk assets ratio (%)
EC = equity capital
TA = total asset
CA = cash asset
S = securities
Contoh Soal Perhitungan Risk Assets Ratio – RAR – Bank
3). Secondary Risk Ratio – SRR – Bank
Secondary risk ratio adalah rasio yang menunjukkan adanya kemungkinan penurunan asset yang memiliki risiko lebih tinggi.
Rumus Secondary Risk Ratio – SRR – Bank
Secondary risk rastio suatu bank dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut
SRR = (EC)/(SRA) x 100%
SRR = secondary risk ratio
EC = equity capital
SRA = secondary risk assets
SRA = TA – CA – S – Low risk assets
TA = total asset
CA = Cash asset
S = securities
Contoh Soal Perhitungan Secondary Risk Ratio SRR Bank
4). Capital Adequacy Ratio – CAR – Bank
Capital Adequacy ratio menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang cukup dan kemampuan manajemen dalam mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol timbulnya resiko- resiko yang dapat berpengaruh terhadap besar kecilnya modal bank.
Capital Adequacy Ratio (CAR) digunakan untuk mengukur kemampuan modal bank dalam menutupi kemungkinan terjadinya berbagai risiko kerugian akibat transaksi perkreditan dan transakasi surat- surat berharga yang dilakuknya.
Rumus Capital Adequacy Ratio 2 – CAR2 – Bank
Capital Adequacy Ratio 2 (CAR2) suatu bank dapat dinyatakan dengan rumus berikut:
CAR 2= (EC – FA)/(TL + S) x 100%
EC = Equity Capital
FA = Fixed Asset
TL = Total Loans
S = Securities
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio modal yang merepresentasikan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menanggung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan oleh operasional bank.
Semakin besar Capital Adequacy Ratio (CAR) yang dimiliki oleh bank, maka semakin baik posisi modal bank tersebut
Batas Standar Capital Adequacy Ratio – Bank
Adapun nilai indikator rasio keuangan menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/1/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai berikut:
CAR: > 20% = sangat baik
CAR: 12% – 20% = bailk
CAR: 8% – 12% = kurang baik
CAR: < 8% tidak baik
Contoh Soal Perhitungan Capital Adequacy Ratio – Bank
5). Capital Ratio – CR – Bank
Capital ratio menunjukkan kemampuan modal equity dan cadangan untuk kerugian kredit dalam menanggung risiko kredit yang disalurkan pada masyarakat. Risiko yang dapat terjadi adalah bunga yang gagal ditagihkan atau penghapusan kredit.
Capital Ratio suatu bank dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:
CR = (EC + RL)/(TL) x 100%
CR = capital ratio
EC = equity capital
RL = reserve for loans losses
TL = total loans
Reserve for loan losses terdiri dari pencadangan kredit lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet.
Batas Standar Capital Ratio – CR – Bank
Adapun nilai indikator rasio keuangan menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/1/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 tentang penilaian tingkat kesehatan bank umum sebagai berikut:
CR: > 81% = sangat baik
CR: 66% – 81% = bailk
CR: 51% – 66% = kurang baik
CR: < 51% tidak baik
Contoh Soal Perhitungan Rasio Solvabilitas Bank
Data data keuangan yang dipergunakan dalam perhitungan rasio solvabilitas suatu bank adalah laporan keuangan neraca. Berikut contoh laporan neraca bank yang sudah disederhanakan untuk Latihan perhitungan rasio solvabilitas suatu bank.
1). Contoh Soal Perhitungan Primary Ratio – PR – Bank
Dengan menggunakan data data keuangan dari contoh laporan neraca di atas, hitunglah primary ratio (PR) bank tersebut.
Menentukan Data Keuangan Untuk Primary Ratio
Data data keuangan bank yang dipergunakan dalam perhitungan primary ratio adalah data yang termasuk komponen equity capital dan total asset.
Data keuangan yang tergolong dalam pos equity adalah modal disetor, dana setoran modal, cadangan umum, cadangan lainnya, sisal laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan,
Sedangkan data keuangan yang termasuk dalam komponen total asset adalah semua data keuangan yang terdapat dalam komponen aktiva (asset atau harta).
Data data keuangan dari contoh laporan neraca bank yang dibutuhkan untuk perhitungan primary ratio ditunjukkan dalam table seperti berikut:
Rumus Menghitung Primary Ratio – PR – Bank
Primary ratio suatu bank dapat dirumuskan dengan menggunakan persamaan berikut
PR = (EC)/(TA) x 100%
PR = primary ratio (%)
EC = 536,5
TA = 6680
PR = (536,5/6680) x 100%
PR = 8,03%
Bank memiliki nilai primary ratio PR 8,03 persen, ini artinya jumlah modal bank dalam pos equity capital adalah 8,03 persen dari total asset yang dimiliki bank. Dana dari equity capital hanya berkontribusi 8,03 persen dari total asset yang dimiliki oleh bank.
Jadi, setiap satu rupiah asset yang digunakan untuk kegiatan bank dibiayai atau ditanggung oleh 0,0803 rupiah dana equity capital.
2). Contoh Soal Perhitungan Risk Assets Ratio – RAR – Bank
Dengan menggunakan data data keuangan dari contoh laporan neraca bank di atas, hitunglan risk assets ratio bank tersebut
Menentukan Data Untuk Risk Assets Ratio – RAR – Bank
Data data keuangan bank yang dipergunakan dalam perhitungan risk assets ratio adalah data yang termasuk komponen equity capital, total asset, cash assets dan securities.
Data keuangan yang tergolong dalam pos equity adalah modal disetor, dana setoran modal, cadangan umum, cadangan lainnya, sisal laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan,
Data keuangan yang termasuk dalam komponen total asset adalah seluruh data keuangan yang terdapat dalam komponen aktiva (asset atau harta). Sedangkan data yang termasuk dalam komponen securities adalah efek – efek dan deposito
Data data keuangan dari contoh laporan neraca bank yang dibutuhkan untuk perhitungan risk assets ratio ditunjukkan dalam table seperti berikut:
Rumus Menghitung Risk Assets Ratio – RAR – Bank
Risk assets ratio dari suatu bank dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus rasio seperti berikut
RAR = (EC)/(TA – CA – S) x 100%
RAR = risk assets ratio (%)
EC = equity capital = 536,5
TA = total asset = 6680
CA = cash asset = 1612
S = securities = 460
RAR = (536,5)/(6680 – 1612 – 460) x 100%
RAR = 11,64 %
Nilai risk assets ratio bank adalah 11,64 persen, ini artinya dana dalam equity capital dapat menanggung risiko 11,64 persen dari dana yang disalurkan ke masyarakat.
3). Contoh Soal Perhitungan Secondary Risk Ratio SRR Bank
Dengan menggunaka data data keuangan dalam contoh laporan neraca bank di atas, hitunglan secondary risk ratio bank tersebut:
Menentukan Data Keuangan Untuk Perhitungan Secondary Risk Ratio
Data data keuangan bank yang dipergunakan dalam perhitungan secondary risk ratio adalah data yang termasuk komponen equity capital, total asset, cash assets, securities dan low risk assets
Data keuangan yang tergolong dalam pos equity adalah modal disetor, dana setoran modal, cadangan umum, cadangan lainnya, sisal laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan,
Data keuangan yang termasuk dalam komponen total asset adalah seluruh data keuangan yang terdapat dalam komponen aktiva (asset atau harta). Sedangkan data yang termasuk dalam komponen securities adalah efek – efek dan deposito.
Data keuangan yang termasuk dalam low risk assets adalah harta tetap, inventoris dan lain – lain.
Data data keuangan dari contoh laporan neraca bank yang dibutuhkan untuk perhitungan secondary risk ratio ditunjukkan dalam table seperti berikut:
Rumus Menghitung Secondary Risk Ratio – SRR – Bank
Secondary risk ratio suatu bank dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut:
SRR = (EC)/(SRA) x 100%
SRR = secondary risk ratio
EC = equity capital = 536,5
SRA = secondary risk assets
SRA = TA – CA – S – Low risk assets
TA = total asset = 6680
CA = Cash asset =1612
S = securities = 460
Low risk assets = 208
SRA = 6680 – 1612 – 460 – 208
SRA = 4400
Sehingga SRR -nya adalah
SRR = (536,5)/(4400) x 100%
SRR = 12,19 %
Dengan nilai secondary risk ratio 12,19 persen, maka modal equity bank dapat menanggung 12,19 persen dari biaya asset yang memiliki risiko tinggi.
4). Contoh Soal Perhitungan Capital Adequacy Ratio 2 (CAR2) Bank
Dengan menggunakan data data keuangan dari contoh laporan neraca di atas hitunglah Capital Adequacy Ratio 2 (CAR2) bank tersebut.
Menentukan Data Keuangan Untuk Capital Adequacy Ratio 2 (CAR2) Bank
Data data keuangan bank yang dipergunakan dalam perhitungan capital adequacy ratio 2 adalah data yang termasuk komponen equity capital yaitu modal disetor, dana setoran modal, cadangan umum, cadangan lainnya, sisal laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan, Data keuangan yang termasuk dalam komponen fixed asset adalah benda tetap / inventoris.
Sedangan data keuangan yang termasuk dalam komponen total loans adalah pinjaman yang disalurkan dalam mata uang rupiah dan pinjaman yang disalurkan dalam valuta asing. Data keuangan yang tergolong dalam securities adalah efek – efek dan deposito.
Data data keuangan dari contoh laporan neraca bank yang dibutuhkan untuk perhitungan capital adequacy ratio ditunjukkan dalam table seperti berikut:
Rumus Menghitung Capital Adequacy Ratio 2 – CAR2 – Bank
Besarnya capital adequacy ratio suatu bank dapat dihitung dengan menggunakan rumus seperti ini
CAR2 = (EC – FA)/(TL + S) x 100%
EC = Equity Capital = 536,5
FA = Fixed Asset = 88
TL = Total Loans = 3580
S = Securities = 460
CAR2 = (536,5 – 88)/(3580 + 460) x 100%
CAR2 = 11,10 %
Nilai capital adequacy ratio 2 CAR2 11,10 persen menunjukkan bahwa modal berupa equity capital setelah dikurangi fixed asset hanya mampu membiayai dana nasabah dan surat berharga sebesar 11,10 persen dari seluruh deposit nasabah dan surat berharga.
Setiap satu rupiah dana yang disimpan oleh nasabah dan surat berharga hanya dapat dibiayai atau ditanggung oleh modal bank sebesar 0,111 rupiah.
5). Contoh Soal Perhitugan Capital Ratio CR Bank
Bank ABC memiliki data keuangan seperti ditunjukkan pada table dibawah. Tentukanlah nilai capital ratio ank tersebut.
Menentukan Data Untuk Perhitungan Capital Ratio Bank
Data data keuangan bank yang dipergunakan dalam perhitungan capital ratio adalah data yang termasuk komponen equity capital yaitu modal disetor, dana setoran modal, cadangan umum, cadangan lainnya, sisal laba tahun lalu, dan laba tahun berjalan,
Sedangan data keuangan yang termasuk dalam komponen total loans adalah pinjaman yang disalurkan dalam mata uang rupiah dan pinjaman yang disalurkan dalam valuta asing.
Data data keuangan dari contoh laporan neraca bank yang dibutuhkan untuk perhitungan capital ratio ditunjukkan dalam table seperti berikut:
Menghitung Capital Ratio – CR – Bank
Nilai Capital Ratio suatu bank dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
CR = (EC + RL)/(TL) x 100%
CR = (536,5 + 420)/(3580) x 100%
CR = 26,72%
Nilai capital ratio CR 26,72 persen menunjukkan bahwa modal berupa equity capital dan reserve for loan losses hanya mampu membiayai dana nasabah sebesar 26,72 persen dari seluruh deposit nasabah.
Setiap satu rupiah dana yang didepositkan oleh nasabah hanya dapat dibiayai atau ditanggung oleh modal bank sebesar 0,26,72 rupiah.
- Perhitungan Solvabilitas Bank: Primary Ratio – Risk Asset Ratio – Secondary Risk Ratio – Capital Ratio – CAR – Bank
- Pengendalian Sistem Pencatatan Dana Kas Kecil: Pengertian Imprest Fluctuating
- Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi
- Modal Bank: Pengertian Fungsi Kecukupan Modal Minimum Bank Contoh Perhitungan ATMR CAR Bank
- Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka
- Jurnal Laporan Keuangan, Pengertian Fungsi Bentuk Jenis Contoh Soal
- Kredit Aktif Pasif Produk Jasa Bank, Pengertian Contoh
- Syarat Penyerahan Pembayaran Barang: Pengertian International Commercial Terms, Jenis Contoh
- Cara Menentukan Biaya Penyusutan Aktiva Tetap: Metoda Garis Lurus, Angka Tahun, Saldo Menurun, Persentase Tetap, Rumus Perhitungan
- Bill of Lading B/L: Pengertian Fungsi Jenis Contoh Pihak Terlibat
Daftar Pustaka:
- Kasmir, 2012, “Dasar Dasar Perbankan”, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
- Kasmir, 2012, “Manajemen Perbankan”, Edisi Revisi, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
- Kasmir, 2015, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi Revisi 2014, Rajawali Pers, Jakarta.
- Ismail, 2018, “Manajemen Perbankan – Dari Teori Menuju Aplikasi”, Edisi Pertama, Prenadamedia Group, Jakarta.
- Suhardjono, M, K., 2012, “ Manajemen Perbankan – Teori Dan Aplikasi”, Edisi Kedua, BPFE – Yogyakarta.
- Djumhana, Muhamad, 2006, “Hukum Perbankan di Indonesia”, Cetakan Kelima, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Mangani, Silvanita, Ktut, 2009, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
- Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
- Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
- Djamil, Fathurrakman, 2012, “Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah”, Cetakan Pertama, Sinae Grafika, Jakarta.
- Fuady, Munir, 2004, “Hukum Perbankan Modern”, Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Machmud, A. Rukmana, H., 2010, “Bank Syariah, Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia”, Penerbit Erlangga, Jakarta
- Solvabilitas Bank: Rumus Perhitungan Primary Ratio Risk Asset Ratio Secondary Risk Ratio Capital Ratio Capital Adequacy Ratio Contoh Soal, Rumus Primary Ratio Risk Asset Ratio Secondary Risk Ratio Capital Ratio Capital Adequacy Ratio Bank,
- Contoh Soal Perhitungan Dan Pembahasan Primary Ratio Risk Asset Ratio Secondary Risk Ratio Capital Ratio Capital Adequacy Ratio Bank, Fungsi Manfaat Perhitungan Primary Ratio Risk Asset Ratio Secondary Risk Ratio Capital Ratio Capital Adequacy Ratio Bank, Pengertian Manfaat Perhitungan Rasio Solvabilitas Bank,