Usaha Energi Daya: Pengertian Contoh Rumus Satuan Soal Perhitungan,

Pengertian Usaha.  Dalam ilmu fisika Usaha umumnya didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dan perpindahan benda.  Satuan usaha dalam SI adalah Joule (J). Usaha secara matematis dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut

W = F s

W = usaha (satuan Joule, J)

F = gaya (satuan Newton, N)

s = perpindahan (satuan meter, m)

Persamaan tersebut menyatakan Usaha sebesar satu Joule dihasilkan atau dikeluarkan oleh gaya sebesar satu Newton untuk memindahkan benda sejauh satu meter.

Rumus Efisiensi Pakai Daya Energi Usaha

Konsep efisiensi adalah suatu perbandingan antara energi atau daya yang dihasilkan dibandingkan dengan usaha atau daya masukan. Efisiensi dirumuskan sebagai berikut.

η = (Wo/Wi) x100% atau

η = (Po/Pi) x 100%

η = efisiensi (%)

Wo = usaha yang dihasilkan (joule)

Wi = usaha yang dimasukkan atau diperlukan (joule)

Po = daya yang dihasilkan (watt)

Pi = daya yang dimasukkan atau dibutuhkan (watt)

Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Usaha.

Berapakah besarnya usaha yang harus dikeluarkan untuk memindahkan lemari sejauh lima meter dari tempat semula, jika berat lemari adalah 1000 Newton..

Pembahasan:

Diketahui:

F = 1000 N

s = 5 meter

Ditanya Usaha W =…

Jawab

W = F x s

W = 1000 N x 5 m

W = 5000 Nm

W = 5 kJ

Jadi usaha yang diperlukan untuk memindahkan lemari seberat 1000 Newton sejauh lima meter adalah lima kilo joule.

Contoh Contoh Soal Lainnya Beserta Jawaban Ada Di Akhir Artikel

Pengertian Energi

Pengertian Energi. Dalam ilmu fisika Energi dapat didefinisika sebagai kemampuan untuk melakukan suatu usaha atau kerja. Energi kehidupan biasa lebih umum disebut sebagai tenaga.

Energi merupakan besaran turunan dengan satuan Joule (J) sama dengan satuan usaha. Energi merupakan sesuatu yang tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya.

Terdapat suatu hukum yang menguatkan pernyataan di atas dan dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi.

Adapun Bunyi pernyataan dari hukum kekekalan energi adalah:

“Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain”.

Jenis Bentuk Energi

Adapun Bentuk atau jenis – jenis energi adalah energi mekanik, energi kimia, energi panas atau kalor, energi listrik, dan energi cahaya.

Energi Mekanik

Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan untuk melakukan Gerakan. Energi mekanik dapar diformuasikan secara matematis dengan rumus sebagai berikut

Em = Ek + Ep

Dengan keterangan:

Em = energi mekanik

Ek = energi kinetik

Ep = energi potensial

Jadi energi mekanik merupakan total energi yang dimiliki oleh benda yang merupakan penjumlahan dari energi kinetic dan potensial. Energi ini menunjukkan benda yang bergerak dengan memiliki jarak tertentu dari permukaan acuan.

Sebuah pesawat terbang yang sedang terbang maka pesawat tersebut mempunyai dua energi sekaligus, yaitu energi kinetik dan energi potensial.

Energi Kinetik

Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki oleh benda karena geraknya atau Kelajuannya. Jadi Energi kinetik dimiliki oleh benda yang sedang bergerak. Besar energi kinetik sebanding dengan massa benda dan sebanding dengan kuadrat kelajuan atau kecepatannya.

Energi kinetic secara matematis dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:

Ek = ½ mv2

Dengan keterangan:

Ek = energi kinetik (satuan Joule, J)

m = massa benda (satuan kg)

v = kecepatan gerak benda (satuan m/s)

Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Energi Kinetik

Sebuah sepeda motor dengan massa 100 kg bergerak dengan kecepatan 36 km/jam. Hitunglah Berapakah energi kinetik yang dimiliki oleh sepeda motor tersebut.

Penyelesaian:

Diketahui :

m = 100 kg

v = 36 km/jam atau

v = 10 m/s

Ditanya Energi kinetic Ek = …

Jawab :

Ek = 1⁄2 . m . v2

Ek = 1⁄2 . 100 kg . 102 (m/s)2

Ek = 5.000 joule atau

Ek = 5 kJ

Jadi energi kinetic yang dimiliki oleh sepeda motor yang sedang melaju dengan kecepatan 10 m/detik adalah 5 kilo joule.

Contoh Contoh Soal Lainnya Beserta Jawaban Ada Di Akhir Artikel

Energi Potensial

Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena posisi atau kedudukannya. Energi potensial dimiliki oleh benda yang diam pada jarak tertentu dari suatu permukaan acuan (tanah/ bumi). Energi potensial secara matematis dapat diformulasikan dengan rumus sebagai berikut

Ep = m g h

Ep = mgh

Dengan Keterangan:

Ep = energi potensial (satuan Joule, J)

m = massa benda (satuan kg)

g = percepatan gravitasi (satuan m/s2)

h = ketinggian benda dari acuan (satuan meter, m)

Contoh Soal Perhitungan Rumus Energi Potensial

Buah pepaya yang memiliki massa 500 gram tergantung pada pohonnya pada ketinggian 5 meter di atas tanah. Jika percepatan gravitasi di tempat itu adalah10 m/s2. Hitunglah berapa energi potensial yang dimiliki oleh pepaya tersebut?

Penyelesaian :

Diketahui : m = 500 gram = 0,5 kg

h = 5 m

g = 10 m/s2

Ditanyakan energi potensial Ep = …?

Jawab :

Ep = m . g . h

Ep = 0,5 m x 10 m/s2 x 5 m = 25 joule

Jadi energi potensial yang tersimpan dalam buah papaya pada ketinggian lima meter dari tanah adalah 25 joule.

Contoh Contoh Soal Lainnya Beserta Jawaban Ada Di Akhir Artikel

Pengertian Daya

Daya didefinisikan sebagai laju atau kecepatan dalam suatu usaha. Daya merupakan usaha persatuan waktu.  Daya dapat diformulasikan secara matematis dengan rumus sebagai berikut

P = W/t

Dengan keterangan

P = daya (satuan watt, W)

W = usaha (satuan Joule, J)

t = selang waktu (satuan detik, s)

Contoh Soal Perhitungan Rumus Daya

Sebuah alat pendingin AC rumah dengan daya 1 pk digunakan selama satu jam. Berapakah usaha yang telah dilakukan oleh pendingin AC tersebut.

Pembahasan :

Diketahui :

P = 1 pk = 746 watt

t = 1 jam = 3600 detik

Ditanya usaha W =…

Jawab :

P = W/t atau

W = P . t = 746 x 3600

W = 2.685.600 joule atau 2.685,6 kJ

Jadi usaha yang telah dilakukan oleh pendingin AC selama satu jam adalah: 2.685,6 kJ atau dibulatkan menjadi 2,7 MegaJ.

Contoh Contoh Soal Lainnya Beserta Jawaban Ada Di Akhir Artikel

Energi Kimia

Energi kimia adalah energi yang tersimpan dalam persenyawaan kimia. Energi kimia terdapat pada bahan makanan yang biasa dikonsumsi manusia, seperti nasi, ikan, telur, dan susu. Selain itu energi kimia juga terdapat dalam bahan bakar, seperti kayu arang, batubara, minyak, dan gas alam.

Energi Panas

Energi panas yang lebih dikenal dengan sebutan kalor adalah energi yang dihasilkan oleh gerak internal partakel partikel dalam suatu zat. Sumber energi panas yang sangat besar berasal dari Matahari.

Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang disebabkan oleh adanya arus listrik yaitu muatan listrik yang mengalir. Energi listrik dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor yang disebut arus listrik.

Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain seperti energi gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi. Energi listrik sangat dekat dengan kehidupan manusia karena sangat dibutuhkan untuk mempermudah segala aktivitas kehidupan.

Penggunaan energi listrik di antaranya untuk penerangan di malam hari dan mengoperasikan alat- alat elektronik dan alat komunikasi.

Energi Cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dihasilkan oleh gelombang elektromagnet. Energi cahaya alami dan terbesar adalah energi cahaya yang berasal dari matahari.

Perubahan Bentuk Energi

Energi dapat berubah dari satu bentuk energi menjadi energi yang lainnya. Berikut beberapa Conoh Perubahan energi di antaranya adalah:

  1. a) Perubahan energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada kompor listrik.
  2. b) Perubahan energi listrik menjadi energi mekanik, misalnya gergaji listrik.
  3. c) Perubahan energi mekanik menjadi energi listrik, misalnya turbin atau generator.
  4. d) Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu.
  5. d) Perubahan energi kimia menjadi energi mekanik, misalnya pada accu atau akumulator.

1).Contoh Soal Perhitungan Usaha Gaya Benda Bergerak Bidang Datar,

Sebuah benda bermassa m = 4 kg ditarik dengan gaya 60 N yang membentuk sudut 600 terhadap permukaan bidang datar  (lihat gambar). Hitung Usaha yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan benda sejauh 10 m adalah …

Contoh Soal Perhitungan Usaha Gaya Benda Bergerak Bidang Datar,
Contoh Soal Perhitungan Usaha Gaya Benda Bergerak Bidang Datar,

Penyelesaian

Menghitung Usaha Pada Gaya Miring Benda Bergerak

W = F.s

W= 60 cos (60°). 10

W = (60) (1/2) (10)

W = 300 joule

2). Contoh Soal Rumus Perhitungan Gaya Gesek Benda Bergerak

Sebuah benda dengan massa 40 kg ditarik sejauh 50 m sepanjang lantai horizontal dengan gaya tetap 200 N dan membentuk sudut 60o terhadap arah mendatar. Jika gaya gesek terhadap lantai 50 N, maka tentukan usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya!

Contoh Soal Rumus Perhitungan Gaya Gesek Benda Bergerak
Contoh Soal Rumus Perhitungan Gaya Gesek Benda Bergerak

Diketahui:

F = 200 N

a1 = 60o

Fg = 50 N

s = 50 m

Ditanya:

W = … ?

Jawab:

Menghitung Usaha Gaya Pada Benda Bergerak

Usaha yang dilakukan oleh Gaya F adalah:

W1 = F1.s.cos a1

W1= 200 x 50 x cos 60o

W1 = 10.000 x (0,5)

W1= 5.000J

Mnghitung Usaha Dari Gaya Gesek  Benda

Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek Fg adalah:

W2 = Fg. s. cos a2

W2 = 50 x 50 x cos 180o

W2 = 2500 x (-1)

W2 = -2500 J

Wt = W1 + W2

Wt = 5000 J – 2.500 J = 2.500 J

Soal ini dapat juga diselesaikan dengan cara seperti berikut

∑Fx = F.cos a1 – Fg

∑Fx = 200 . cos 60o – 50 N

∑Fx = 200 x (1/2) – 50 N

∑Fx = 100 N – 50 N

∑Fx = 50 N

W = ∑Fx . s

W = 50 N x 50 m = 2500 J

3). Contoh Soal Perhitungan Usaha Sepeda Motor Saat Rem

Massa pengerndara dan sepeda motor sebesar 200 kg meluncur dengan kelajuan 50 m/s dan kemudian motor direm melambat hingga berhenti setelah 10 detik. Hitung usaha yang dilakukan selama pengereman berlangsung.

Diketahui:

m = 200 kg

vo = 50 m/s

t = 10 detik

vt = 0

Menghitung perlambatan kecepatan (percepatan tanda negative) dapat dihitung dengan rumus berikut:

vt = vo + a.t

0 = 50 m/s + a (10 s)

a = – 5 m/s2

Menghitung Jarak Pengereman Sepeda Motor

s = v0 t + ½ a t2

s = (50) (10) + ½ (-5) (10)2

s = 500 – 250

s = 250 m

Menghitung Usaha Selama Motor Ngerem

W = F.s

W = m.a.s

W = 200 x (-5) x 250

W = -250.000J

W = -250 kJ

Jadi besarnya usaha yang dilakukan selama pengereman adalah –250 kJ.

4). Contoh Soal Perhitungan Usaha Gaya Angkat Benda Ke Atas

Sebuah balok dengan massa 40 kg di atas lantai diangkat sampai di atas meja dengan ketinggian 5 m. Jika g = 10 m/s2, maka hitung besarnya usaha yang dilakukan pada balok tersebut!

Diketahui :

m = 40 kg

g = 10 m/s2

s = 5 m

Ditanyakan:

W = Usaha

Jawab :

Menghtiung Usaha Ngakat Benda Ke Atas Meja

Usaha yang dibutuh untuk angkat benda ke atas dapat dinyatakan dengan rumus berikut

F = w = m · g

W = F · s

W = m · g · s

W= 40 · 10· 5

W = 2.000 J

W = 2 kJ

Jadi, besarnya usaha yang dilakukan adalah 2 kJ.

5). Contoh Soal Perhitungan Energi Potensial

Sebuah benda yang bermassa 4 kg berada di permukaan tanah. Kemudian, benda tersebut dipindahkan ke atas meja yang memiliki ketinggian 1,0 m dari tanah. Berapakah perubahan energi potensial benda tersebut? (g = 10 m/s2).

Jawab

Diketahui:

m = 4 kg,

h2 = 1,0 m, dan

g = 10 m/s2.

Menghitung Perubahan Energi Potensial Benda Ke Atas:

ΔEp = m.g (h2 – h1)

ΔEp = (4 kg) (10 m/s2) (1,0 m – 0 m)

ΔEp = 40 kg.m/s2 x 1,0 m

ΔEp = 40 joule

Jadi, perubahan energi potensialnya 25 joule.

6). Contoh Soal Perhitungan Energi Potensial Bola Dilempar Vertikal Ke Atas

Sebuah bola bermassa 400 gram dilempar vertikal ke atas hingga mencapai ketinggian 5 m. Bila g = 10 m/s2, hitunglah energi potensial benda pada ketinggian tersebut!

Diketahui :

m = 400 g = 0,4 kg

h = 5 m

g = 10 m/s2

Ditanyakan :

Ep = ….?

Jawab:

Menghitung Energi Potensial Bola Dilempar

Ep = m g h

Ep = 0,4 · 10 · 5

Ep = 20 J

Jadi, energi potensial yang dimiliki benda sebesar 20 J.

7). Contoh Soal Perhitungan Energi Kinetik Burung Terbang

Seekor burung terbang dengan kelajuan 20 m/s. Bila massa burung tersebut adalah 400 gram, maka hitunglah energi kinetic yang dimiliki burung?

Diketahui :

v = 20 m/s

m = 400 g = 0,4 kg

Ditanyakan:

Ek = …. ?

Jawab:

Menghitung Energi Kinetik Burung Terbang

Ek = ½ mv2

Ek = ½ (0,4) x (20)2

Ek = 0,2 x 400

Ek = 80 J

Jadi, energi kinetik yang dimiliki burung sebesar 80 J.

8). Contoh Soal Energi Kinetik Benda Diam Dan Gerak

Sebuah benda bermassa 2 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus dengan percepatan 5 m/s2. Berapakah usaha yang diubah menjadi energi kinetik setelah 2 sekon?

Diketahui:

m = 2 kg

a = 5 m/s2

v0 = 0

t = 2 s

Ditanya:

W=… ?

Jawab:

v = v0 + a.t

v = 0 + (5)(2) = 10 m/s

Menghitung Energi Kinetik Benda Bergerak

W = ΔEk

W = Ek – Ek0

W = ½ m.v2 – ½ m. v02

W = ½ x 2 x (10)2 – 0

W = 100 J

9). Contoh Soal Perhitungan Gaya Pengereman Mobil Bidang Miring

Sebuah mobil bermassa 1200 kg menuruni sebuah bukit bersudut 300 seperti ditunjukkan pada gambar. Pada saat laju mobil 12 m/s, pengemudi mengunjak rem. Hitung berapa gaya konstan F yang sejajar dengan jalan yang terjadi jika mobil berhenti setelah menempuh jarak 100 meter.

Contoh Soal Perhitungan Gaya Pengereman Mobil Bidang Miring
Contoh Soal Perhitungan Gaya Pengereman Mobil Bidang Miring

Diketahui

m = 1200 kg

a = 30o

v1 = 12 m/s

v2 = 0

h2 = 0

h1 = 100 sin(300)

h1 = 50 m

s = 100 m

Besar energi total mobil adalah

Ek + EP = W

Menghitung Energi Kinetik Mobil

Ek = ½ m.v22 – ½ m. v12

Ek = (0) – ½ (1200) (12)2

Ek = – 86.400 J

Menghitung Energi Potensial Mobil

Ep = m.g.h2 – m.g.h1

Ep = (1200)(9,8)(0) –  (1200)(9,8)(100 sin30o)

Ep = 0 – (11760)(50)

Ep = 588.000 J

Menghitung Usaha Pengereman Mobil

W = Ek + EP

W = – 86.400 + – 588.000

W = 674.000 J

Menghitung Gaya Pengereman Mobil

W = F.s

F = W/s

F = 674.000/100

F = 6740 J

F = 6,74 kJ

10). Contoh Soal Perhitungan Energi Kinetik dan Jarak Benda Bergerak

Sebuah benda bermassa 4 kg berada dalam keadaan diam pada sebuah bidang datar yang licin. Kemudian, pada benda tersebut bekerja sebuah gaya F = 50 N sehingga kecepatannya menjadi 10 m/s. Tentukanlah usaha yang dilakukan oleh gaya F, dan jarak yang telah ditempuh benda tersebut.

Jawab

Diketahui:

v1 = 0, awal benda diam,

v2 = 10 m/s,

m = 4 kg.

F = 50 N

Rumus Menghintung Usaha Benda Bergerak

Usaha Yang dilakukan Gaya F adalah energi kinetic dan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut:

W = ½ m.v22 – ½ m.v12

W = ½(4 kg) x (10m/s)2 – 0

W = 200 Joule

Rumus Menghitung Jarak Tempuh Benda Energi Kinetik

Jarak yang ditempuh benda akibat adanya energi kinetic dapat dihitung dengan rumus berikut

W = F . s

s = W/F

s = 200/50

s = 4 sekon

11). Contoh Soal Rumus Perhitungan Daya Naik Tangga

Seseorang yang massanya 60 kg berlari menaiki tangga yang tingginya 5 m dalam waktu 6 sekon. Berapakah daya yang dihasilkan orang tersebut? (g = 10 m/s2).

Diketahui:

m = 60 kg

h = 5 m

t = 6 s

g = 10 m/s2

Ditanya:

P = … ?

Jawab:

Rumus Menghitung Daya Banda Gerak Naik

P = (F.s)/t = (m.g.h)/t

P = (60 x 10 x 5)/6

P = 500 watt

12). Contoh Soal Perhitungan Daya Orang Naik Tangga Tower

Seorang petugas PLN yang massanya 60 kg menaiki tangga sebuah tower yang tingginya 20 m dalam waktu 4 menit. Jika g = 10 m/s2, berapakah daya yang dikeluarkan petugas PLN tersebut?

Jawab

Diketahui:

m = 60 kg,

h = 20 m,

t = 4 menit x 60 = 240 sekon

g = 10 m/s2.

Jawab:

Rumus Mengitung Usaha Naik Tangga Tower

Usaha untuk menaiki tangga tower dapat dinyatakan dengan rumus berikut

W = m.g.h

W= (60kg)(10m/s2)(20m)

W = 12000 Joule

Rumus Menghitung Daya Naik Tangga

Daya Yang dikeluarkan dapat dihitung dengan rumus berikut

P = W/t

P = 12000/240

P = 50 watt

13). Contoh Soal Perhitungan Daya Pesawat Terbang

Sebuah mesin pesawat terbang mampu memberikan gaya dorong sebesar 400 kN. Berapakah daya yang dihasilkan mesin ketika pesawat mengangkasa dengan kecepatan 500 m/s?

Jawab

Diketahui:

F = 400.000 N dan

v = 500 m/s

P = F.v

P = (400.000 N)(500 m/s)

P = 200.000.000 watt

P = 200 Mega watt

15). Contoh Soal Perhitungan Daya Pacu Kelajuan Mobil

Sebuah mobil bermassa 1 ton dipacu dari kelajuan 36 km/jam menjadi 144 km/jam dalam 3 sekon. Jika efisiensi mobil 80 %, tentukan daya yang dihasilkan mobil!

Diketahui:

m = 1 ton = 1000 kg

v1 = 36 km/jam

v1 = 10 m/s

v2 = 144 km/jam

v2 = 40 m/s

t = 3 s

Ditanyakan:

P = . . .?

Jawab:

Menentukan Usaha Yang Dilakukan Mobil

Usaha yang dilakukan mobil merupakan perubahan energi kinetic, karena mobil bergerak di jalan tidak memiliki energi potensial. Sehingga dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

W = Ek = ½ m.v22 – ½ m.v12

W = ½ (1000)x (402 – 102)

W = 500 x (1500)

W = 750.000 J

W = 750 kJ

Menentukan Daya Yang Dibutuhkan Oleh Mobil

Pi = W/t

Pi = 750kJ/3

Pi = 250 kJ

Menentukan Daya Dihasilkan Mobil

eff = (Po/Pi) x 100%

Po = eff x Pi

Po = 80% x 250 kJ

Po = 200 kWatt

16). Contoh Soal Rumus Perhitungan Daya Pompa Air

Sebuah mesin pompa air dapat memindahkan air sebanyak 600 liter ke dalam bak pada ketinggian 10 meter selama 5 menit. Jika efisiensi mesin pompa adalah 80 persen, hitung daya listrik rata rata yang diperlukan.

Jawab:

Diketahui:

m = 600 liter = 600 kg

h = 10 meter

t = 5 menit = 300 sekon

Menghitung Daya Pompa

Daya yang diperlukan untuk memindahkan air dapat dinyatakan dengan rumus seperti berikut:

P = W/t

P = m.g.h/t

P = (600x10x10)/300

P = 200 watt

Efisiensi Mesin Pompa 80 % sehingga daya yang harus disiapkan adalah:

P = (200watt)/(80%)

P = 250 watt

Jadi daya pompa yang harus disiapkan agar dapat memberikan daya rata rata sebesar 200 watt adalah 250 watt.

17). Contoh Soal Perhitungan Energi Mekanik Benda

Sebuah benda berada dalam keadaan diam pada ketinggian 200 cm dari permukaan tanah. Massa benda 4 kg dan percepatan gravitasi bumi g = 10 m/s2. Tentukan energi mekanik benda tersebut.

Jawab

Diketahui:

v = 0 m/s,

m = 4 kg

h = 200 cm = 2 m,

g = 10 m/s2.

Rumus Menghitung Energi Mekanik Benda

EM = EP + EK

EM = m.g.h + ½ m.v2

EM= (4 kg)(10 m/s2)(2 m) + 0 = 40 joule

Jadi, energi mekanik benda yang diam di ketinggian tertentu akan sama dengan energi potensialnya, karena energi kinetiknya nol.

    Daftar Pustaka:

    1. Halliday, David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Sons.
    2. Tipler, Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Jakarta.
    3. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Usaha, Pengertian Energi, Pengertian Daya, Satuan usaha dalam SI,
    4. Sears, F.W – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,
    5. Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice Hall.
    6. Tipler, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa: Bambang Soegijono, Jakarta.
    7. Ganijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika,  Jakarta.
    8. Giancoli, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
    9. Rangkuman Ringkasan: Usaha adalah perkalian antara gaya dan perpindahan benda. Satuannya dalam joule, dan dinyatakan dengan rumus: W = F x s
    10. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat berubah bentuk.
    11. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya (posisinya), yaitu: EP = mgh
    12. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak, yaitu: EK =1/2 mv2
    13. Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik yang terdapat pada benda, yaitu EM = EP + EK
    14. Hukum Kekekalan Energi Mekanik menyatakan bahwa energi mekanik benda tetap. Hukum ini berlaku apabila tidak terdapat gaya luar yang bekerja pada benda. Dinyatakan dengan rumus: EM1 = EM2 atau EK1 + EK1 = EP2 + EK2
    15. Daya dinyatakan sebagai usaha per satuan waktu. Satuannya dalam joule/sekon atau watt. Dan dinyatakan dengan rumus:  P=W/t
    16. Efisiensi adalah perbandingan antara energi atau daya keluaran dan masukan yang dinyatakan dengan rumus: Efisiensi = energi keluaran/energi masukan x 100%
    17. Pengertian Usaha, Pengertian Energi, Pengertian Daya, Satuan usaha dalam SI, rumus perhitungan usaha, satuan gaya, Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Usaha,
    18. Pengertian Energi, Jenis dan Contoh Energi, satuan energi Joule (J), Bunyi Pernyataan Hukum Kekekalan Energi, Jenis Bentuk Energi, Pengertian dan Contoh Energi Mekanik,
    19. Pengertian Energi Kinetik, Contoh Energi Kinetik, Rumus Energi kinetic, Contoh Soal Perhitungan Rumus Energi Potensial, Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Energi Kinetik,
    20.  Pengertian  Energi Potensial, Contoh Energi potensial, Rumus Energi Potensial, Pengertian dan contoh soal Daya, Contoh Daya, Satuan daya watt, Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Daya,
    21. Energi Kimia, Contoh Energi kimia, Fungsi Energi Kimia, Fungsi dan Contoh Energi Panas, Fungsi Contoh Energi Energi Listrik, Fungsi Contoh Energi Cahaya,
    22. Perubahan bentuk  energi, Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya, Perubahan energi listrik menjadi energi mekanik, Perubahan energi mekanik menjadi energi listrik, Perubahan energi kimia menjadi energi mekanik, Perubahan energi listrik menjadi energi panas,

    Jaringan Tumbuhan

    Pengertian Jaringan Tumbuhan. Sel- sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan berkumpul dan berdiferensiasi atau beralih fungsi menjadi suatu jaringan. Proses diferensiasi ini terjadi selama masa embrio atau pertumbuhan dan perkembangan pembentukan tubuh.

    Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur sama. Sekumpulan sel yang sama akan membentuk jaringan. Selanjutnya beberapa jaringan akan membentuk organ. Organ- organ akan membentuk satu tumbuhan utuh (atau membentuk satu individu tumbuhan) yang dapat melakukan berbagai aktivitas sebagai tumbuhan.

    Tumbuhan tingkat tinggi tidak memiliki sistem organ, melainkan hanya organ-organ yang berhubungan langsung membentuk tubuh. Tubuh tumbuhan terbentuk oleh tiga organ dasar, yaitu akar, batang dan daun. Masing-masing organ akar, batang dan daun tersebut tersusun oleh jaringan-jaringan.

    Sistem organisasi kehidupan pada organisme tingkat rendah gejalanya lebih sederhana. Kesatuan struktur fungsi kehidupannya biasanya hanya pada tingkat organisasi kehidupan sel, baik yang tunggal (uniseluler) maupun yang berkelompok (berkoloni).

    Jenis Jaringan Tumbuhan

    Secara garis besar, jaringan penyusun tumbuh- tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

    1. Jaringan Meristem

    Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang sel selnya selalu aktif membelah diri untuk membentuk struktur primer pada tumbuhan. Jaringan meristem merupakan jaringan yang bersifat embrional dan spesialisasi.

    Sel meristem berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, berinti besar, vakuola kecil, dan plastida belum matang.

    Jaringan ini terdapat pada bagian ujung batang dan ujung akar sehingga sering disebut dengan meristem apical. Ujung  akar dan batang ini yang mengalami pertumbuhan atau perpanjangan.

    1. Jaringan Dewasa

    Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Secara umum, jaringan ini tidak mengalami pembelahan lagi.

    Berdasarkan bentuk dan fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, pengangkut, dan gabus.

    Jaringan Epidermis, Pelindung

    Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar yang menutupi permukaan tumbuhan. Jaringan pelindung disebut juga sebagai epidermis.

    Penyusun epidermis merupakan sel- sel yang rapat menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis dapat membentuk lapisan lilin antiair agar dapat mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan. Lapisan lilin ini disebut juga sebagai kutikula.

    Contoh lapisan epidermis adalah permukaan akar, batang, daun, buah, maupun biji. Jaringan epidermis biasanya terdiri dari selapis sel yang pipih dan rapat. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai pelindung jaringan di dalamnya dan sebagai tempat terjadinya pertukaran zat.

    Jaringan Pengangkut

    Sesuai dengan namanya, jaringan pengangkut memiliki fungsi untuk proses pengangkutan zat- zat yang ada dalam tumbuhan. Jaringan ini disebut juga dengan jaringan pembuluh yang terdiri dari floem dan xylem.

    Floem memiliki fungsi sebagai pengangkut zat makanan hasil hasil proses fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Adapun xylem mempunyai fungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan bagian tubuh lainnya..

    Jaringan Kolenkim, Penyokong

    Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh tumbuhan muda dan tanaman herba. Jaringan ini mempunyai peran sebagai penguat atau penyokong tumbuhan.

    Kolenkim merupakan sel hidup dan sifatnya mirip parenkim. Ada sel kolenkim yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis. Kolenkim tersusun atas sel -sel hidup dengan protoplasma aktif dan memiliki bentuk memanjang dengan penebalan yang tidak merata.

    Jaringan Sklerenkim

    Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri dari sel- sel mati. Dinding sel sklerenkim sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin.

    Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu).

    Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri dari sel- sel yang panjang dan bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contoh jaringannya adalah pelepah daun pisang.

    Sedangkan, sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang mengalami penebalan. Contoh jaringannya adalah pada tempurung kelapa atau kulit biji keras.

    Jaringan Parenkim, Dasar

    Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar. Jaringan ini terletak di sebelah dalam jaringan epidermis.

    Jaringan parenkim mengisi ruang antar jaringan. Parenkim terdiri atas sel sel bersegi banyak dan memiliki bentuk bermacam- macam, seperti berbentuk bulat atau berbentuk seperti bintang.

    Jaringan ini terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan, seperti batang, daun, dan akar. Jaringan parenkim di daun yaitu mesofil (palisade dan spons) banyak mengandung kloroplas dan merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis. Jaringan sel-  sel parenkim yang memiliki klorofil mampu melakukan proses fotosintesis. Sel parenkim ini disebut klorenkim.

    Sel parenkim juga berfungsi untuk menyimpan air dan cadangan makanan. Cadangan makanan ini disimpan di dalam vakuola dalam bentuk larutan.

    Jaringan Gabus

    Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel- sel gabus yang berbentuk memanjang. Jaringan ini mempunyai fungsi sebagai pelindung jaringan lain yang terdapat di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Sel gabus biasanya ditemukan di permukaan luar batang.

    Contoh Soal Ujian Jaringan Tumbuhan

    Soal 1.  Jaringan yang mempunyai fungsi sebagai penyokong tubuh, melindungi organ, dan menjadi alat gerak pasif adalah jaringan ….

    1. tulang
    2. darah
    3. saraf
    4. membran inti

    Soal 2. Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk menyimpan bahan makanan cadangan adalah ….

    1. epidermis
    2. parenkim
    3. floem
    4. xilem

    Soal 3.  Pengangkutan hasil fotosintesis menuju ke seluruh bagian tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan ….

    1. meristem
    2. parenkim
    3. floem
    4. xilem

      Daftar Pustaka:

      1. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
      2. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Jaringan Tumbuhan, Pengertian Jaringan Tumbuhan, Fungsi Jaringan Tumbuhan, pembentuk jaringan tumbuhan,
      3. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
      4. Ardra.Biz, 2019, “Pembentuk organ tumbuhan, Jaringan Meristem, Contoh jaringan meristem, Fungsi jaringan meristem, Pembentuk struktur primer tumbuhan, jaringa embrional dan spesialisasi, Jaringan Dewasa,
      5. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
      6. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
      7. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
      8. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
      9. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Jaringan Tumbuhan, Pengertian Jaringan Tumbuhan, Fungsi Jaringan Tumbuhan, pembentuk jaringan tumbuhan,
      10. Ardra.Biz, 2019, “Pembentuk organ tumbuhan, Jaringan Meristem, Contoh jaringan meristem, Fungsi jaringan meristem, Pembentuk struktur primer tumbuhan, jaringan embrional dan spesialisasi, Jaringan Dewasa,
      11. Ardra.Biz, 2019,”Contoh jaringan dewasa tumbuhan, fungsi jaringan dewasa tumbuhan, Jenis jaringan dewasa tumbuhan, Jaringan Epidermis atau Pelindung, Contoh dan Fungsi Jaringan Epidermis atau Pelindung,
      12. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Jaringan Pengangkut Tumbuhan, Jenis Jaringan Pengangkut Pembuluh Tumbuhan, Fungsi dan Contoh Jaringan Pengangkut Tumbuhan,  Fungsi dan contoh Jaringan Floem, jaringan xylem, fungsi contoh jaringan xylem, Jaringan Kolenkim, Fungsi dan Contoh jaringan Penyokong Tumbuhan,
      13. Ardra.Biz, 2019, “Contoh Fungsi Jaringan Sklerenkim, Jenis Jaringan Sklerenkim,  Jaringan Parenkim, Jaringan Dasar Tumbuhan, Contoh Fungsi Jaringan Parenkim,
      14. Ardra.Biz, 2019, “Jaringan Tumbuhan Klorofil, Jaringan Tumbuhan Berfotositesis, Contoh Jaringan Tumbuhan Klorofil, Contoh Jaringan Tumbuhan Berfotositesis, Contoh Fungsi Jaringan Gabus, Contoh Soal Ujian Jaringan Tumbuhan,

      Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia

      Pengertian. Sel- sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama bergabung menjadi satu membentuk sebuah jaringan. Jaringan ini akan melaksanakan fungsi tertentu. Sel sel epitel yang bergabung menjadi satu akan membentuk jaringan epitel.

      Sel- sel otot bergabung membentuk jaringan otot, demikian seterusnya pada sel-sel yang lain. Dengan demikian, jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama.

      Pada hewan Vertebrata dan manusia terdapat empat macam jaringan utama, yaitu jaringan epitel, jaringan pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

      Jaringan Epitel

      Jaringan epitel merupakan sekumpulan sel yang tersusun sangat rapat. Jaringan epitel ini terdiri dari sel -sel yang tersusun dalam lembaran lembaran. Setiap lembaran terdiri dari satu lapisan atau lebih. Lembaran ini melapisi atau menutupi permukaan luar tubuh untuk membentuk kulit atau melapisi permukaan rongga dalam tubuh.

      Jaringan epitel mempunyai fungsi sebagai pelindung jaringan yang berada di bawahnya dari kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi ultraviolet maupun serangan bakteri. Contoh jaringan epitel, adalah jaringan epidermis yaitu bagian terluar kulit.

      Sedangkan Fungsi lain dari epitel adalah sebagai penyerap atau absorbsi pada lapisan dinding usus halus dan pengeluaran atau ekskresi pada kelenjar kulit.

      Jaringan Penunjang Penyokong

      Jaringan penunjang atau penyokong terdiri dari beberapa jenis jaringan di antaranya adalah jaringan tulang keras, jaringan tulang rawan, jaringan ikat, jaringan darah, dan jaringan lemak.

      1. Jaringan Tulang Keras.

      Jaringan tulang keras tersusun dari sel- sel tulang keras. Di antara sel- sel tulang terdapat bahan dasar yaitu matriks yang mengandung zat kapur. Zat kapur inilah yang menyebabkan tulang memiliki sifat yang keras. Fungsi jaringan tulang membentuk dan menyokong rangka tubuh serta melindungi bagian tubuh lunak.

      1. Jaringan Tulang Rawan.

      Jaringan tulang rawan tersusun oleh sel- sel tulang rawan. Tulang rawan antara lain terdapat pada permukaan persendian dan daun telinga.

      1. Jaringan Ikat

      Jaringan ikat memiliki fungsi untuk mengait atau mengikat atau menghungkan organ organ tubuh. Misalnya, tendon menghubungkan otot dengan tulang, ligamen menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain.

      1. Jaringan Darah,

      Jaringan darah terdiri dari sel- sel darah dan plasma darah. Sel sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Jaringan ini memiliki tugas melaksanakan transportasi untuk mengedarkan atau mendistribusikan zat- zat yaitu zat makanan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

      1. Jaringan Lemak.

      Jaringan lemak (atau adiposa) terdiri dari sel- sel lemak. Jaringan lemak memiliki fungsi sebagai bantalan lemak yang terdapat di antara alat- alat tubuh.

      Jaringan Otot

      Jaringan otot tersusun oleh sel- sel otot. Setiap sel otot tersusun oleh serabut halus yang disebut miofibril. Jaringan otot mampu untuk berkontraksi. Sehingga Fungsi jaringan otot adalah sebagai penggerak tubuh.

      Jaringan otot tersusun oleh sel- sel yang mampu berkontraksi (atau memendek).  Gerakan alat- alat tubuh hanya dimungkinkan apabila otot- otot tubuh memendek dan memanjang.  Jaringan otot dibedakan menjadi tiga Jenis Otot, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

      1. Otot Lurik.

      Otot lurik atau biasa juga disebut otot rangka, merupakan otot yang terdapat dan melekat pada rangka. Otot lurik menggerakkan tulang- tulang anggota tubuh dengan melakukan kontraksi yang kuat dan cepat. Dalam satu serabut otot lurik terdapat banyak inti yang terletak di bagian pinggir.

      Miofibril (serabut halus) otot memiliki garis- garis gelap dan garis- garis terang. Sifat Gerakan otot lurik menurut kehendak manusia atau perintah otak dan tidak tahan kelelahan.

      1. Otot Polos

      Otot polos biasa disebut juga dengan otot halus. Otot polos merupakan otot yang terdapat pada organ- organ bagian dalam tubuh, seperti pada saluran pencernaan, kandung kemih, pembuluh nadi, dan pembuluh balik.

      Otot polos tersusun dari sel- sel tipis memanjang (tidak bergaris lintang/ polos), masing- masing dengan sebuah inti sel yang terletak di tengah. Sifat Gerakan otot polos tidak menurut kehendak manusia dan tahan kelelahan.

      1. Otot Jantung.

      Otot jantung memiliki karakter sifat yang merupakan perpaduan antara otot rangka dan otot halus. Ciri khas otot jantung adalah selnya yang bercabang- cabang dan saling berhubungan melalui ujung -ujungnya.

      Otot jantung menghasilkan denyut jantung. Sifat dari gerakan otot jantung adalah tidak menurut kehendak manusia dan tahan terhadap kelelahan.

      Jaringan Saraf

      Jaringan saraf tersusun dari sel- sel saraf yang disebut dengan neuron. Jaringan saraf tersususn oleh sel- sel saraf yang terdiri dari badan sel saraf, dendrit, dan akson.

      Jaringan saraf memiliki fungsi sebagai penerima dan penghantar rangsangan beberapa fungsi lain, misalnya berpikir dan mengontrol otot. Contoh jaringan saraf, yaitu jaringan otak dan sumsum tulang belakang.

      Contoh Soal Ujian Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia

      Soal 1. Jaringan epitel pada hewan dan jaringan epidermis pada tumbuhan memiliki fungsi yang sama yaitu ….

      1. sebagai penyokong (penguat)
      2. sebagai pengangkut zat makanan
      3. sebagai alat penerima rangsang
      4. sebagai pelindung jaringan yang ada di bawahnya

      Soal 2. Jaringan yang mempunyai fungsi sebagai penyokong tubuh, melindungi organ, dan menjadi alat gerak pasif adalah jaringan ….

      1. tulang
      2. darah
      3. saraf
      4. membran inti

      Soal 3. Perbedaan fungsi antara otot polos dengan otot lurik adalah ….

      1. otot lurik ada bagian yang gelap dan terang, sedangkan otot polos tidak ada
      2. otot lurik bekerja di bawah perintah, sedangkan otot polos tidak
      3. otot lurik mempunyai banyak inti dalam satu sel, sedangkan otot polos mempunyai satu inti dalam satu sel
      4. otot lurik melekat pada tulang, sedangkan otot polos banyak pada saluran pencernaan dan pembuluh darah

        Daftar Pustaka:

        1. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
        2. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
        3. Biz, 2019, “Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia, Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia, Contoh Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia,
        4. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
        5. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
        6. Biz, 2019, “Jenis Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia, Fungsi jaringan epitel, Fungsi jaringan pengikat, Fungsi jaringan otot, Fungsi jaringan saraf,
        7. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
        8. Fatehiyah. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
        9. Ardra.Biz, 2019, “Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia, Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia, Contoh Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia,
        10. Ardra.Biz, 2019, “Contoh jaringan epitel, Contoh jaringan pengikat, Contoh jaringan otot, Contoh jaringan saraf, Jaringan Penunjang Penyokong, Contoh Jaringan Penunjang Penyokong, Fungsi Jaringan Penunjang Penyokong,
        11. Ardra.Biz, 2019, “Jenis Jaringan Hewan Vertebrata dan Manusia, Fungsi jaringan epitel, Fungsi jaringan pengikat, Fungsi jaringan otot, Fungsi jaringan saraf, Jenis Jaringan Penunjang Penyokong, Fungsi dan contoh jaringan tulang keras, Fungsi dan contoh jaringan tulang rawan,
        12. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi dan contoh jaringan ikat, Fungsi dan contoh jaringan darah, Fungsi dan contoh jaringan lemak,  Fungsi dan Contoh Jaringan Otot, Jenis Jaringan Otot, Fungsi otot lurik, Fungsi otot polos, Fungsi otot jantung, Contoh otot lurik, Contoh otot polos, Contoh otot jantung,
        13. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi otot rangka, otot melekat pada rangka, Miofibril otot, Contoh otot atas kehendak manusia, Fungsi otot lurik, Fungsi  otot polos, Fungsi  otot jantung, Contoh otot lurik, Contoh  otot polos, Contoh  otot jantung, Jaringan Saraf, Fungsi dan Contoh Jaringan Saraf, Contoh Soal Ujian Nasional Jaringan Hewan dan Manusia,

        Ciri Ciri Mahkluk Hidup, Pengertian dan Contoh Soal Ujian.

        Makhluk hidup mempunyai ciri- ciri tertentu yang khas dan membedakannya dengan makhluk tidak hidup. Namun demikian Makhluk hidup memiliki ciri- ciri tertentu yang membedakannya dengan makhluk hidup yang lain.

        Misalkan, ayam dan burung. Keduanya termasuk makhluk hidup, tetapi keduanya mempunyai ciri khas yang membedakannya. Ayam memiliki sayap, namun tidak dapat terbang. Sedangkan Burung dapat terbang dengan sayap yang dimilikinya.

        Makhluk hidup memiliki beberapa ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat berkembang biak.

        Adapun Beberapa Ciri Ciri Mahkluk Hidup diantaranya adalah sebagai berikut:

        Bernapas Respirasi Ciri Mahkluk Hidup

        Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Secara sederhana Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Proses pernapasan makhluk hidup berbeda- beda, tergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidupnya. Makhluk hidup yang tingga di darat mempunyai sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk hidup yang tingga di dalam air.

        Manusia bernapas dengan menghirup oksigen dari udara menggunakan alat pernapasan. Mulai dari hidung, tenggorokan hingga paru-paru. Ikan bernapas menggunakan insang. Adapun pada burung, selain menggunakan paruparu, pernapasannya dibantu oleh pundi-pundi udara.

        Ketika bernapas, makhluk hidup menghirup gas oksigen (atau O2) dan mengembuskan gas karbon dioksida (atau CO2). Gas Oksigen dibutuhkan untuk proses reaksi oksidasi zat makanan dan akan dikonversi agar menghasilkan energi dan karbon dioksida. Energi yang dihasilkan digunakan untuk menjalankan aktivitas hidup seperti bergerak, berreproduksi, tumbuh, berkembang, dan sebagainya.

        Makan Ciri Mahkluk Hidup

        Salah satu ciri dari mahkluk hidup adalah bahwa makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan digunakan makhluk hidup untuk menghasilkan energi.

        Tumbuhan hijau dapat memenuhi kebutuhan makanan dengan membuat makanannya sendiri dari zat anorganik melalui proses fotosintesis. Hal ini membuat tumbuhan disebut sebagai autotrof.

        Manusia dan hewan tidak dapat memenuhi makanan dengan membuat makanan dalam tumbuhnya sendiri. Dengan demikian manusia dan hewan harus memperoleh makanan dari makhluk hidup lainnya. Hal ini menyebabkan Manusia dan hewan menjadi mahkluk heterotrof.

        Makanan yang diperoleh mahkluk hidup umumnya mengandung zat organik seperti Karbohidrat, gula, protein, lemak vitamin dan mineral. Supaya dapat digunakan, makanan tersebut harus dicerna terlebih dahulu melalui proses dalam system pencernaan.

        Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Zat makanan ini terdapat dalam biji-bijian, seperti jagung, beras, gandum, dan tepung terigu. Selain itu, terdapat dalam umbi- umbian seperti singkong, kentang, dan ketela.

        Lemak berguna sebagai cadangan makanan dalam tubuh. Lemak mempunyai kalori paling tinggi dibandingkan dengan zat makanan lainnya. Zat makanan ini terdapat dalam susu dan mentega.

        Protein berperan dalam pertumbuhan dan mengganti sel- sel tubuh yang telah rusak. Protein dibagi menjadi dua jenis, yaitu protein hewani dan protein nabati.

        Protein hewani adalah protein yang sumbernya berasal dari hewan. Contoh protein hewani adalah telur, daging, susu, dan ikan. Sedangkan, protein nabati adalah protein yang sumbernya berasal dari tumbuhan. Contoh protein nabati adalah kacang kacangan, dan buah-buahan.

        Vitamin dan mineral berfungsi mengatur proses kegiatan tubuh. Vitamin dapat diperoleh dari buah- buahan dan sayur sayuran. Contoh tumbuhan sebagai Sumber vitamin dan mineral adalah wortel, sayur bayam, kangkung, jeruk, alpukat, apel, dan sebagainya.

        Bergerak Ciri Mahkluk Hidup.

        Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Bergerak adalah perpindahan posisi seluruh atau sebagian tubuh makhluk hidup karena adanya rangsangan.

        Ada dua macam gerak pada makhluk hidup, yaitu gerak pindah tempat dan gerak tidak pindah tempat. Perpindahan seluruh bagian tubuh terjadi pada manusia dan sebagian besar hewan. Tumbuhan tidak dapat berpindah tempat, tetapi dapat menggerakkan sebagian tubuhnya

        Gerak pada manusia dan hewan sangat mudah diamati dan terlihat jelas. Mahkluk hidup, manusia dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan. Begitu juga dengan hewan dapat berlari, sebagian terbang, dan lain sebagainya.

        Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.

        Tumbuhan juga melakukan gerakan, namun gerakannya tidak mudah diamati atau dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu ketika disentuh. Daun-daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari.  Gerakan pada tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

        Iritabilitas Ciri Mahkluk Hidup

        Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut dengan iritabilitas. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan menanggapi rangsang dengan cara yang berbeda- beda. Kepekaan terhadap rangsang menunjukkan bahwa di dalam tubuh makhluk terjadi proses pengaturan.

        Sentuhan, cahaya, dan perubahan suhu merupakan contoh dari bentuk rangsangan eksternal makhluk hidup.

        Alat pengenal lingkungan pada manusia dan hewan adalah alat indra. Alat indra ini peka terhadap rangsang. Respon terhadap rangsangan pada manusis Contohnya adalah mata manusia akan mengedip ketika terkena cahaya yang silau.

        Pada hewan terdapat alat- alat indra yang sangat peka terhadap rangsangan. Contohnya, burung elang yang peka penglihatannya, kelelawar yang peka pendengarannya, dan anjing yang peka penciumannya

        Tumbuhan tidak mempunyai alat indra, tetapi peka terhadap rangsang. Pada tumbuhan, rangsangan yang datang dari luar contohnya adalah sentuhan, cahaya, atau gaya tarik bumi (atau gravitasi). Misalnya, tumbuhan penangkap serangga dengan menutup daunnya dan tumbuhan putri malu yang menutup daunnya karena sentuhan.

        Tumbuh Ciri Mahkluk Hidup

        Pertumbuhan merupakan proses penambahan ukuran, berat, dan volume tubuh makhluk hidup. Hewan dan tumbuhan mengalami proses pertumbuhan yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke keadaan semula). Perkembangan merupakan proses kelanjutan dari pertumbuhan yang berupa diferensiasi, yaitu proses pembentukan struktur tubuh yang memiliki fungsi khusus.

        Misalnya, suatu biji yang ditanam akan mengalami perkecambahan dan menjadi tumbuhan dewasa. Pada hewan, misalnya katak, pertumbuhan diawali dari telur yang akan berubah menjadi berudu. Berudu tersebut akan berubah menjadi katak muda dan selanjutnya menjadi katak dewasa.

        Pertumbuhan pada makhluk hidup bersel satu (uniseluler) ditunjukkan dengan bertambahnya volume dan ukuran sel. Pertumbuhan pada makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) terjadi karena jumlah sel bertambah banyak dan ukuran sel bertambah besar. Sel dapat bertambah banyak karena sel mengalami proses pembelahan.

        Berkembang Biak Ciri Mahkluk Hidup

        Semua makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembang biak atau reproduksi. Berkembang biak merupakan cara makhluk hidup untuk mempertahankan atau melestarikan keturunannya. Jadi Perkembangbiakan ini berfungsi sebagai cara untuk melestarikan jenisnya

        Makhluk hidup dapat melakukan reproduksi (berkembang Biak) dilakukan dengan dua cara, yaitu secara seksual (kawin atau generatif) dan secara aseksual (tak kawin atau vegetatif).. Secara seksual maksudnya berkembang biak melalui peleburan sel telur dan sel kelamin jantan, sedangkan aseksual adalah berkembang biak tanpa melalui peleburan sel kelamin.

        Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin).

        Perkembangbiakan secara generatif memerlukan alat perkembangbiakan untuk menghasilkan sel kelamin. Pada hewan, testis adalah kelenjar kelamin jantan, sedangkan ovarium adalah kelenjar kelamin betina. Adapun perkembangbiakan secara vegetatif tidak melibatkan alat perkembangbiakan.

        Pada tumbuhan, perkembangbiakan secara generatif membutuhkan alat perkembangbiakan. Alat perkembangbiakan tumbuhan dapat berupa bunga dan spora. Pada bunga, terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin betina (putik).

        Tumbuhan dapat berkembang biak secara alami dan buatan. Perkembangbiakan alami pada tumbuhan yaitu secara kawin menggunakan biji dan secara tidak kawin atau vegetative. Contoh perkembangbiakan vegetative pada tumbuhan, di antaranya adalah cara stek, cangkok, dan tunas.

        Adaptasi Ciri Mahkluk Hidup

        Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Makhluk hidup melakukan adaptasi agar dapat bertahan hidup dan dapat menghasilkan keturunan yang sesuai dengan lingkungan yang baru.

        Makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya, akan dapat hidup lebih lama dan individu sejenisnya (populasi) cenderung bertambah banyak dan daya hidup yang lebih baik.

        Namun, sebaliknya, bagi makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri atau beradaptasi terhadap lingkungan akan punah.

        Makhluk hidup mempunyai ciri struktur tubuh yang khas atau khusus agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Tumbuhan air beradaptasi dengan membentuk daun yang lebar dan tipis agar mudah menguap. Burung memiliki paruh yang berbeda – beda sesuai dengan jenis makananya mangsanya

        Hewan mempertukarkan panas tubuhnya terhadap lingkungan luarnya (eksternal) agar temperatur tubuhnya menjadi stabil. Berdasarkan sumber panas yang diperoleh tubuhnya, hewan dibedakan menjadi hewan ektotermik dan endotermik.

        Hewan ektotermik adalah heawan yang mendapatkan sebagian besar panas tubuhnya dari lingkungan sekelilingnya. Kadal merupakan contoh hewan ektotermik, kadal biasanya berjemur di atas bebatuan untuk menghangatkanatau menaikkan temperature tubuhnya. Panas yang diperoleh berasal dari panas yang dihantarkan bebatuan tersebut. Pada saat yang bersamaan hewan ini kehilangan panas tubuhnya.

        Hewan endotermik adalah hewan yang mendapatkan sebagian atau semua panas tubuhnya dari hasil metabolisme di dalam tubuhnya. Contoh dari Hewan yang endotermik adalah Kucing dan burung.

        Contoh Soal Ujian Ciri Ciri Mahkluk Hidup

        Di bawah ini adalah ciri- ciri makhluk hidup, kecuali ….

        1. bergerak
        2. bernapas
        3. ukurannya tetap
        4. respons terhadap rangsang

        Daun putri malu akan menguncup bila disentuh. Hal ini membuktikan bahwa makhluk hidup dapat ….

        1. berkembang biak
        2. bernapas
        3. membela diri
        4. merespons rangsang

        Agar tidak punah, makhluk hidup memiliki kemampuan untuk ….

        1. berkembang biak
        2. beradaptasi
        3. membela diri
        4. respons terhadap rangsang

          Daftar Pustaka:

          1. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
          2. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
          3. Ardra.Biz, Kata, Artikel, “Ciri Ciri Mahkluk Hidup, Mahkluk Hidup, Contoh Soal Ujian Ciri Mahkluk Hidup, Bernapas Respirasi Ciri Mahkluk Hidup, Pengertian Bernapas,
          4. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
          5. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
          6. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
          7. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
          8. Ardra.Biz, Kata, Artikel, “Ciri Ciri Mahkluk Hidup, Mahkluk Hidup, Contoh Soal Ujian Ciri Mahkluk Hidup, Bernapas Respirasi Ciri Mahkluk Hidup, Pengertian Bernapas,
          9. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi Oksigen Saat Bernapas, Cara mahkluk hidup bernapas, Fungsi energi bagi mahkluk hidup, Makan Ciri Mahkluk Hidup, Fungsi makan bagi mahkluk hidup, Fungsi fotosintesis bagi mahkluk hidup, Mahkluk hidup autotroph, Contoh Mahkluk hidup autotroph, Mahkluk Hidup Heterotrof,
          10. Ardra.Biz, 2019, “Contoh Mahkluk Hidup Heterotrof, Pengertian Autotrof dan Heterotrof, Jenis Zat makanan mahkluk hidup, Bergerak Ciri Mahkluk Hidup, Alat gerak manusia dan hewan, Cara Hewan dan tumbuhan mendapatkan makanan,
          11. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi makan bagi mahkluk hidup,  Jenis gerak mahkluk hidup, Contoh gerak tumbuhan, Cara tumbuhan dapat makanan, Iritabilitas Ciri Mahkluk Hidup, Contoh ransangan dari luar, pengertian iritabilitas, contoh respon tumbuhan, contoh respon ransangan mahkluk hidup,
          12. Ardra.Biz, 2019, “Alat respon mahkluk hidup, contoh alat indra hewan, cara tumbuhan merespon lingkungan, Tumbuh Ciri Mahkluk Hidup, pertumbuhan mahkluk hidup bersifat irreversible, Contoh makhluk hidup bersel satu (uniseluler), Contoh makhluk hidup bersel banyak (multi seluler), Berkembang Biak Ciri Mahkluk Hidup, 
          13. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian berkembang biak atau reproduksi mahkluk hidup, reproduksi secara seksual (kawin atau generatif), Reproduksi secara aseksual (tak kawin atau vegetatif), Contoh reproduksi secara seksual (kawin atau generatif),
          14. Ardra.Biz, 2019, “Contoh Reproduksi secara aseksual (tak kawin atau vegetatif), fungsi  kelenjar kelamin jantan, fungsi ovarium kelenjar kelamin betina, Contoh perkembangbiakan vegetative pada tumbuhan, Alat perkembangbiakan tumbuhan,
          15. Ardra.Biz, 2019, “kelamin jantan tumbuhan (benang sari), alat kelamin betina tumbuhan (putik), Jenis reproduksi pada hewan dan tumbuhan, Contoh reproduksi secara seksual, contoh berkembang biak generatif, Reproduksi secara aseksual, contoh berkembang biak vegetative, 
          16. Ardra.Biz, 2019, “Adaptasi Ciri Mahkluk Hidup, Cara hewan dan tumbuhan beradapatasi lingkungan, Contoh adaptasi Hewan, Contoh adaptasi tumbuhan, pengertian adaptasi, Pengertian Hewan ektotermik, Contoh Hewan ektotermik, Pengertian Hewan endotermik, Contoh Hewan endotermik,

          Perubahan Wujud Zat Benda: Pengertian Pengaruh Kalor Laten Titik Lebur Beku Didih Uap Embun Contoh Soal Rumus Cara Perhitungan 7.

          Pengertian Kalor. Dalam kehidupan sehari hari, umumnya kalor sering digunakan untuk menyatakan panas atau bahang. Namun sebenaranya, kalor adalah salah satu bentuk dari energi. Energi kalor disebut juga dengan energi panas.

          Kalor adalah energi yang dipindahkan dari benda yang memiliki temperatur tinggi ke benda yang memiliki temperatur lebih rendah. Sehingga pengukuran kalor selalu Terkait dengan perpindahan energi.

          Kalor dapat juga didefinisikan sebagai Energi yang diterima atau dilepaskan oleh suatu zat sehingga suhu zat tersebut naik atau turun atau bahkan berubah wujudnya.

          Satuan Kalor

          Menurut sistem Satuan Internasional, satuan untuk energi adalah joule (dinitasikan dengan huruf J). Namun terdapat satuan kalor yang lain yang umum digunakan dalam ilmu pengatahuan dan kehidupan sehari-hari, yang di antaranya adalah kalori (dinotasikan dengan kal) dan kilokalori (dinotasikan dengan kkal).

          1 kkal = 1.000 kal, atau

          1 kkal = 103 kal

          Pengertian Kalori

          Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh satu gram air untuk menaikkan suhunya sebesar 10C.

          Percobaan Joule dapat membuktikan bahwa terdapat korelasi antara satuan kalor (yaitu kalori) dengan satuan energi potensial (yaitu joule) dengan kesetaraan bahwa satu kalori sama dengan 4,2 joule. Atau

          1 kal = 4,2 joule

          Hubungan antara satuan kalor dengan satuan energi mekanik disebut dengan tara kalor mekanik (umumnya dinotasikan dengan huruf A). sehingga:

          Nilai A = 4,2 × 103. Artinya, 1 kilokalori = 4,2 × 103 joule.

          Di beberapa negara, khususnya  Inggris dan Amerika Serikat satuan yang digunakan untuk menyatakan energi adalah British Thermal Unit yang secara resmi dinotasikan dengan  BTU. Hubungan antara BTU, Kal dan joule adalah sebagai berikut:

          1 BTU = 0,252 kkal = 1055 J

          Pengaruh Kalor Terhadap Temperature  Zat atau Benda.

          Semua zat atau benda yang temperaturnya lebih dari temperature nol mutlak (Temperatur benda > 0 K) pada dasarnya mengandung kalor. Kandungan kalor ini pada akhirnya akan menentukan tinggi rendahnya temperature zat benda tersebut. Temperatur zat benda akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor.

          Jika suatu zat benda dipanaskan, berarti pada benda tersebut telah ditambahkan kalor, sehingga temperaturnya menjadi naik.  Begitu juga Sebaliknya, jika kalor dilepaskan dari suatu zat benda, maka temperature zat benda tersebut akan turun.

          Memanaskan air dalam panci dengan kompor merupakan contoh yang baik bagaimana kalor dapat menaikan temperature suatu zat. Awalnya air dingin, temperaturnya rendah, sekitar 25 sampai dengan 30 Celcius (tergantung temperature lingkungannya). Setelah diberi energi kalor dari api kompor, maka temperatur air naik menjadi lebih panas. Ini artinya kalor dapat menaikkan tempeatur zat.

          Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan tempertur benda dari T0 menjadi T dapat dihitung dengan menggunakan formulasi yang dirumuskan sebagai berikut.

          Q = m c (T – T0)

          Keterangan:

          Q = banyak kalor dibutuhakan dengan satuan joule (J)

          m = massa zat benda dengan satuan kg

          T – T0 = kenaikan temperature  benda dengan satuan °C

          T0 = temperatur mula-mula benda dengan satuan °C

          T = temperatur akhir benda dengan satuan °C

          c = konstanta pembanding yang dinamakan kalor jenis benda dengan satuan J/kg C°

          Contoh Soal Pembahasan Di Akhir Artikel

          Pengertian Kalor Jenis

          Kalor jenis (c) adalah banyak kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan temperatur sebesar 1°C. Nilai kalor jenis (c) ini bergantung pada jenis zat.

          Pengaruh Kalor Terhadap Wujud Zat Benda.

          Salah satu pengaruh kalor terhadap suatu zat benda adalah perubahan wujud. Zat atau benda dapat berwujud padat, cair, dan gas sesuai temperatu zat itu. Namun Pada saat terjadi perubahan wujud, misalnya es menjadi air, temperatur zat adalah tetap. Kalor yang diterima disimpan sebagai energi potensial molekul molekul zat tersebut.

          Pengertian Kalor Laten

          Kalor laten adalah jumlah kalor yang digunakan 1 kg zat untuk berubah wujud pada suatu temperature (titik) transisinya. Kalor laten (kalor tersembunyi) ada dua macam, yaitu kalor lebur dan kalor didih.

          Kalor dan Temperatur Lebur dan Beku

          Pengertian Titik Lebur – Beku

          Temperatur ketika zat benda berubah dari wujud padat ke wujud cair disebut titik lebur, sedangkan temperatur ketika zat berubah wujud dari cair ke padat disebut titik beku.

          Pengertian Kalor Laten Peleburan

          Kalor laten peleburan atau kalor lebur suatu zat adalah banyaknya kalor yang diserap oleh satu satuan massa (g atau kg) zat tersebut untuk mengubah wujudnya dari padat ke cair pada temperatur (titik) leburnya.

          Pengertian Kalor Laten Pembekuan

          Kalor laten pembekuan atau kalor beku suatu zat benda adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh satu satuan massa (g atau kg) zat tersebut untuk mengubah wujudnya dari cair menjadi padat pada temperatur (titik) bekunya.

          Untuk suatu zat berlaku:

          Titik Lebur =Titik Beku

          Kalor Lebur = Kalor Beku

          Rumus Kalor Lebur – Beku

          Banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk melebur m kg zat dapat hitung dengan menggunakan formulasi yang dirumuskan seperti berikut:

          Q = m × L

          Keterangan:

          Q = banyak kalor yang diperlukan untuk melebur zat, satuannya joule (J)

          m = massa zat yang melebur, satuannya kilogram (kg)

          L = kalor laten zat, satuannya joule/kg (J/kg)

          Karena kalor laten lebur sama dengan kalor laten beku, maka persamaan di atas berlaku juga untuk menghitug kebutuhan kalor pada peristiwa membeku. Sehingga Kalor laten lebur dan kalor laten beku dapat dinotasikan dengan huruf L saja.

          L lebur = L beku = L

          Setiap zat mempunyai titik lebur dan kalor lebur yang berbeda- beda.

          Contoh Soal Pembahasan Di Akhir Artikel

          Kalor dan Temperatur Didih dan Embun

          Pengertian Titik Didih Uap – Embun

          Temperatur saat zat benda berubah wujud dari cair ke gas disebut titik didih (uap), sedangkan Temperatur saat zat benda berubah wujud dari gas ke cair disebut titik embun.

          Pengertian Kalor Laten Didih – Uap

          Kalor Laten uap atau kalor didih (uap) suatu zat benda adalah banyaknya kalor yang diserap oleh satu satuan massa (g atau kg) zat tersebut untuk mengubah wujudnya dari cair ke uap atau gas pada temperatur (titik) didihnya.

          Pengertian Kalor Laten Embun

          Kalor Laten embun suatu zat benda adalah banyaknya kalor yang dilepaskan oleh satu satuan massa (g atau kg) zat benda tersebut untuk mengubah wujudnya dari gas atau uap menjadi cair pada temperatur (titik) embunnya.

          Untuk suatu zat berlaku:

          Titik Didih (uap) = Titik Embun

          Kalor Didih (uap) = Kalor Embun

          Rumus Kalor Didih – Uap

          Banyaknya  kalor (Q) yang diperlukan untuk mendidihkan atau menguapkan m kg zat dapat hitung dengan menggunakan formulasi yang dirumuskan seperti berikut:

          Q = m × U

          Keterangan:

          Q = banyak kalor yang diperlukan untuk mendidihkan atau menguapkan zat, satuannya joule (J)

          m = massa zat yang menguap, satuannya kilogram (kg)

          U = kalor laten uap zat, satuannya joule/kg (J/kg)

          Kalor laten didih atau uap dan kalor laten embun dinotasikan dengan huruf U.

          Secara umum kedua persamaan tersebut dapat dinyatakan dengan formulasi yang dirumuskan sebagai berikut::

          Q = m × l

          m = massa benda (kg atau g)

          l = kalor laten Zat (J/kg atau erg/g atau kal/g)

          Pada perubahan wujud dari padat ke cair, kalor laten adalah kalor lebur. Sebaliknya, pada perubahan wujud zat cair ke padat, kalor latennya disebut kalor beku. Pada perubahan wujud zat dari cair ke gas, kalor latennya adalah kalor uap. Sebaliknya, pada perubahan wujud zat dari gas ke cair kalor latennya adalah kalor embun.

          1). Conth Soal Ujian Perhitungan Kalor Untuk Menaikkan Temperatur Air

          Air sebanyak 200 gram dipanaskan menggunakan kompor dari temperatur awal air adalah 30 °C hingga mencapai temperatur 70°C. Bila kalor jenis air adalah 4,2 × 103 J/kg °C, maka hitunglah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature air tersebut…

          Diketahui:

          massa air = 200 gram = 0,2 kg

          T0 = T air = 30°C

          T = 70°C

          T – T0 = 70 – 30 = 40 C°

          c air = 4,2 × 103 J/kg C°

          Ditanyakan: Jumlah Kalor yang diperlukan menaikkan temperature air dari 30 Celcius menjadi 70 Celsius dinyatakan dengan Q

          Menghitung Kalor Yang Dibutuhkan Menaikkan Temperatur

          Besar kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan temperaatur sampai 70 Celcius dapat dirumus seperti berikut:

          Q = m c (T – T0)

          Q = (0,2 kg)(4,2 × 103 J/kg C°)(40 C°)

          Q = 33,6 × 103 J

          Q = 33.600 J

          Jadi, kalor yang diperlukan adalah sebesar  33.600 J. atau 33,6 KJ

          2). Contoh Soal Ujian Nasional Rumus Perhitungan Kalor Didih Uap Air

          Sejumlah Uap air yang memiliki massa m kg diembunkan hingga menjadi air. Bila dalam peristiwa tersebut kalor yang dilepaskan oleh uap air sebesar 9,0 × 106 J dan kalor uap air adalah 2,25 × 106 J/kg, maka hitunglah massa uap air tersbut…

          Penyelesaian Pembahasan:

          Diketahui:

          Q = 9,0 × 106 J

          U Laten (air) = 2,25 × 106 J/kg

          Ditanyakan: massa uap air (m)

          Menentukan Massa Uap Air Yang Mengembun

          Ketentuan yang berlaku adalah kalor embun sama dengan kalor uap sehingga dapat dinyatakan dengam persamaan seperti berikut:

          U (embun) = U (uap) = U

          Q = m U

          9,0 × 106 J = m (2,25 × 106 J/kg) atau

          m = Q/U

          m = (9,0 × 106 J)/( (2,25 106 J/kg)

          m = 4 kg

          Jadi, massa uap air yang mengalami pengembun dan menjadi air adalah 4 kg.

          3). Contoh Soal Perhitungan Kalor Lebur Es Menjadi Air

          Hitung Berapa jumlah kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es sebanyak 1 kg pada temperatur 0oC menjadi cair seluruhnya. Diketahui kalor laten peleburan es menjadi air adalah 80 kal/g.

          Diketahui:

          L = 80 kal/g,

          m = 1000 gram.

          Menghitung Kalor Untuk Mencairkan Es

          Besarnya kalor yang dibutuhkan agar es dapat mencair dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:

          Q = m L

          Q = kalor yang dibutuhkan saat mencairkan es

          m = massa zat es

          L = kalor laten pencairan/ peleburan atau pembekuan es

          Q = 1000 gram × 80 kal/g

          Q = 80.000 kal

          Q = 80 kkal

          Jadi, besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meleburkan es menjadi cair seluruhnya adalah sebesar 80 kkal.

          4). Contoh Soal Menentukan Kalor Air Menjadi Uap

          Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 5 gram air pada temperature 20° C menjadi uap air pada suhu 100° C?

          c = 4.200 J/kg °C

          L = 336 J/g

          U = 2.260 J/g

          m = 5 g = 5 x10-3 kg

          ΔT = 100 °C – 20° C

          ΔT = 80° C

          Menghitung Total Kalor Yang Dibutukhan Untuk Merubah Air Menjadi Uap

          Total Kalor yang dibutuhkan untuk merubah wujud air menjadi uap air merupakan penjumlahan kalor dari dua proses yang  dinyatakan dengan persamaan berikut:

          QT = Q1 + Q2

          QT = Total Kalor

          Q1 = kalor menaikkan temperature 0 0C ke 100 0C

          Q2 = kalor penguapan dari air menjadi uap

          Menghitung Kalor Untuk Menaikkan Temperatur Air Sampai 100 0C

          Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature air sampai 100 Celsius dapat dirumuskan seperti berikut:

          Q1 = m.c.ΔT

          Q1 = (5 x 10-3)(4200)(80)

          Q1 = 1680 J

          Menghitung Kalor Penguapan Air Menjadi Uap

          Besarnya kalor yang dibutuhkan oleh air agar menjadi uap dapat dihitung dengan rumus berikut:

          Q2 = m.U

          Q2 = (5) x(2.260)

          Q2 = 11.300 J

          Menghitung Total Kalor Untuk Merubah Es Menjadi Uap Air

          Total kalor yang dibutuhkan untuk merubah air menjadi uap adalah

          QT = Q1 + Q2  

          QT = 1680 + 11.300

          QT = 12.980 J

          Jadi, kalor yang dibutuhkan adalah  sebesar  12.980 J

          5). Contoh Soal Menentukan Kalor Es Menjadi Uap Air

          Berapa banyak kalor yang diperlukan untuk mengubah 4 gram es pada temperature 0° C menjadi uap air pada suhu 100° C?

          c = 4.200 J/kg °C

          L = 336 J/g

          U = 2.260 J/g

          m = 4 g = 4 × 10-3 kg

          ΔT = 100° – 0°

          ΔT = 100° C

          Menghitung Total Kalor Yang Dibutukhan Untuk Merubah Es Menjadi Uap Air

          Jumlah Kalor dari Es menjadi uap air melibatkan tiga proses yang dinyatakan dengan persamaan berikut:

          QT = Q1 + Q2 + Q3

          QT = Total Kalor

          Q1 = kalor peleburan dari Es menjadi air

          Q2 = kalor menaikkan temperature 0 0C ke 100 0C

          Q3 = kalor penguapan dari air menjadi uap

          Menghitung Kalor Peleburan Es Menjadi Air

          Kalor yang dibutuhkan untuk mencairkan es menjadi air dapat dirumuskan dengan persamaan berikut:

          Q1 = m. L

          Q1 = 4 x 336

          Q1 = 1344 J

          Menghitung Kalor Untuk Menaikkan Temperatur Air Sampai 100 0C

          Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperature air sampai 100 Celsius dapat dirumuskan sebagai berikut:

          Q2 = m.c.ΔT

          Q2 = (4 x 10-3)(4200)(100)

          Q2 = 1680 J

          Menghitung Kalor Penguapan Air Menjadi Uap

          Besarnya kalor yang dibutuhkan oleh air agar menjadi uap dapat dihitung dengan rumus berikut:

          Q3 = m.U

          Q3 = 4 x 2.260

          Q3 = 9040 J

          Menghitung Total Kalor Untuk Merubah Es Menjadi Uap Air

          Total kalor yang dibutuhkan untuk merubah es menjadi uap adalah

          QT = Q1 + Q2 + Q3

          QT = 1344 + 1680 + 9040

          QT = 12064 J

          Jadi, kalor yang dibutuhkan adalah  sebesar 12064 J

          6). Contoh Soal Menghitung Presentase Es Yang Cair

          Di dalam gelas terdapat es bermassa 200 g yang bertemperatur  0 OC. Kalor lebur es adalah 80 kal/g. Kemudian Gelas dipanaskan, sehingg es tersebut mendapatkan kalor sebesar 10 kkal. Hitung berapa persen es yang melebur atau mencair.

          Diketahui

          m1 = 200 g

          L = 80 kal/g

          Q = 10.000 kal

          Menghitung Massa Es Yang Mencair Diberi Kalor (Panas)

          Massa es yang melebur dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.

          Q = m.L atau

          m = Q/L

          m = 10.000/80

          m = 125 g

          Menghitung Presentase Es Yang Mencair Setelah Dipanaskan (Diberi Kalor)

          Massa es yang melebur adalah 125 g berarti prosentasenya adalah:

          = (m/m1) x 100%

          = (125/200) x100%

          = 62,5 %

          Jadi es yang mencair adalah 62,5 persen.

          7). Contoh Soal Ujian Perhitungan Rumus Asas Black

          Air sebanyak 30 kg bersuhu 10 Celcius dipanaskan hingga bersuhu 35 Celcius. Jika kalor jenis air 4.186 J/kg oC, Tentukan kalor yang diserap air tersebut.

          Diketahui:

          m = 3 kg,

          c = 4.186 J/kg oC,

          ΔT = (35 – 10) oC = 25 oC

          Menghitung Kalor Yang Diserap Air;

          Jumlah kalor yang diserap air dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

          Q = m.c. ΔT

          Q = = 30 kg × 4.186 J/kg oC × 25 oC

          Q = 3130.9 J

          Jadi Kalor yang diserap air adalah 3130.9 J

            Daftar Pustaka:

            1. Giancoli, Douglas, 2001, “Fisika Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta.
            2. Giancoli, Douglas C. 2000. Physics for Scientists & Engineers with Modern Physics, Third Edition. New Jersey, Prentice Hall.
            3. Halliday, David, Robert Resnick, Jearl Walker. 2001. Fundamentals of Physics, Sixth Edition. New York, John Wiley & Sons.
            4. Tipler, Paul, 2001, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 2, Penerbit Erlangga, alih bahasa: Bambang Soegijono, Jakarta.
            5. Tipler, Paul, 1998, “Fisika untuk Sains dan Teknik”, Jilid 1,Pernerbit Erlangga, alih bahasa: Prasetyo dan Rahmad W. Adi, Jakarta.
            6. Ganijanti Aby Sarojo, 2002, “Seri Fisika Dasar Mekanika”, Salemba Teknika,  Jakarta.
            7. Sears, F.W – Zemarnsky, MW , 1963, “Fisika untuk Universitas”, Penerbit Bina Cipta, Bandung,
            8.  

            Jenis dan Cara Kerja Otot Manusia.

            Pengertian Otot. Dalam kehidupan sehari hari, Jaringan otot biasa disebut dengan istilah daging. Otot merupakan suatu jaringan, artinya sel- sel otot bergabung menjadi serabut otot, dan serabut otot membentuk otot.

            Jaringan otot mempenyai kemampuan untuk berkontraksi. Fungsi jaringan otot ini adalah melaksanakan gerakan, memelihara postur tubuh, dan memproduksi panas.

            Otot disebut juga alat gerak aktif karena dapat berkontraksi. Otot ini dapat menggerakkan tulang- tulang karena adanya kerjasama otot yang menempel pada tulang- tulang tersebut.

            Tulang tidak dapat bergerak jika tidak digerakkan oleh otot. Persendian tulang sebagai suatu konstruksi untuk pergerakan, dikelilingi oleh otot. Otot mampu menghasilkan suatu gerak karena adanya sel otot.

            Otot memiliki tiga karakteristik, yaitu kontraksibilitas, ekstensibilitas, dan elastisitas. Kontraksibilitas adalah kemampuan otot untuk berkontraksi (atau mengerut) sehingga otot menjadi lebih pendek. Ekstensibilitas adalah kemampuan otot untuk berelaksasi atau memanjang dari ukuran semula.

            Sedangkan, elastisitas adalah kemampuan otot untuk dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi. Saat otot kembali ke bentuk semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi.

            Jenis Jenis Jaringan Otot

            Otot dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.

            1. Otot Lurik (Otot Rangka)

            Rangka tubuh manusia dapat bergerak karena adanya kontraksi dan relaksasi dari otot lurik. Otot ini bekerja di bawah kendali system saraf sadar atau menurut kehendak manusia. Otot rangka umumnya melekat pada rangka (tulang).

            Namun demikian, ada otot lurik yang sama sekali tidak melekat, misalnya otot lidah dan otot mata eksternal. Ujung otot yang melekat pada tulang disebut dengan tendon. Ujung otot yang melekat pada tulang yang cenderung diam disebut dengan origo, sedangkan pada tulang yang relatif aktif disebut insersio.

            Otot lurik tersusun atas muscle fiber atau serabut otot. Muscle fiber merupakan sel -sel yang Panjang dan tidak bercabang. Muscle fiber berinti banyak dan menyebar di bagian pinggir. Pada pengamatan menggunakan mikroskop, tampak adanya garis- garis melintang gelap terang.

            Otot lurik mempunyai susunan berupa serabut- serabut panjang yang mengandung banyak inti sel dan tampak adanya bagian yang terang diselingi bagian gelap yang melintang. Oleh karena itu, otot lurik disebut juga sebagai otot serat melintang.

            Pada Umumnya, otot lurik ini melekat pada rangka. Oleh karenanya sering disebut sebagai otot rangka. Otot lurik terdiri dari serabut- serabut halus yang disebut miofibril, memiliki banyak inti, dan mempunyai warna polos dengan sitoplasma yang bening. Adapun Cara kerjanya otot ini dipengaruhi oleh kesadaran atau saraf sadar dan tidak tahan kelelahanOleh karena dipengaruhi saraf sadar, maka otot ini disebut juga sebagai otot sadar. Hal ini menyebabkan otot lurik dapat bergerak kuat dan cepat.

            1. Otot Polos

            Otot polos sangat berbeda dengan otot lurik. Karena Otot polos tidak memiliki serat gelap dan terang. Otot polos memiliki sel- sel berbentuk gelendong karena bagian tengahnya besar. sedangkan ujungnya meruncing serta mempunyai inti sel yang berada di tengah.

            Karakteristik otot polos adalah gerakannya di bawah pengaruh saraf tak sadar. Dengan demikian, otot polos bekerja di luar kesadaran manusia. Oleh karenanya otot ini disebut dengan otot tak sadar.

            Sifat kerja otot polos adalah bergerak lamban dan dipengaruhi oleh saraf otonom. Namun otot polos ini mampu berkontraksi dalam waktu lama dan tidak mudah mengalami kelelahan.

            Otot polos terdapat pada saluran alat- alat dalam, seperti saluran pernapasan, dinding usus, saluran pencernaan, pembuluh darah, organ ekskresi, kandung kencing, uterus, ureter, dan getah bening.

            1. Otot Jantung

            Otot jantung berbentuk menyerupai otot rangka, namun sifat kerjanya sama dengan otot polos. Otot jantung bercabang- cabang dan memiliki inti di tengah sel. Otot jantung memiliki ciri- ciri seperti otot lurik (otot rangka), yaitu memiliki garis garis melintang berupa serat gelap dan terang.

            Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan disebut juga sebagai miokardium.

            Kerja otot jantung berkaitan erat dengan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

            Dilihat dari sifat kerjanya, otot jantung bekerja seperti otot polos yaitu dipengaruhi oleh saraf tak sadar sehingga cara kerjanya di luar kesadaran manusia. Hal ini dikarenakan otot polos berada di bawah pengaruh saraf otonom.

            Dengan demikian, otot jantung mempunyai ciri khas yaitu bentuknya seperti otot lurik, namun cara kerjanya seperti otot polos.

            Gerak Pada Otot, Cara Kerja Otot

            Otot dapat bergerak karena adanya kontraksi yang berasal dari rangsangan serabut- serabut saraf. Jika otot rangka berkontraksi, tulang- tulang akan tertarik dan bergerak pada sendinya.

            Untuk melakukan atau menghasilkan suatu gerakan, otot tidak bekerja sendiri, tetapi selalu berpasangan atau berkelompok untuk bekerja sama dengan otot – otot lainnya. Dua atau lebih pasangan otot dapat bekerja secara antagonis atau sinergis.

            Kontraksi satu macam otot hanya mampu menggerakkan otot ke satu arah saja. Untuk kembali ke keadaan semula, otot yang lain akan berkontraksi kebalikan dari kerja otot pertama.

            Gerakan otot dapat dibedakan menjadi gerakan otot yang searah atau sinergis dan gerakan otot yang saling bertolak belakang atau saling berlawanan atau antagonis.

            Gerak Otot Sinergis

            Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dengan tujuan yang sama,  sehingga menimbulkan gerakan searah dan tidak saling berlawanan. Artinya, otot- otot ini berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama pula. Contohnya gerak pronasi, gerak ini disebabkan kerja sama otot- otot pronator, yaitu pronator teres dan pronator quadratus yang terletak pada lengan bawah yang dapat menggerakkan telapak tangan menelungkup.

            Contoh lainnya adalah, otot- otot antartulang rusuk yang bekerja sama ketika sedang menarik napas.

            Berdasarkan tempat melekatnya, otot dibedakan menjadi dua macam, yaitu origo dan insersi.

            Origo adalah ujung otot yang melekat pada tulang- tulang yang tidak bergerak ketika otot berkontraksi.

            Sedangkan, insersi adalah bagian ujung otot lain yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.

            Gerak  Otot Antagonis

            Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang menimbulkan efek Gerakan pada tulang ke arah yang saling berlawanan. Arah gerakan yang ditimbulkan oleh kontraksi otot juga ditentukan oleh persendiannya.

            Contoh Gerak otot Antagonis adalah kerja otot bisep dan trisep pada lengan. Otot bisep terletak pada lengan atas bagian depan, sedangkan otot trisep terletak pada lengan atas bagian belakang. Jika otot bisep berkontraksi, lengan bawah akan terangkat. Sebaliknya, jika otot trisep berkontraksi, lengan bawah akan kembali ke kedudukan semula.

            Jenis Gerak Otot Antagonis

            Berdasarkan arah geraknya, gerakan antagonis dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:

            Gerak Otot Ekstensi – Fleksi

            Ekstensi adalah gerak meluruskan, sedangkan fleksi adalah gerak menekuk. Contohnya, gerak pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari. Gerak kaki melipat ke bawah lalu kembali lurus.

            Gerak Otot  Abduksi – adduksi

            Abduksi adalah gerakan anggota tubuh menjauhi sumbu tubuh. Contohnya, merentangkan tangan hingga sejajar dengan bahu. Sedangkan, aduksi adalah Gerakan anggota tubuh mendekati sumbu tubuh.

            Contohnya, tangan setelah direntangkan. Gerak tangan menjauhi bahu (Gerakan seperti burung terbang) dan kembali ke keadaan semula.

            Gerak Otot Depresi – Elevasi

            Depresi adalah gerakan menurunkan anggota tubuh. Sedangkan, gerakan elevasi adalah mengangkat anggota tubuh. Contoh: gerak kepala menunduk dan menengadah.

            Gerak Otot Supinasi – Pranasi

            Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan, sedangkan pronasi adalah gerakan menelungkupkan tangan. Contohnya adalah gerak telapak tangan menengadah dan menelungkup.

            Contoh Soal Ujian Nasional Gerak Otot Manusia.

            Otot yang melekat pada rangka tubuh manusia dan berfungsi sebagai alat gerak aktif di bawah kendali sistem saraf sadar adalah ….

            1. otot polos
            2. otot rangka
            3. otot jantung
            4. otot polos dan otot lurik

            Otot jantung dan otot lurik memiliki perbedaan dalam hal ….

            1. sifat kerja
            2. sifat kerja, bentuk, dan letak
            3. bentuk
            4. letak

            Jika suatu kelompok otot berkontraksi untuk menghasilkan gerakan, tetapi kelompok otot lainnya relaksasi maka termasuk kerja otot yang ….

            1. antagonis
            2. sinergis
            3. origo
            4. insersio

              Daftar Pustaka:

              1. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
              2. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
              3. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
              4. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
              5. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
              6. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
              7. Ardra.Biz. 2019, “Jenis dan Cara Kerja Otot Manusia, Pengertian Otot, serabut pembentuk otot, Fungsi jaringan otot, gerak aktif Otot, kontraksibilitas otot, ekstensibilitas otot, elastisitas otot, Jenis Jenis Jaringan Otot,  otot polos, otot lurik, otot jantung,
              8. Ardra.biz, 2019, “Fungsi contoh otot polos, Fungsi contoh otot lurik, Fungsi Contoh Otot Rangka, system saraf sadar otot, tendon otot, origo otot, insersio otot, muscle fiber otot, penyusun erabut otot, myofibril otot, Cara kerja otot, Saraf penggerak otot, saraf otonom otot, otot tak sadar, sel   gelendong otot, ciri otot jantung,
              9. Ardra.Biz, 2019, “Gerak Otot , jenis gerak otot, Gerak Pada Otot, Cara Kerja Otot, Gerak Otot Sinergis, Contoh Otot sinergis , pronator teres dan pronator quadratus, fungsi contoh otot pronator, contoh tendon otot, contoh origo otot, contoh insersio otot,
              10. Ardra.biz, 2019, “Gerak  Otot Antagonis, Contoh Gerak  Otot Antagonis, Jenis Gerak Otot Antagonis, Gerak Otot Ekstensi  Fleksi, contoh Gerak Otot Ekstensi Fleksi, Gerak Otot Ekstensi  Fleksi, Contoh Gerak Otot Ekstensi Fleksi, Gerak Otot  Abduksi adduksi,
              11. Ardra.Biz, 2019, “Contoh Gerak Otot  Abduksi adduksi, Gerak Otot Depresi Elevasi, Contoh Gerak Otot Depresi Elevasi, Gerak Otot Supinasi  Pranasi, Contoh Gerak Otot Supinasi Pranasi, Contoh Soal Ujian Nasional Gerak Otot Manusia, Fungsi otot,

              Persendian Antar Tulang, Jenis Fungsi Contoh

              Pengertian Persendian Antar Tulang. Persendian adalah jaringan penyambung antara tulang yang satu dengan tulang yang lain untuk membentuk rangka tubuh. Persendian ini merupakan tempat bertemunya tulang yang satu dengan tulang yang lain. Hubungan antartulang ini ada yang dapat mengakibatkan gerak dan ada yang tidak dapat mengakibatkan gerak. Pada system persendian terdapat cairan pelumas yang disebut dengan cairan sinovia.

              Berdasarkan sifat geraknya sendi dibagi menjadi tiga macam, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

              Persendian Sinartrosis

              Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya pergerakan. Persendian ini tidak dapat digerakan. Sinartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu Sinkondrosis dan Sinfibrosis.

              1. Sinkondrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan tulang rawan (kartilago). Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dengan ruas tulang dada dan hubungan ruas-ruas tulang belakang.
              2. Sinfibrosis adalah sendi yang kedua ujung tulangnya dihubungkan dengan serabut. Contohnya, hubungan antartulang tengkorak. Kemudian, serabut-serabut jaringan ikat ini mengalami osifikasi (penulangan). Hubungan antartulang tengkorak disebut sutura.

              Persendian Amfiartrosis

              Amfiartrosis adalah bentuk hubungan antartulang oleh kartilago yang menyebabkan adanya sedikit gerakan. Amfiartrosis dibagi menjadi dua macam, yaitu Simfisis dan Sindesmosis.

              1. Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya, sendi antara tulang rusuk dengan tulang belakang yang menyebabkan kamu bisa bernapas atau terjadi gerakan inspirasi dan ekspirasi.
              2. Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen. Contohnya, sendi antara tulang betis dan tulang kering.

              Persendian Diartrosis

              Diartrosis adalah hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang dapat  bergerak dengan leluasa.

              Persendian Diartrosis memungkinkan adanya gerak bebas antara tulang-tulang yang bersendi. Sebagian besar persendian rangka tubuh manusia merupakan diartosis.

              Berdasarkan tipe gerakannya, persendian diartrosis dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:

              1. Sendi engsel, Pada sendi ini gerak tulang yang dihubungkan hanya bergerak satu arah. Seperti engsel pintu dan jendela yang hanya bergerak satu arah. Jadi Gerakan sendi ini sangat terbatas. Gerakannya berupa gerak mengecilkan sudut (fleksi) atau gerak membesarkan sudut (ekstensi). Contoh sendi engsel adalah hubungan tulang pada lutut, pada siku, dan tulang jari-jari.
              2. Sendi putar, Pada sendi ini, ujung tulang yang satu bergerak mengitari ujung tulang yang lain. Permukaan tulang pertama membulat, meruncing, atau berbentuk kerucut dan bersendi dengan lekuk yang dangkal dari tulang lain. Sendi ini hanya dapat bergerak satu arah (monoaksial) yang memutar. Contoh sendi putar adalah sendi antara tulang tengkorak dengan tulang atlas yang menyebabkan kepala menoleh dan menggeleng, tulang sendi ini juga terdapat pada humerus dengan tulang pengumpil.
              1. Sendi pelana, Pada sendi ini, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana. Sendi ini dibentuk oleh tulang dengan permukaan cekung yang masuk ke dalam tulang yang permukaannya cembung. Persendian ini memungkinkan gerak menyamping (kanan-kiri) dan gerak muka belakang. Contoh sendi pelana adalah sendi pada ibu jari dan sendi antara karpal dengan metakarpal.
              1. Sendi peluru, pada sendi peluru, ujung yang satu berbentuk bongkol seperti peluru yang masuk ke ujung tulang lainnya yang berbentuk cekungan. Permukaan sendi tulang pertama berbentuk seperti bola yang masuk ke permukaan cekung atau seperti mangkuk dari tulang kedua. Sendi ini memungkinkan gerakan triaksial, yaitu gerak fleksi-ekstensi, gerak abduksi-aduksi, dan rotasi. Sendi ini menyebabkan Gerakan yang lebih bebas. Contoh sendi peluru adalah hubungan antara tulang paha dengan tulang pinggul.
              1. Sendi ellipsoidal, Sendi ini dibentuk oleh ujung tulang berbentuk oval yang masuk ke cekungan tulang lain yang berbentuk elips. Gerakannya ke arah kanan-kiri dan muka belakang. Contoh sendi ellipsoidal adalah sendi antara tulang radius dan tulang karpal yang memungkinkan telapak tangan ke atas bawah dan ke kanan kiri.

              Contoh Soal Ujian Persendian Hubungan Antar Tulang.

              Hubungan antartulang yang memungkinkan adanya gerak bebas disebut ….

              1. sinartrosis
              2. amfiartrosis
              3. diartrosis
              4. sindesmosis

              Sendi engsel terdapat pada ….

              1. bahu
              2. paha
              3. kepala
              4. siku

              Sendi yang tidak dapat digerakkan adalah ….

              1. sinartrosis
              2. amfiartrosis
              3. diartrosis
              4. simfisis

              Cairan yang berperilaku sebagai pelumas pada persendian adalah…

              1. sinartrosis
              2. sinovia
              3. diartrosis
              4. sindesmosis

                Daftar Pustaka:

                1. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
                2. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
                3. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
                4. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
                5. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
                6. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
                7. Ardra.Biz, 2019, “Persendian Antar Tulang, Hubungan antar tulang, Fungsi persendian, contoh persendian, jenis persendian tulang, cairan pada persendian, cairan sinovia pada persendian, Persendian Sinartrosis, Persendian Sinkondrosis, Persendian Sinfibrosis, Fungsi tulang rawan (kartilago),
                8. Ardra.Biz, 2019, “Fungsi serabut jaringan ikat persendian, persendian tulang tengkorak sutura, Persendian Amfiartrosis, Persendian Simfisis dan Sindesmosis, Persendian gerakan inspirasi dan ekspirasi, Fungsi jaringan ikat serabut dan ligament pada persendian, Persendian Diartrosis, Persendian bergerak bebas leluasa,  Contoh Sendi engsel,
                9. Ardra.Biz, 2019, “Persendian untuk gerak mengecilkan sudut (fleksi) dan gerak membesarkan sudut (ekstensi, Gerakan sendi satu arah monoaksial, Sendi menggelengkan kepala, Contoh sendi pelana, gerak abduksi-aduksi sendi, Contoh Sendi peluru, Sendi Gerakan triaksial, Contoh Sendi ellipsoidal, gerak fleksi-ekstensi sendi,
                10. Ardra.Biz, 2019, “Contoh sendi putar,  Contoh Persendian Sinartrosis, Contoh Persendian Contoh Sinkondrosis, Contoh Persendian Sinfibrosis, Fungsi tulang rawan (kartilago), Fungsi serabut jaringan ikat persendian, persendian tulang tengkorak sutura, Contoh Persendian Amfiartrosis, Contoh Persendian Simfisis dan Sindesmosis,

                Kultur Jaringan, Hidroponik, Aeroponik, dan Kloning pada Tanaman,

                Bioteknologi telah mampu mengembangkan suatu sistem cara perbanyakan tanaman (cara berkembang biak) secara vegetatif yang lebih cepat jika dibandingkan dengan cara konvensional, dan dengan hasil yang jauh lebih banyak yaitu dengan melalui sistem kultur jaringan.

                Selain itu bioteknologi telah mengembangkan juga system pertanian tanpa menggunakan lahan atau tanah yaitu melalui sistem hidroponik dan aeroponik. Produk bioteknologi juga dapat berupa rekayasa genetika

                Kultur Jaringan (Tissue Culture)

                Kultur jaringan adalah menambahkan bagian tanaman yang ditumbuhkan dalam media buatan sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna. Teknik ini juga dikenal dengan nama kultur in vitro. Pada dasarnya, prinsip kultur jaringan tidak berbeda dengan cara reproduksi vegetatif, yaitu menyetek.

                Keuntungan Kultur Jaringan.

                Kultur jaringan dimanfaatkan untuk mengatasi atau memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Dengan diterapkannya kultur jaringan dapat diperoleh beberapa keuntungan seperti berikut :

                • menghasilkan tanaman atau tumbuhan jenis baru dalam jumlah yang banyak dengan waktu relative singkat.
                • menghasilkan tanaman tumbuhan baru yang mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan induknya. Bila induk memiliki buah yang besar dan manis, maka tanaman hasil kultur jaringan juga memliki buah yang besar dan manis.

                Hal ini berbeda dengan reproduksi melalui biji (generatif), tanaman baru mungkin menghasilkan buah yang mutunya lebih rendah dari tanaman induk.

                • menghasilkan jenis tanaman baru yang bebas virus dalam jumlah besar. Contohnya tanaman anggrek yang tercemar virus masih dapat ditanam dengan mengambil jaringan meristem yang bebas virus dan ditanam kembali dengan cara kultur jaringan. Hal serupa juga dapat dilakukan pada tanaman lain.
                • digunakan untuk upaya konservasi tanaman atau tumbuhan langka. Cara kultur jaringan, Tanaman atau tumbuhan yang sudah langka jarang langka dapat dikembang biakkan lebih banyak.

                Hidroponik

                Hidroponik adalah suatu metoda teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah sebagai tempat menanam tanaman atau tumbuhan. Sumber makanan zat hara Tumbuhan yang ditanam dengan metoda hidroponik diperoleh dari air yang mengandung zat zat anorganik yang diberikan melalui pipa- pipa air,  atau bisa juga dengan cara menyiramkan air yang sudah mengandung zat makanan yang dibutuhkan tumbuhan.

                Untuk menancapkan tanaman agar bisa tegak dan tidak mudah roboh, maka diberi media lain sebagai pengganti tanah. Yang Umum digunakan sebagai media tanam pada hidroponik adalah pasir, keri-kil, atau batu apung.

                Metoda bercocok tanam dengan media tanah, zat-zat makanan atau zat hara yang dibutuhkan tanaman diperoleh  dari dalam tanah. Sedangkan pada metoda  hidroponik zat makanan diperoleh tanaman dari air yang sudah mengandung zat-zat anorganik.

                Keuntungan Metoda Hidroponik.

                Beberapa keuntungan bercocok tanam secara hidroponik antara lain sebagai berikut.

                • Bercocok tanam dengan cara hidroponik tidak bergantung pada luas tanah. Pada Tempat atau lahan yang lebih sempit dapat ditanami tumbuhan dalam jumlah yang cukup banyak.
                • Zat Hara atau Mineral atau pupuk yang diberikan atau dibutuhkan oleh tanaman ditentukan dengan cermat sesuai keperluannya. Sehingga penggunaan pupuk atau zat hara menjadi lebih efisien.
                • Sumber atau Bibit penyakit seperti bakteri, jamur, dan cacing yang berasal dari tanah dapat dihindari. Selain itu juga, hama seperti serangga, dapat dicegah karena dikelola secara khusus. Gulma, seperti rumput teki dan alang- alang dapat dihindari keberadaannya.
                • Kualitas buah dan tanaman yang dihasilkan lebih baik sehingga dapat meningkatkan produksi panen dengan kualitas yang terjamin..
                • Metoda hidroponik Tidak tergantung pada musim. Ini artinya baik musim kemarau atau hujan tanaman dapat tumbuh berkembang karena dikelola secara khusus.

                Metoda Aeroponik

                Metoda Aeroponik merupakan modifikasi dari sistem tanam metoda hidroponik. Pada metoda hidroponik, media yang digunakan adalah air dan ditambah dengan media lain seperti kerikil atau pasir. Sedangkan pada aeroponik tidak menggunakan media sama sekali. Akar tanaman diletakkan menggantung dalam suatu wadah yang dijaga kelembabannya.

                Zat makanan pada metoda aeroponic diperoleh melalui larutan nutrien yang disemprotkan ke bagian akar tanaman.

                Keuntungan Metoda Aeroponik.

                Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibandingkan sistem hidroponik. Pada sistem aeroponik, akar yang menggantung akan lebih banyak menyerap oksigen sehingga meningkatkan metabolisme. Peningkatan metabolisme dapar miningkatkan kecepatan pertumbuhan tanaman. Selain itu tidak ada air yang hilang akibat penguapan.

                Kloning

                Pengertian kloning merupakan cara memperbanyak sel maupun individu secara vegetative (aseksual) sehingga menghasilkan individu yang identik sama dan seragam dengan induknya.

                Kloning dapat dilakukan pada tumbuhan maupun hewan. Kloning Pada tumbuhan misalnya pada ketela rambat, pisang, jahe, tebu, nanas, teh, kopi, mangga, dan kunyit. Contoh Kegiatan lain yang termasuk kloning seperti menyetek, menyangkok, dan menyambung secara kovensional atau cara sederhana.

                Kloning dapat juga dilakukan dengan cara modern. Teknologi kloning modern dilakukan melalui teknik kultur jaringan. Kultur jaringan adalah pengembangbiakan tanaman secara vegetatif dari bagian-bagian jaringan badan (somatie) tanaman di dalam kultur aseptik (bebas kuman) dengan lingkungan yang terkontrol.

                Contoh tumbuhan yang sering digunakan untuk kultur jaringan (invitro) misalnya ubi batang dan tanaman anggrek. Umumnya bagian tanaman yang akan dikultur masih muda dan mudah tumbuh yaitu bagian meristem seperti daun muda, ujung akar, ujung batang, atau keping biji.

                Cara Membuat Kultur Jaringan Sederhana.

                Langkah -langkah atau tahapan sederhana membuat kultur jaringan invitro adalah sebagai berikut:

                1. Pilihlah bagian meristem tanaman yang akan dikultur.
                2. Potonglah kecil- kecil bagian tanaman yang dikultur, dan ini menjadi bagian tanaman yang disebut eksplan. Dan tentunya dalam keadaan aseptik,
                3. Letakkan potongan kecil eksplan tersebut ke dalam medium botol atau cawan yang sudah berisi nutrisi dan hormone, dan tentunya dalam keadaan steril.
                4. Setelah beberapa waktu bagian permukaan akan terjadi pembelahan dan membentuk gumpalan seragam (ini biasa disebut dengan kalus).
                5. Setelah terbentuk kalus kemudian pindahkan ke medium yang cocok dan selanjutnya kalus akan menjadi tanaman kecil yang lengkap (ini biasaya disebut dengan planet).
                6. tahap terakhir, Tanaman kecil ini siap ditanam di medium tanah.

                Contoh Soal Ujian Bioteknologi Terapan

                Usaha manusia untuk memperbaiki kualitas lahan dari pencemaran menggunakan mikroorganisme tertentu dipelajari dalam ….

                1. bioteknologi
                2. bioremediasi
                3. biokimia
                4. biofisika

                Suatu cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat menanam tanaman, disebut ….

                1. hidroponik
                2. aeroponik
                3. kultur jaringan
                4. kepulasi

                  Daftar Pustaka:

                  1. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
                  2. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
                  3. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
                  4. Starr, Cecie. Taggart, Ralph. Evers, Christine. Starr, Lisa, 2012, “Biologi Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup”, Edisi 12, Buku 1, Penerbit Salemba Teknika, Jakarta.
                  5. Arumingtyas, Laras, Estri. Widyarti, Sri. Rahayu, Sri, 2011, “Biologi Molekular, Prinsip Dasar Analisis”, PT Penerbit Erlangga Jakarta.
                  6. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri,1983, “Biologi”, Jilid 1, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
                  7. Kimballl, J.W., Siti Soetarmi Tjitro dan Nawangsari Sugiri. 1983, “Biologi”, Jilid 2, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta.
                  8. Schlegel, H.G., 1994, “Mikrobiologi Umum”, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
                  9. Hartanto, L.N., 2004, “Biologi Dasar”, Edisi Ketiga, Penerbit Penebar Swadaya, Yogyakarta.
                  10. Biz, 2019, “Produk Bioteknologi Modern, Contoh Produk Bioteknologi Modern,  Pengertian Kultur Jaringan, Hidroponik, Aeroponik, Kloning, Contoh Kultur Jaringan (Tissue Culture), prinsip kultur jaringan, Keuntungan Kultur Jaringan, Manfaat Kultur jaringan, Contoh Tanaman kultur jaringan,
                  11. Biz, 2019, “Produk hasil kultur jaringan, sifat fisiologi dan morfologi kultur jaringan, Contoh Hidroponik, Pengertian Hidroponik, Media Hidroponik, Contoh tumbuhan untuk hidroponik, manfaat hidroponik, fungsi hidroponik, keuntungan hidroponik, media tanam hidroponik,
                  12. Biz, 2019, “Metoda Aeroponik, Contoh tanaman aeroponic, keuntungan aeroponic, manfaat aeroponic, Cara memelihara aeroponic, membuat aeroponic, cara tanam hidroponik, cara tanam kultur jaringan, jenis kultur jaringan, cara tanam aeroponic, kelebihan kultur jaringan, kelebihan hidroponik,
                  13. Biz, 2019, “kelebihan aeroponic, pengertian cloning tumbuhan, cloning tumbuhan, cara cloning tanaman, manfaat cloning tumbuhan, contoh cloning tumbuhan, kembang biak aseksual vegetative, contoh kultur jaringan invitro, meristem tumbuhan,

                  Jenis Macam Lembaga Sosial, Pengertian Contoh Soal

                  Pengertian Lembaga Sosial. Lembaga sosial disebut juga sebagai pranata sosial atau institusi sosial. Lembaga sosial adalah seperangkat aturan tentang suatu kegiatan atau kebutuhan sosial tertentu. beragam kegiatan atau kebutuhan sosial menyebabkan timbulnya berbagai pranata di banyak bidang kehidupan.

                  Lembaga sosial merupakan suatu sistem nilai dan system norma yang secara khusus menata serangkaian pola perilaku untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam kehidupan bersama.

                  Lembaga sosial mencakup cara- cara pemenuhan kebutuhan manusia dalam masyarakat yang diatur sedemikian rupa sesuai dengan orientasi nilai budaya, sehingga berlangsung secara tertib dan teratur.

                  Pengertian Lembaga Sosial Menurut Para Ahli

                  Beberapa definisi lembaga sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut

                  a). Lembaga Sosial Menurut Koentjaraningrat

                  Lembaga sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia.

                  b). Lembaga Sosial Menurut Soerjono Soekanto

                  Lembaga sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat.

                  c). Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi

                  Lembaga sosial adalah kumpulan dari berbagai cara berperilaku yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial.

                  d). Lembaga Sosial Menurut W.G. Sumner

                  Lembaga sosial adalah perbuatan, cita- cita, sikap, dan perlengkapan kebudayaan yang mempunyai sikap kekal serta bertujuan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan masyarakat.

                  Jenis Lembaga Sosial 

                  Agar dapat mengetahui dan memahami berbagai macam tipe dari lembaga sosial, maka dapat dipelajari Batasan batasan yang mengacu pada teori J.L.Gillin dan J.P.Gillin yang mengelompokkannya ke dalam beberapa tipe seperti yang akan dijelaskan berikut.

                  Tipe- tipe lembaga sosial, dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan pada macam sudut pandang. Klasifikasi tipe- tipe lembaga sosial menyebabkan dalam setiap masyarakat akan dapat dijumpai bermacam- macam Lembaga sosial.

                  Hal ini dikarenakan setiap kelompok masyarakat memiliki sistem nilai yang menentukan lembaga sosial manakah yang dapat dipakai atau berlaku sebagai patokan dalam pergaulan kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini lembaga sosial dianggap berada di atas lembaga-lembaga sosial lainnya.

                  Jenis Lembaga Berdasarkan Fungsinya

                  Lembaga sosial mempunyai fungsi peran nyata dalam kehidupan bermasyarakat. Fungsi peran Lembaga sosial yang dapat diterapkan sebagai berikut:

                  1. Operatif Institutions adalah lembaga sosial yang memiliki fungsi peran dalam menghimpun pola- pola atau tata cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan telah ditetapkan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya lembaga industry, perusahaan, perseroan, klub olah raga, dan lain – lain.
                  2. Regulative Institusions adalah lembaga sosial yang mempunyai tujuan untuk monitoring tata kelakuan yang berada dalam masyarakat. Contohnya, lembaga hukum seperti kejaksaan, pengadilan, perundangan – undangan, dan lain-lain. Jumlah lembaga yang ada dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh keadaan dari masyarakat itu sendiri.

                  Makin besar dan kompleks suatu masyarakat, maka semakin berkembang atau bertambah pula jumlah lembaga yang terdapat di dalamnya.

                  Jenis Lembaga Sosial Menurut Fungsi Regulatif

                  Adapun pembagian Lembaga sosial berdasarkan fungsi regulative adalah sebagai berikut.

                  1. Lembaga yang memiliki peran dalam memenuhi keperluan kekerabatan (atau domestic institutions). Contohnya adalah perkawinan, tolong menolong, pengasuhan anak -anak, sopan- santun antar kerabat.
                  2. Lembaga yang memiliki fungsi dalam memenuhi keperluan dalam mata pencarian hidup (atau economic institutions). Contohnya pertanian, perdagangan, perbankan.
                  3. Lembaga yang memiliki fungsi dalam memenuhi keperluan penerangan dan Pendidikan manusia (atau educational institutions).
                  4. Lembaga yang memiliki fungsi dalam memenuhi keperluan ilmiah manusia (atau scientific institutions), Contohnya adalah penelitian, pendidikan ilmiah, dan sebagainya.
                  5. Lembaga yang mempunyai fungsi dalam memenuhi keperluan manusia untuk menyatakan rasa keindahannya (atau aesthetic and recreational institutions). Contohnya seperti seni rupa, seni suara, olah raga.
                  6. Lembaga yang mempunyai peran dalam memenuhi keperluan manusia untuk hubungan dan berbakti kepada Tuhan (atau religious institutions).
                  7. Lembaga yang memiliki peran dalam memenuhi keperluan mengatur dan memelihara wewenag dan kekuasaan (atau political institutions).
                  8. Lembaga yang memiliki fungsi dalam memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia (atau somestic institutions). Misalnya pemeliharaan kecantikan, kesehatan.

                  Lembaga Sosial Berdasarkan Sistem Nilai dan Norma

                  1. Basic Institutions merupakan lembaga sosial yang berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib kehidupan Contoh dari Lembaga sosial ini adalah, keluarga. sekolah, kepolisian, peradilan, pemerintahan, dan lain sebagainya.
                  2. Subsidiary Institutions merupakan lembaga sosial yang berhubungan dengan masalah- masalah sekunder (atau kurang penting atau bukan utama). Contoh dari Lembaga sosial ini adalah, kesenian, rekreasi, klub olah raga, paguyuban, patembayan dan lain sebagiya.

                  Lembaga Sosial Berdasarkan pada Penerimaan Masyarakat

                  1. Aproved Institutions atau biasa disebut juga sanctioned institutions, merupakan lembaga sosial yang diterima keberadaannya oleh masyarakat. Lembaga sosial ini bahkan sangat diperlukan dalam menunjang kehidupan masyarakat. Contoh Lembaga sosial ini adalah, lembaga pendidikan seperti sekolah, lembaga agama, dan lain sebagainya.
                  2. Unsactioned Institutions merupakan lembaga sosial yang ditolak keberadaannya oleh masyarakat. Lembaga sosial ini terkadang sulit untuk ditiadakan ataupun diberantas. Contoh Lembaga sosial ini Misalnya, kelompok preman, penodong, komplotan mafia peradilan, kelompok penjahat, geng- geng yang suka membuat keonaran,dan lain sebagainya.

                  Lembaga Sosial Berdasarkan Penyebaran

                  1. General Institutions, merupakan lembaga sosial yang bersifat universal. Lembaga sosial ini dikenal secara luas oleh masyarakat, baik dalam skala nasional maupun internasional. Contoh dari Lembaga sosial ini adalah, lembaga agama, badan olah raga, dan lain sebagainya.
                  2. Restricted Institutions, merupakan lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat tertentu saja. Lembaga sosial yang secara khusus dibentuk oleh kelompok masyarakat dengan tujuan tertentu. Contoh dari Lembaga sosial ini adalah, sekte dan sistem kepercayaan tertentu, perkumpulan kesenian daerah, aliranaliran kepercayaan, dan lain sebagainya.

                  Lembaga Sosial Berdasarkan Perkembangan

                  1. Cresive Institutions, merupakan lembaga sosial yang keberadaannya tidak disengaja tumbuh dari adat- istiadat masyarakat. Lembaga sosial ini merupakan lembaga yang paling primer. Contoh Lembaga sosial ini adalah, Lembaga perkawinan dan kepemilikan atau hak milik dan lain sebagainya.
                  2. Enacted Institutions, merupakan lembaga sosial yang dibentuk dengan sengaja dalam rangka mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat. Contoh dari Lembaga sosial ini adalah, lembaga peradilan, lembaga perbankan, lembaga pendidikan, lembaga kemiliteran, dan lain sebagainya.

                  Contoh Soal Ujian Lembaga Sosial Masyarakat

                  Soal 1. Suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting merupakan hakikat dari ….

                  a). lembaga sosial

                  b). kelompok sosial

                  c). organisasi sosial

                  d). perubahan sosial

                  e). mobilitas sosial

                  Soal 2. Lembaga sosial yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib masyarakat menurut tipenya digolongkan dalam ….

                  a). basic institutions

                  b). crescive institutions

                  c). regulative institutions

                  d). subsidiary institutions

                  e). approved institutions

                  Soal 3. Pranata ekonomi dikatakan dapat berfungsi dengan baik, apabila mampu mewujudkan

                  a). kesejahteraan

                  b). kebahagiaan

                  c). kepedulian

                  d). kebebasan

                  e). kesengsaraan

                   

                    Daftar Pustaka:

                    1. Bouman, PJ., 1980, “Ilmu Masyarakat Umum”, Penerbit PT Pembangunan, Jakarta.
                    2. Bouman, P.J., 1982, “Sosiologi Fundamental”, Terjemahan Ratmoko, Penerbit Djambatan,
                    3. Kamanto, Sunarto., 1990, “Pengantar Sosiologi”, Penerbit LPFE Universitas Indonesia, Jakarta.
                    4. Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L., 1999, “Sosiologi”, Jilid 1, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
                    5. Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L., 1999,” Sosiologi”, Jilid 2., Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
                    6. Johnson, Doyle Paul., 1994, “Teori Sosiologi: Klasik dan Modern “, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
                    7. Ardra.Biz, 2019, “Tipe Lembaga Sosial, Contoh Lembaga Sosial, Lembaga sistem nilai dan system norma, Tipe Lembaga Berdasarkan Fungsinya, Operatif Institutions, Contoh Operatif Institutions, Regulative Institusions, Contoh Lembaga sosial Regulative Institusions,
                    8. Ardra.Biz, 2019, 2019, “domestic institutions, Contoh domestic institutions, economic institutions, Contoh Lembaga economic institutions, educational institutions, Contoh Lembaga educational institutions, scientific institutions, contoh lembaga scientific institutions,
                    9. Ardra.Biz, 2019, “aesthetic and recreational institutions, contoh aesthetic and recreational institutions, religious institutions, contoh religious institutions, political institutions, contoh political institutions, somestic institutions, contoh somestic institutions,
                    10. Ardra,Biz, 2019, “Lembaga Sosial Berdasarkan Sistem Nilai dan Norma, Contoh Lembaga Sosial Berdasarkan Sistem Nilai dan Norma, Basic Institutions, contoh Lembaga Basic Institutions, Subsidiary Institutions, contoh Subsidiary Institutions, Lembaga Sosial Berdasarkan pada Penerimaan Masyarakat,
                    11. Ardra,Biz, 2019, “Contoh Lembaga Sosial Berdasarkan pada Penerimaan Masyarakat, Aproved Institutions, contoh  Aproved Institutions, Unsactioned Institutions, contoh Unsactioned Institutions, Lembaga Sosial Berdasarkan Penyebaran, contoh Lembaga Sosial Berdasarkan Penyebaran,
                    12. Ardra.Biz, 2019, “General Institutions, Contoh General Institutions, Restricted Institutions, Contoh Restricted Institutions, Lembaga Sosial Berdasarkan Perkembangan, Contoh Lembaga Sosial Berdasarkan Perkembangan, Cresive Institutions, Contoh Cresive Institutions, Enacted Institutions, Contoh Enacted Institutions, Contoh soal ujian Lembaga sosial,

                    Tujuan dan Ciri Lembaga Sosial

                    Pengertian Lembaga Sosial. Lembaga sosial disebut juga sebagai pranata sosial atau institusi sosial. Lembaga sosial adalah seperangkat aturan tentang suatu kegiatan atau kebutuhan sosial tertentu. beragam kegiatan atau kebutuhan sosial menyebabkan timbulnya berbagai pranata di banyak bidang kehidupan.

                    Beberapa Definisi lembaga sosial yang terdapat dalam ilmu sosiologi adalah sebagai berikut.

                    Lembaga sosial merupakan suatu sistem norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

                    Lembaga sosial adalah merupakan prosedur atau tata cara yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang bergabung dalam suatu kelompok masyarakat yang disebut asosiasi (oleh Robert Mac Iver dan C.H. Page).

                    Lembaga sosial merupakan suatu sistem yang mengatur hubungan sosial yang mengandung nilai- nilai dan prosedur tertentu dalam upaya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat (oleh Harton).

                    Lembaga sosial merupkan suatu jaringan proses hubungan antar manusia dan antar kelompok sosial yang berperan sebagai pemelihara hubungan serta polanya sesuai dengan minat dan kepentingan manusia dalam kelompoknya (oleh Liopold Von Wilse dan Becher).

                    Ciri ciri Lembaga Sosial

                    Lembaga social secara khusus memiliki ciri ciri tersendiri dalam kehidupan masyarakat. Adapun Ciri ciri khusus yang melekat pada Lembaga sosial adalah sebagai berikut.

                    1. Lembaga sosial merupakan suatu organisasi yang di dalamnya terdapat pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud dalam aktivitas hidup masyarakat yang berupa adat istiadat, tertib perilaku, kebiasaan, serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung atau tidak langsung tergabung dalam suatu unit yang bersifat fungsional.
                    2. Lembaga sosial merupakan organisasi yang bersifat tetap. Sifat tetap yang ada pada lembaga sosial lebih disebabkan oleh adanya kebutuhan-kebutuhan setiap orang dalam lembaga sosial yang bersangkutan juga bersifat relatif tetap.
                    3. Terdapat kebiasaan-kebiasaan atau tradisi, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang merupakan landasan bagi suatu lembaga sosial dalam upaya mencapai tujuan sekaligus menjalankan fungsinya.
                    4. Keberadaan lembaga sosial berkaitan dengan kebutuhan utama manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun kebutuhan utama yang dimaksudkan dalam hal ini berkaitan dengan kebutuhan material, spiritual, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
                    5. Lembaga sosial mempunyai alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuannya, misalnya pembangunan, mesin- mesin, dan peralatan lain. Penggunaan tiap- tiap alat tersebut berbeda antara masyarakat yang satu dengan lainnya.
                    6. Tingkat kekekalan merupakan ciri semua pranata sosial. Sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan menjadi bagian institusi setelah melalui waktu relatif lama. Lembaga sosial sebagai himpunan norma- norma yang terkait dengan kebutuhan pokok masyarakat.
                    7. Lembaga sosial mempunyai berbagai tujuan tertentu. Tujuan – tujuan terebut tidak selalu sejalan dengan fungsi pranata itu sendiri.
                    8. Lambang merupakan ciri khas dari pranata sosial. Lambang secara simbolis merepresentasikan misi, visi, tujuan dan fungsi pranata sosial.

                    Tujuan Lembaga Sosial

                    Lembaga sosial mempunyai beberapa tujuan agar dapat memenuhi kebutuhan kebutuhan pokok manusia. Adapun tujuan tujuan dari Lembaga social diantaranya adalah

                    1. Memberikan pedoman atau landasan kepada anggota masyarakat tentang bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah- masalah yang timbul dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan manusia.
                    2. Menjaga atau mengamankan semua kebutuhan masyarakat.
                    3. Memberikan pegangan atau patokan untuk masyarakat dalam mengadakan system pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota masyarakatnya.

                    Fungsi Lembaga Sosial.

                    Lembaga social memiliki beberpa fungsi dalam kehidupan masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya, Adapun beberapa fungsi dari lembaga sosial antara lain adalah sebagai berikut:

                    1. Lembaga sosial berperan dalam memberi arahan dan pedoman kepada warga masyarakat untuk dapat menyelaraskan diri dengan norma yang berlaku dalam masyarakat dalam mencapai atau memenuhi kebutuhan pokoknya.
                    2. Memberikan pedoman kepada seluruh anggota masyarakat dalam berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka,
                    3. Lembaga sosial berfungsi sebagai stabilisator dan dinamisator dalam kehidupan bermasyarakat, dalam rangka untuk mengembangkan kualitas proses sosial.
                    4. Memberikan patokan kepada seluruh anggota masyarakat dalam melaksanakan pengendalian sosial (Social control) dalam perilaku sehari-harinya
                    5. Menjaga keutuhan dan keterpaduan sistem dalam kehidupan sosial pada masyarakat yang bersangkutan.

                    Contoh Soal Ujian Lembaga Sosial 1.

                    Di bawah ini yang dapat artikan sebagai pengertian lembaga sosial adalah ….

                    1. lembaga sosial adalah cara bertindak yang mengikat dalam masyarakat
                    2. lembaga sosial merupakan organisasi kemasyarakatan yang sistematis
                    3. lembaga sosial adalah badan pendidikan yang bersifat formal
                    4. lembaga sosial adalah norma-norma yang berlaku dalam masyarakat
                    5. lembaga sosial merupakan perwujudan dari badan sosial

                    Contoh Soal Ujian Lembaga Sosial 2.

                    Lembaga sosial adalah sistem sosial yang tersusun secara rapi dan bersifat permanen, memuat perilaku tertentu yang kokoh dan terpadu dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupannya. Pengertian lembaga sosial ini merupakan pendapat dari ….

                    1. August Comte
                    2. Bruce J. Cohen
                    3. Soelaeman Soemardi
                    4. P.B. Horton
                    5. Soerjono Soekanto

                    Contoh Soal Ujian Lembaga Sosial 3.

                    Di bawah ini adalah contoh dari lembaga sosial, kecuali ….

                    1. Lembaga Penelitian
                    2. Pendidikan Agama
                    3. Pendidikan Teknologi
                    4. Pusat Studi Amerika
                    5. Universitas Cenderawasih

                      Daftar Pustaka:

                      1. Bouman, P.J. 1982, “Sosiologi Fundamental”, Terjemahan Ratmoko, Penerbit Djambatan,
                      2. Kamanto, Sunarto., 1990, “ Pengantar Sosiologi”, Penerbit LPFE Universitas Indonesia, Jakarta.
                      3. Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L., 1999, “Sosiolog”,i Jilid 1, Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
                      4. Horton, Paul B. dan Hunt, Chester L., 1999, ” Sosiologi”, Jilid 2., Edisi Keenam, Penerbit Erlangga, Jakarta.
                      5. Johnson, Doyle Paul., 1994, “ Teori Sosiologi: Klasik dan Modern “, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
                      6. Biz, 2019, “Tujuan Lembaga Sosial, Ciri Lembaga Sosial, Fungsi Lembaga Sosial, Pengertian Lembaga Sosial, pranata sosial atau institusi social, Lembaga social dalam ilmu sosiologi, sistem norma khusus, sistem hubungan social, Ciri material Sosial,
                      7. Biz, 2019, “Ciri Spiritual Sosial, ciri khas dari pranata sosial, misi visi pranata sosial, pedoman dan landasan sosial, Fungsi Fundamental Lembaga Masyarakat, Fungsi pemberi pedoman Lembaga social, Fungsi stabilisator dan dinamisator Lembaga social, Fungsi kontrol atau social control Lembaga social, Fungsi menjaga keutuhan persatuan masyarakat Lembaga social,
                      error: Content is protected !!