Kolase Montase Mozaik Origami: Pengertian, Cara Membuat Bahan Alat, Contoh Soal

A). Pengertian Karya Seni Kolase. Kata kolase dalam  bahasa Inggris disebut ‘collage’ berasal dari kata ‘coller’ dalam bahasa Prancis, yang berarti merekat atau menempel. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kolase dapat diartikan sebagai komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan seperti kain, kertas, kayu yang ditempelkan pada permukaan gambar.

Kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi, yang dibuat dengan menggunakan bahan yang beragam dan dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang utuh.

Kolase dibuat dengan menempel berbagai macam unsur ke dalam satu frame sehingga menghasilkan karya seni yang baru. Dengan demikian, kolase adalah karya seni rupa yang dibuat dengan cara menempelkan bahan apa saja ke dalam satu komposisi yang serasi sehingga menjadi satu kesatuan karya.

Kata kunci yang menjadi esensi dari kolase adalah “menempel atau merekatkan” bahan apa saja yang serasi dan ditempelkan pada benda lain seperti kertas, kotak bekas kemasan, vas bunga, kendi, kaleng bekas minuman dan lainnya

Unsur dekorasi kolase sangat sulit menggambarkan dengan gaya naturalis karena materialnya terdiri dari bahan – bahan yang beraneka dan berbentuk benda utuh, sehingga untuk menggambarkan bentuk elastis naturlis sangat sulit.

Seni kolase memiliki sifat yang berlawanan dengan seni lukis, pahat atau cetak dimana karya yang dihasilkan tidak lagi memperlihatkan bentuk asal material yang dipakai. Pada seni lukis, misalnya, dari kanvas putih menjadi lukisan yang berwarna-warni.

Dalam seni kolase bentuk asli dari material yang digunakan harus tetap terlihat. Jadi kalau menggunakan bahan dari kerang- kerangan atau potongan potongan foto, maka bahan bahan itu wajib masih dapat dikenali bentuk aslinya meskipun sudah dirakit menjadi satu kesatuan.

Artinya, pada karya kolase bahan kerang harus terlihat sebagai kerang, potongan foto harus terlihat potongan foto dan seterusnya.

Pemanfaatan bahan baku kolase yang bermacam- macam akan menghasilkan karakter bentuk kolase yang unik dan menarik yang dapat dibedakan menjadi: kolase dua dimensi dan kolase tiga dimensi dengan fungsi yang berbeda.

Contoh Karya Kolase

Kolase dapat dibuat dengan bahan hanya satu jenis seperti foto utuh atau potongan batu kerikil yang ditata sedemikian sehingga membentuk wujud dua dimensi yang sangat unik, seperti ditunjukkan pada gambar berikut:

Contoh Gambar Buat Karya Seni Kolase
Contoh Gambar Buat Karya Seni Kolase

Sumber: id.pinterest.com

Unsur Unsur Seni Rupa Kolase

Kolase memiliki unsur- unsur seni rupa seperti unsur seni lukis dari bentuk dua dimensi yang datar yang menggambarkan suatu bentuk namun diwakili oleh benda atau bahan yang beragam sebagi pengganti titik, garis, bidang, tekstur, dan warnanya.

a). Unsur Titik dan bintik Kolase.

Titik adalah unit unsur rupa terkecil yang tidak memiliki ukuran panjang dan lebar. Sedangkan bintik adalah titik yang sedikit lebih besar.

Unsur titik pada kolase dapat diwujudkan dengan bahan seperti butiran pasir yang kecil. Sedangkan bintik dapat diwujudkan dengan bahan seperti kerikil kecil atau biji bijian yang berukuran sedikit lebih besar dan sejenisnya.

b). Unsur Garis Kolase

Merupakan perpanjangan dari titik yang memiliki ukuran panjang namun relative tidak memiliki lebar. Ditinjau dari jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, garis lengkung, garis putus-putus, dan garis spiral.

Unsur garis pada kolase dapat diwuujdkan dengan potongan kawat, lidi, batang korek api, benang, dan sebagainya. Garis dapat pula terbentuk dari batas warna yang berdempetan antara bahan kolase.

c). Unsur Bidang Kolase

Unsur bidang adalah area yang merupakan unsur rupa yang terjadi karena pertemuan beberapa garis dan memiliki dimensi panjang dan lebar. Bidang dapat dibedakan menjadi bidang horizontal, vertical, dan diagonal. Dapat pula dibedakan menjadi bidang geometris dan non geometris.

Yang termasuk bidang geometris adalah lingkaran, segitiga, segi empat, elips, setengah lingkaran, dan sebagainya. Bidang geometris memiliki kesan formal sedangkan non geometris bentuknya tidak beraturan, memiliki kesan tidak formal, santai, dan dinamis.

Unsur bidang pada kolase diwujudkan dengan potongan bahan kolase yang berbentuk bidang datar (dua dimensi) dan bidang bervolume (tiga dimensi).

d). Unsur Warna Kolase

Warna merupakan unsur rupa yang terpenting dan salah satu wujud keindahan yang dapat diserap oleh indra penglihatan manusia. Warna secara nyata dapat dibedakan menjadi warna primer, sekunder, dan tensier.

Unsur warna pada kolase dapat diwujudkan dari unsur cat, pita warna, kertas warna, kain warna warni dan sebagainya.

e). Unsur Bentuk Kolase

Bentuk dapat diartikan bangun, rupa, wujud. Bentuk dalam pengertian dua dimensi akan berupa gambar yang tak bervolume, sedang dalam pengertian tiga dimensi memiliki ruang dan volume. Bentuk juga bisa dibagi menjadi bentuk geometris dan non-geometris.

Dalam karya kolase, bentuk diwujudkan dengan bahan kolase yang memang dibuat berbentuk seperti bentuk kubus, bola, balok, kerucut dan sebagainya.

f). Unsur Gelap Terang Kolase

Gelap-terang adalah tingkatan value yang terjadi antara hitam dan putih atau antara warna gelap dan warna terang.

Dalam membuat karya kolase, unsur visual gelap-terang diwujudkan dengan membentuk penonjolan pada unsur tertentu atau untuk memberikan kesan jauh-dekat, dan kesan volume atau gempal.

g). Unsur Tekstur Kolase

Tekstur merupakan nilai, sifat, atau karakter dari permukaan suatu benda, seperti halus, kasar, bergelombang, lembut, lunak, keras, dan sebagainya.

Tekstur secara visual, dapat dibedakan menjadi tekstur nta (terlihat kasar, atau kalau diraba kasar) dan tekstur semu (terlihat kasar, namun diraba halus).

Unsur tekstur nyata pada kolase dapat berupa kapas, karung goni, kain sutra, amplas, sabut kelapa, karet busa, dan lain-lain. Sedangkan tekstur semu dapt berupa hasil cetakan irisan belimbing, tekstur koin di kertas, dan sebagainya.

Prinsip Dasar Karya Seni Kolase

Prinsip menata komposisi suatu kolase, ditentukan oleh ketepatan dalam mengolah beragam unsur rupa sesuai prinsip dasar seni rupa. Beberapa prinsip dasar karya seni kolase, diantaranya adalah:

a). Prinsip Irama Kolase.

Pengulangan unsur-unsur kolase yang diatur sedemikian rupa. Jenis pengulangan antara lain: pengulangan sejenis (repetitive), pengulangan alternatif, dan pengulangan progesif.

b). Prinsip Keseimbangan Kolase.

Keseimbangan atau kesamaan bobot dari berbagai unsur kolase yang dipadukan mungkin tidak sama, namun memiliki nilai bobot yang seimbang. Keseimbangan ada beberapa jenis, antara lain: keseimbangan sentral/terpusat, keseimbangan diagonal, simetris, dan keseimbangan asimetris.

c). Prinsip Kesatuan Kolase.

Unsur-unsur kolase harus disusun yang saling bertautan dan membentuk komposisi yang harmoni dan utuh, sehingga tidak ada bagian yang berdiri sendiri. Untuk menciptakan kesatuan, unsur kolase yang digunakan tidak harus seragam, tetapi dapat bervariasi dalam bentuk, warna, tekstur, dan bahan.

d). Prinsip Pusat Perhatian Kolase.

Untuk memberi puasat perhatian, maka harus digunakan unsur yang sangat menonjol, atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada disekitarnya. Untuk menciptakan pusat perhatian dalam kolase, perlu menempatkan unsur yang paling dominan atau kontras di sekitar unsur lainnya dengan cara memberikan perbedaan dari segi tekstur bentuk, ukuran, ataupun warna.

Fungsi Karya Kolase

Beberapa fungsi dan manfaat karya kolase diantaranya adalah:

1). Fungsi kolase sebagai karya seni murni, dibuat untuk ditampilkan keindahan atau nilai estetisnya tanpa ada pertimbangan fungsi praktis. Karya kolase mungkin hanya digunakan sebagai pejangan pada dinding atau hiasan dalam ruangan.

2). Kolase sebagai seni terapan berarti dibuat pada benda pakai yang mempunyai fungsi praktis.

3). Aplikasi kolase sebagai seni terapan umumnya lebih menampilkan komposisi dengan kualitas artistic yang bersifat dekoratif.

4). Aplikasi kolase yang lebih bebas, sebagai seni murni, tampak lebih berani dalam mengeksplorasi ide-ide kreatif, bahan, dan teknik untuk menghasilkan karya kolase yang unik.

Teknik Membuat Karya Seni Kolase

Karya kolase dapat dibuat dengan beberapa cara seperti: teknik sobek, teknik gunting, teknik potong, teknik rakit, teknik rekat, teknik jahit, teknik ikat, dan sebagainya. Dua atau lebih teknik dapat dikombinasikan untuk membuat sebuah karya kolase.

Beberapa cara yang dapat dipilih untuk membuat sebuah karya kolase diantarannya adalah:

a). Tumpang tindih atau saling tutup (overlapping)

b). Penataan ruang (satial arrangement)

c). Repetisi/ pengulangan (repetition)

d). Komposisi/ kombinasi beragam jenis tekstur dari berbagai material.

Alat Bahan Karya Seni Kolase

Pada prinsipnya, bahan apa pun dapat digunakan untuk membuat kolase, yang terpenting dapat ditata menjadi komposisi yang menarik atau unik. Berbagai bahan kolase dapat ditempelkan pada beragam jenis permukaan, seperti kayu, plastic, kertas, kaca, keramik, gerabah, karton, dan sebagainya asalkan relative rata atau memungkinkan untuk ditempeli.

Secara umum, jenis bahan baku kolase dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu bahan alam dan bahan bekas sintetis.

1). Bahan alam diantaranya adalah daun, ranting, bunga kering, kerang, biji-bijian, kulit, batu-batuan dan lain-lain.

2). Bahan bekas sintetis adalah plastic, serat sintetis, logam, kertas bekas, tutp botol, bungkus permen/coklat, kain perca dan lain-lain.

Peralatan Membuat Karya Seni Kolase

Peralatan dan teknik yang digunakan untuk membuat kolase perlu disesuaikan dengan karakter bahan baku yang dipilih untuk digunakan.

Jenis peralatan dan teknik yang digunakan untuk membuat kolase berbahan alam berbeda dengan yang digunakan untuk membuat kolase berbahan sintesis.

Secara umum, peralatan utama yang dibutuhkan untuk membuat kolase adalah sebagai berikut:

a). Alat potong: gunting, tang, pisau, dan sebagainya.

b). Bahan perekat: lem kertas, perekat vinyl, lem putih, lem plastik, jarum dan benang jahit, serta jenis perekat lainnya (disesuaikan dengan jenis bahan).

B). Pengertian Karya Seni Montase

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase (montage) dapat diartikan sebagai komposisi gambar- gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur dari beberapa sumber.

Montase dibuat dengan cara memotong objek- objek gambar dari berbagai sumber kemudian ditempelkan pada suatu bidang sehingga menjadi satu kesatuan karya dan tema. Istilah lain yang digunakan untuk merujuk pada karya montase adalah rakitan gambar.

Pada perkembangannya montase yang semula terbatas pada karya dua dimensi sekarang telah merambah kepada karya tiga dimensi.

Karya montase kurang dikenal oleh masyarakat umum, karena bentuk karyanya masih mempunyai kemiripan dengan seni lukis, seni kriya, seni patung sehingga jenis karya ini dianggap sebagai salah satu dari jenis karya tersebut.

Karya montase dihasilkan dari menata letakan (mengkomposisikan) kembali beberapa gambar yang sudah jadi.

Montase dua dimensi sering dianggap sebagai karya lukisan karena bahannya terdiri dari gambar- gambar yang sudah jadi, kemudian dipotong- potong dan dipadukan Kembali membentuk satu kesatuan karya ilustrasi.

Contoh Karya Montase

Montase dapat dibuat dengan bahan yang diambil dari beberapa gambar secara individu atau kolektif seperti foto utuh atau potongan gambar bendera yang ditata sedemikian sehingga membentuk karya tempelan objek objek binatang seperti gambar berikut:

Contoh Gambar Buat Karya Seni Montase
Contoh Gambar Buat Karya Seni Montase

Sumber: lookandlearn.com.

Fungsi dan Manfaat Montase

Beberapa fungsi dan manfaat karya montase diantaranya adalah:

a). Fungsi Praktis Montase, yaitu fungsi pada benda sehari-hari, karya tersebut dapat digunakan sebagai bahan dekorasi.

b). Fungsi Edukatif Montase , yaitu dapat membantu mengembangkan daya piker, daya serap, emosi, estetika, dan kreativitas.

c). Fungsi Ekspresi Montase, yaitu dengan menggunakan berbagai bahan dan tekstur dapat membantu melejitkan ekspresi.

d). Fungsi Psikologis Montase, yaitu dengan menuangkan ide, emosi yang menimbulkan rasa puas dan kesenangan sehingga dapat mengurangi beban psikologis.

e). Fungsi Sosial Montase, yaitu dapat menyediakan lapangan pekerjaan dengan banyaknya karya yang dimiliki diharapkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan model kreativitas.

Teknik Pembuatan Karya Montase

Karya montase dihasilkan dari menata letakan (mengkomposisikan) kembali beberapa gambar yang sudah jadi. Artinya karya montase adalah cara menggambar dengan menempel potongan gambar.

Tahapan Membuat Karya Montase

Bahannya berupa gambar sudah jadi atau gambar bekas, gambar- gambar yang dipilih digunting rapi, beberapa gambar lalu disusun dan dipadukan letak gambar ditandai dengan pensil gambar diolesi lem dan ditempel.

a). Siapkan beberapa gambar (majalah, foto, koran dan lainnya)

b). Siapkan media atau alas gambar (kertas, papan, atau lainnya)

c). Gunting beberapa gambar dari majalah, poster, Koran, dan lainnya yang akan digunakan.

d). Beri lem pada permukaan belakang dari potongan gambar yang akan ditempel

e). Tempelkan potongan gambar pada alas yang sudah disediakan dan susunlah potongan gambar satu dengan yang lainnya sehingga membentuk susunan gambar yang memiliki tema atau cerita.

Alat Bahan Seni Montase

Adapun Alat dan Bahan yang digunakan untuk membuat Seni Montase adalah sebagai berikut:

a). Majalah, Koran, buku, poster dan macam-macam media gambar

b). Gunting

c). Lem

d). Kertas atau alas yang digunakan untuk ditempel oleh bahan montase

C). Pengertian Karya Mozaik (Mosaic)

Secara terminologi Mozaik berasal dari kata Yunani yaitu Mouseios yang berarti kepunyaan para Muse (yaitu sekelompok dewi yang melambangkan seni).

Dalam dunia seni, mozaik dapat diartikan sebagai pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan- kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah berbentuk potongan kemudian disusun dengan ditempelkan pada bidang datar dengan dengan menggunakan lem perekat.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disusun dan ditempelkan dengan perekat.

Karya Mosaic dibuat dengan cara menempelkan potongan bahan tertentu yang ukurannya kecil-kecil pada media kertas, kanvas, bisa juga lantai atau dinding atau yang lainnya.

Bahan kepingan kecil kecil untuk karya mosaic adalah benda- benda berukuran kecil yang buat dari bahan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas, potongan daun, potongan kayu.

Unutk sebuah tema gambar mosaic menggunakan satu jenis material. Contohnya, jika menggunakan pecahan keramik, maka dalam satu tema gambar tersebut menggunakan pecahan keramik semua, dengan warna yang mungkin berbeda beda.

Fungsi dan Tujuan Teknik Mozaik

Beberapa fungsi mosaic di antaranya adalah fungsi praktis,  fungsi edukatif,  fungsi ekspresi,  fungsi psikologis, fungsi sosial:

a). Fungsi Praktis Mozaik. Mozaik bersifat individual dimana media untuk mengekspresikan ide, karena manusia dalam kehidupannya secara naluri menyukai keindahan dan berusaha membuat suatu keindahan dalam aspek kehidupannya. Manusia juga memiliki sifat praktis sebagai benda-benda kebutuhan sehari-hari.Sehingga kecintaan manusia pada keindahan disalurkan pada pembuatan dan penikmatan pembuat dan benda-benda pakai yang indah.

b). Fungsi Edukatif Mozaik. Mozaik membantu mengembangkan berbagai fungsi perkembangan dalam diri seseorang, yang meliputi kemampuan fisik motorik (khususnya motorik halus), daya fikir, daya serap, emosi, cita rasa keindahan, kreatifitas.

c). Fungsi Ekspresi Mozaik. Mozaik dapat digunakan seseorang untuk kepentingan seni. Saat membuat karya seni seseorang dapat secara bebas mengekspresikan idenya dan tidak terikat pada kepentingan lainnya.

Fungsi Ekspresi Mozaik dibuat dengan menampilkan ide kreatif dari pembuatnya. Mozaik dibuat bukan untuk benda hias atau benda pakai, tetapi untuk sebuah karya yang memiliki keindahan.

d). Fungsi Psikologis Mozaik. Mosaic dapat digunakan sebagai sublimasi, relaksasi, yaitu sebagai penyaluran berbagai permasalahan psikologis yang dialami seseorang. Melalui seni mosaic, seseorang dapat memperoleh kesimbangan emosi dan mencapai ketenangan.

e). Fungsi Sosial Karya Mozaik. Moazik diharapkan dapat membantu memecahkan permasalahan social. Adanya seni mosaic dapat menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pengembangan industry pembuatan kriya.

f). Fungsi Hias Mozaik pada umumnya menggunakan bahan yang memiliki kualitas artistic yang memiliki sifat dekoratif.

Contoh Karya Mosaic, Mozaik

Karya Mozaik dapat dibentuk dengan menggunakan pecahan kaca, keramik atau yang lainnya dengan ukuran yang sama, atau hampir sama seperti bentuk persegi, segi tiga, dan sebagainya. Namun dapat pula menggunakan pecahan yang tidak sama atau tidak beraturan. 

Contoh karya mozaik yang menggunakan keramik dengan bentuk persegi dan ukuran relative sama dapat dilihat pada gambar sebelah kiri.

Sedangkan contoh gambar karya mosaic yang mengunakan pecahan yang beragam bentuk seperti persegi, segitiga, lingkaran, oval dan sebagainya dapat dilihat pada gambar sebelah kanan.

Contoh Gambar Karya Mosaic, Mozaik
Contoh Gambar Karya Mosaic, Mozaik

Sumber: amazon.com, dan id.pinterest.com.

Teknik Membuat Karya Mozaik

Tahapan dalam membuat karya mosaic adalah sebagai berikut:

a). Siapkan media gambar seperti kertas, kanvas, atau lainya.

b). Buat atau siapkan gambar atau pola yang akan ditempeli oleh percahan kecil (media gambar dapat kertas, kanvas, dan lainnya).

c). Olesi lem pada permukaan pecahan bahan (keramik, kaca, dll) yang sudah siap untuk digunakan

d). Tempel bahan yang sudah disiapkan pada pola (media gambar kertas, kanvas, dll)

e). Susun sedemikian rupa warna yang ada sehingga menutupi seluruh permukaan, kombinasikan warna yang serasi agar menarik.

Alat Bahan Membuat Karya Mosaic

a). Siapkan bahan potongan bisa kerikil, kaca,keramik  atau yang lainnya

b). Siapkan alas media gambar, kertas, papan, kanvas atau yang lainnya

c). Gunting

d). Lem kayu, atau lem kertas

Contoh Soal Kolase Montase dan Mosaic

1). Apa yang dimaksud dengan karya kolase? Jelaskan

Jawaban:

Kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang menggunakan bermacam- macam potongan  beragam bahan.

2). Apa perbedaan karya kolase dengan montase? Jelaskan

Jawaban:

Kolase terbuat dari potongan atau susunan beberapa bahan yang berbeda, sedangkan montase dibuat dari beberapa gambar atau potongan gambar jadi yang berbeda.

    Daftar Pustaka:

    1. Sumardjo, J., 2000, “Filsafat Seni”, Penerbit ITB, Bandung.
    2. Soedarsono, sp., 1990, “Tinjauan seni. Sebuah pengantar untuk apresiasi seni”, Suku Dayar Sana, Yogyakarta.
    3. Hadiatmojo, Supardi, 1990, “Sejarah Seni Rupa Eropa”, IKIP Semarang Press, Semarang.
    4. Agus, 1986, “Seni, Desain dan Teknologi”, Pustaka, Bandung.
    5. Setiawati, Puspita, 2004, “Kupas Tuntas Teknik Proses Membatik”, Absolut, Yogyakarta.
    6. Wartono, Teguh, 1984, “Pengantar Pendidikan Seni Rupa”, Penerbit Yayasan Kanisius, Yogyakarta.
    7. Darmawan, Budiman, 1988, “Penuntun Pelajaran Seni Rupa”, Ganeca Exact, Bandung.
    8. Sumardjo J., 2010, “Filsafat Seni”, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta
    9. Sahman, Humar, 1993, “Mengenal Dunia seni Rupa”, IKIP Semarang, Semarang
    10. Rangkuman:

    error: Content is protected !!