Pengertian Eter: Senyawa eter adalah senyawa turunan alkana di mana satu atom H pada alkana diganti oleh gugus alkoksi (–OR).
Rumus Umus Senyawa Eter
Eter memiliki rumus umum R–O–R, dengan R adalah alkil. Alkil-alkil pada eter dapat sama dan dapat pula berbeda. Jadi senyawa eter adalah senyawa dengan gugus fungsi –O– yang terikat pada dua gugus alkil. Rumus umum molekulnya dari eter adalah CnH2n+2 O.
Tata Nama Senyawa Eter
Ada dua cara pemberian nama eter, yaitu nama IUPAC dan nama lazim atau biasa disebut nama trivial.
Tata Nama Trivial Senyawa Eter
Menurut trivial tata nama eter didasarkan pada nama gugus alkil atau aril yang terikat pada atom oksigen. Urutan namanya sesuai dengan abjad dan diakhiri dengan kata –eter.
Contoh Nama Trivial Senyawa Eter
Tiga contoh senyawa eter berdasarkan tatanama trivial adalah sebagai berikut
CH3-O-CH2-CH3 = etil metil eter
CH3-CH2-O-CH2-CH2 = etil – etil atau dietileter
CH3-O-CH2-CH2-CH3 = metil propil eter
Tata Nama IUPAC Senyawa Eter
Pada sistem IUPAC, gugus –OR disebut sebagai gugus alkoksi, sehingga penulisan nama senyawa eter dimulai dari nama gugus alkoksi diikuti oleh nama rantai induknya. Gugus alkoksi dianggap sebagai cabang yang terikat pada rantai induk.
Adapun tata cara memberi nama eter secara IUPAC adalah sebagai berikut:
a). Gugus alkoksi diberi nama dengan cara mengganti akhiran -ana pada alkana menjadi akhiran -oksi, sedangkan rantai induk diberi nama seperti nama alkana berdasarkan jumlah atom karbon C-nya.
b). Jika gugus alkilnya berbeda, alkil yang dianggap sebagai alkoksi adalah alkil yang rantai karbon-nya lebih pendek, sedangkan alkil yang rantainya lebih Panjang dianggap sebagai alkana (rantai induk atau pokok).
c). Penomoran dimulai dari atom karbon ujung yang terdekat terhadap posisi gugus fungsi sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
d). Jika jumlah atom karbon C lebih dari 4, beri nomor pada rantai induk sedemikian rupa sehingga gugus –OR menempel pada atom C yang paling kecil. Kemudian, tuliskan nomor, diikuti nama gugus alkoksi berdasarkan jumlah atom C-nya, dan diakhiri dengan nama rantai induk.
Contoh Tatanama Trivial dan IUPAC Beberapa Senyawa Eter
Beberapa nama senyawa eter baik trivial maupun menurut IUPAC dapat dilihat dalam table berikut:
Empat contoh senyawa eter berdasarkan tatanama IUPAC adalah sebagai berikut
CH3-O-CH3 = metoksi metana
CH3-O-CH2-CH3 = metoksi etana
CH3-CH2-O-CH2-CH3 = etoksi etana
CH3-O-CH2-CH2-CH3 = metoksi propana
Nama trivial senyawa eter rumus CH3OCH3 adalah dimetil eter sedangkan nama IUPAC-nya adalah metoksi metana.
Dimetil eter (DME) sebagai bahan bakar adalah suatu senyawa organik dengan rumus CH3OCH3 yang dapat dihasilkan dari pengolahan gas bumi, hasil olahan dan hidrokarbon lain yang pemanfaatannya untuk bahan bakar.
Nama trivial senyawa eter yang memiliki rumus CH3OC2H5 adalah etil metil eter sedangkan nama IUPAC-nya adalah metoksi etena.
Contoh Soal Menentukan Tatanama Senyawa Eter Dari Rumus Strukturnya
Tentukan nama IUPAC dari senyawa eter yang memiliki rumus seperti berikut
CH3OCH2CH3
Menentukan Rantai Pendek dan Rantai Panjang Rumus Struktur Eter
Untuk dapat membuat nama eter, maka harus dimulai dengan rumus umumnya yaitu R–O–R. Rumus struktur eter CH3OCH2CH3 dapat dituliskan menjadi seperti ini
CH3–O–CH2–CH3
Rantai panjang (R-panjang) dan rantai pendek (R-pendek) senyawa eter dapat diketahui dari batas antara dua alkil yang membentuk eter tersebut yaitu atom oksigen atau gugus (—O—). Jadi, alkil yang membentuk eter terletak di sisi kiri dan kanan atom oksigen. Seperti penjelasan pada gambar rumus struktur berikut
Dari rumus strukturnya dapat diketahui bahwa senyawa eter tersebut dibangun oleh rantai pendek berupa alkil berkarbon satu, CH3 dan rantai panjangnya berupa alkil berkarbon dua, CH2—CH3.
Cara Penomoran Karbon Pada Rantai Induk Senyawa Eter
Penomoran karbon rantai induk (rantai Panjang) dimulai dari karbon di ujung rantai yang paling dekat dengan posisi gugus fungsi (-OR), sehingga karbon C yang dalam gugus fungsi tersebut mendapat nomor terkecil. Contoh pernomornya seperti berikut
Dari rumus struktur senyawa eter yang atom karbonnya sudah dinomori tersebut dapat diketahui bahwa gugus fungsi CH3—O— terikat pada rantai Panjang yang menjadi rantai induknya di karbon nomor 1.
Cara Memberi Nama Senyawa Eter Dari Rumus Struktur
Berdasarkan rumus strukturnya, penulisan nama senyawa eter menurut IUPAC dapat mengikuti ketentuan berikut:
“Nomor-Nama alkil rantai pendek – Nama alkil rantai panjang” atau
“Nomor-Nama Alkoksi – Nama Alkana”
Nomor = menunjukkan nomor karbon pada rantai induk yang mengikat gugus alkoksi –OR
Dari rumus struktur senyawa eter yang sudah dijelaskan diperoleh data berikut:
Rantai pendek = CH3—O—
Nama alkoksinya = metoksi
Nomor = 1 (gugus alkoksi (CH3—O—) terikat pada karbon nomor 1 pada rantai induk atau etana).
Rantai Panjang = —CH2—CH3
Nama alkannya = etana
Jadi, nama senyawanya adalah “1-Metoksi Etana”
2). Contoh Soal Menentukan Nama IUPAC Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Metoksi Propana,
Tentukan nama IUPAC senyawa eter yang memiliki rumus struktur berikut
Cara Menentukan Rantai Pendek Panjang Rumus Struktur Senyawa Eter
Rantai panjang (R-panjang) dan rantai pendek (R-pendek) senyawa eter dapat diketahui dari batas antara dua alkil yang membentuk eter tersebut yaitu atom oksigen atau gugus fungsi (—O—). Jadi, alkil yang membentuk eter terletak di sisi kiri dan kanan atom oksigen.
Dari rumus struktur eter tersebut dapat diketahui bahwa alkil rantai pendek adalah CH3 dan alkil rantai pajangnya CH3-CH-CH3.
Cara Penomoran Karbon Pada Rantai Induk Senyawa Eter
Penomoran karbon rantai induk (rantai Panjang) dimulai dari karbon pada ujung rantai yang terdekat terhadap posisi gugus fungsi, sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi tersebut mendapat nomor terkecil. Contoh pernomornya seperti berikut
Dari Rumus struktur yang telah diberi nomor dapat diketahui, bahwa gugus alkoksi CH3—O— terikat pada karbon nomor 2 di rantai induknya.
Cara Penamaan Senyawa Eter
Nama eter menurut IUPAC adalah sebagai berikut
Nomor-Nama alkoksi-Nama alkana
Nomor = 2 (gugus alkoksi terikat pada karbon nomor 2)
Nama alkoksi = Metoksi (nama rantai pendek dengan 1 atom karbon)
Nama alkana = propana (nama rantai panjang dengan 3 atom karbon)
Jadi, nama senyawa eter tersebut adalah “2-metoksi propane”
3). Contoh Soal Menentukan Nama Senyawa Eter Dari Rumus Struktur 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Tentukan nama eter yang memiliki rumus struktur berikut ini
Cara Mencari Rantai Pendak Dan Panjang Senyawa Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Rantai panjang (R-panjang) dan rantai pendek (R-pendek) senyawa eter dapat diketahui dari alkil yang terletak di sisi kiri dan kanan atom oksigen senyawa eter tersebut. Seperti dijelaskan pada gambar berikut
Berdasarkan pada rumus struktur tersebut dapat disimpulkan bahwa senyewa eter tersebut dibangun oleh rantai pendek (R-pendek) berupa CH2–CH3 dan rantai Panjang (R-panjang) berupa CH3–CH–CH2–CH–CH3
Rantai pedek terdiri dari 2 atom karbon dan rantai Panjang terdiri dari 4 atom karbon. Rantai Panjang merupakan rantai induk atau rantai pokok atau rantai utama dari senyawa eter. Pada rantai induk terdapat satu cabang yang mengikat gugus alkil barupa metil.
Cara Memberi Nomor Karbon Pada Rantai Induk Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Penomoran karbon rantai induk (rantai Panjang) dimulai dari karbon pada ujung rantai yang terdekat dengan posisi gugus fungsi (—OR) atau gugus —O— , sehingga karbon C yang mengandung gugus fungsi tersebut mendapat nomor terkecil. Contoh pernomornya seperti berikut
Setelah diberi nomor pada karbon rantai induknya, diketahui bahwa gugus alkoksi (–O–CH2–CH3) terikat pada karbon nomor 2. Nomor 2 ini merupakan nomor terkecil untuk karbon yang dihitung dari gugus alkoksinya.
Rantai induk memiliki cabang pada karbon nomor 4. Gugus yang terikat pada cabang ini adalah gugus alkil berkarbon 1 yaitu CH3.
Cara Memberi Menuliskan Dari Rumus Struktur Eter 2-Etoksi-4-Metil Pentana,
Nama eter yang mengandung cabang dituliskan dengan ketentuan sebagai berikut:
“Nomor-Nama alkoksi-Nomor-Nama cabang-Nama alkana”
Nomor = 2 (gugus alkoksi terikat pada karbon nomor 2)
Nama alkoksi = etoksi (nama rantai pendek dengan 2 atom karbon)
Nomor cabang = 4 (gugus alkil terikat pada karbon nomor 4)
Nama cabang = metil (gugus alkil dengan 1 karbon, CH3)
Nama alkana = pentana (nama rantai panjang dengan 5 atom karbon)
Jadi, nama senyawa eter tersebut adalah “2-etoksi-4-metil-pentana”
4). Contoh Soal Menentukan Rumus Struktur Senyawa Eter 1-Etoksi Etana
Tentukanlah rumus struktur senyawa eter yang memiliki nama 1-etoksi etana.
Menentukan Gugus Alkoksi Dan Alkana Senyawa Eter
Gugus alkoksi dan gugus alkil alkana pada nama senyawa eter dapat diketahui dari ketentuan tatanama IUPAC sebagai berikut
“Nama rantai pendek-Nama rantai Panjang atau
“Nomor-Nama alkoksi-Nomor-Nama cabang-Nama alkana”
Jadi, dari nama eter 1-Etoksi Etana dapat diketahui bahwa
Angka 1 = nomor karbon pada rantai etana dimana etoksi terikat
Etoksi = nama gugus alkoksi dengan 2 atom karbon sebagai rantai pendek
Etoksi = –O–CH2–CH3
Etana = nama rantai induk rantai panjang (gugus alkil dengan 2 atom karbon)
Etana = CH3 – CH2–
Dari penjelasan ini, dapat disimpulkan bahwa eter 1-Etoksi Etana tidak memiliki cabang pada rantai induknya. Rantai pendek atau Gugus alkoksi (etoksi) terikat pada karbon nomor 1 di rantai induk atau rantai Panjang (etana)
Cara Membuat Rumus Struktur Dari Nama Senyawa Eter 1-etoksi etana
Sesuai dengan rumus umum eter yaitu R-O-R atau R-OR maka dapat dibuat rumus strukturnya berdasarkan ketentuan berikut
“Rantai Panjang –O– Rantai Pendek “ atau
“Alkana – Akoksi “ atau
“Etana-Etoksi
Jadi rumus struktur 1-etoksi etana adalah sebagai berikut:
CH3 – CH2–O–CH2–CH3
Isomer Senyawa Eter
Isomer adalah senyawa karbon yang mempunyai rumus molekul sama, tetapi memiliki rumus struktur berbeda.
Eter mempunyai isomer rangka karena letak gugus cabang dan gugus fungsi dapat berbeda. Eter selain berisomer dengan sesamanya, juga berisomer dengan alkohol berupa isomer gugus fungsi yang rumusnya sama yaitu CnH2n+2O.
5). Contoh Soal Isomer Struktur Senyawa Eter Rumus C4H10O
Tentukan isomer struktur senyawa eter dengan rumus C4H10O
Menentukan Isomer Senyawa Eter
Untuk dapat mengetahui isomer yang dimiliki oleh senyawa eter dengan rumus C4H10O, maka harus dibuatkan rumus strukturnya satu satu, baik isomer struktur maupun isomer fungsi.
Karena rumus umum eter adalah R-O-R, maka jumlah karbon harus dibagi ke dalam dua R. Setiap bagian R mendapat atom karbon, bisa sama atau berbeda.
Menentukan Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter C4H10O
Rumus struktur eter dengan rumus C4H10O dapat dibuatkan menjadi rantai pendek dan Panjang dengan membagi atom karbon kepada dua rantai tersebut: misal eter dengan rumus CH3–O–C3H7 miliki isomer 1-metoksi propane, 1-etoksi etana dan 2-metoksi propane.
Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Metoksi Propana CH3–O–C3H7
Rantai pendek = 1 atom karbon (metoksi)
Metoksi = CH3–O–
Rantau Panjang = 3 atom karbon (propane)
Propana = CH3 – CH2–CH3
Jadi, rumus stuktur isomernya adalah sebagai berikut.
Gugus metoksi terikat pada karbon nomor 1 di rantai induk propane, sehingga diberi nama menjadi 1-metoksi. Rumus struktur 1-metoksi propane dibangun oleh rangka karbon tanpa cabang.
Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 1-Etoksi Etana C2H3–O–C2H5
Pada rumus Struktur Senyawa Eter 1-Etoksi Etana C2H3–O–C2H5, jumlah karbon pada rantai pendek dan Panjang adalah sama yaitu 2 atom karbon.
Rantai pendek = 2 atom karbon (etoksi)
Etoksi = C2H5–O–
Rantau Panjang = 2 atom karbon (etana)
Etana = –CH2–CH3
Jadi, rumus stuktur isomernya adalah sebagai berikut.
Pada rumus struktur ini, rantai pendek (Gugus etoksi) dan rantai Panjang atau induk adalah sama. Gugus etoksi terikat pada karbon nomor 1 di rantai induk etana, sehingga diberi nama menjadi 1-etoksi. Rumus struktur 1-etoksi etana dibangun oleh rangka karbon lurus tanpa cabang.
Rumus Struktur Isomer Senyawa Eter 2-Metoksi Propane
Rumus struktur isomer senyawa eter 2-metoksi propane adalah sebagai berikut:
Rantai pendek = 1 atom karbon (metoksi)
Metoksi = CH3–O–
Nomor alkoksi = 2 (terikat pada karbon nomor 2 di rantai Panjang)
Rantau Panjang = 3 atom karbon (propana)
Propana = CH3–CH–CH3
Jadi, rumus struktur 2-metoksi propane adalah
Gugus metoksi terikat pada karbon nomor 2 di rantai karbon propane. Rumus struktur 2-metoksi propane menjadi isomer karena posisi gugus metoksi yang terikat pada karbon nomor 2.
Contoh Isomer Gugus Fungsi Senyawa Eter Rumus C4H10O
Senyawa eter dan alkohol mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Oleh karena itu, alkohol dan eter disebut sebagai berisomer fungsi. Berikut dapat dilihat contoh isomer ari rumus molekul eter C4H10O yang berisomer dengan alcohol.
Rumus Struktur Isomer Gugus Fungsi Dari C4H10O Sebagai Senyawa Eter
Isomer dari Rumus C4H10O sebagai senyawa eter adalah 1-etoksi etana
C2H5-O-C2H5
Rumus Struktur Isomer Gugus Fungsi Dari C4H10O Sebagai Senyawa Alkohol
Isomer dari Rumus C4H10O sebagai senyawa alcohol adalah n-butanol atau 1-butanol, 2-butanol, 2-metil-1-propanol dan 2-metil-2-propanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 1-Butanol
CH3–CH2–CH2–CH2–OH
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Butanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-1-Propanol
Isomer Gugus Fungsi Rumus Struktur 2-Metil-2-Propanol
Sifat Fisis Senyawa Eter
1.) Berupa zat cair (kecuali metil eter) berbau harum dan mudah menguap. Pada suhu kamar metal eter berwujud gas, sedangkan eter sederhana lainnya berupa zat cair yang mudah menguap.
2). Dengan jumlah atom karbon yang sama, titik didih eter lebih rendah dari titik didih alkohol. Hal itu disebabkan tidak adanya ikatan hidrogen dalam eter, sedangkan akohol mempunyai ikatan hidrogen
3). Senyawa eter sulit larut dalam air. Hal ini disebabkan eter memiliki kepolaran rendah. Kelarutan eter dalam air jauh lebih kecil daripada kelarutan alkohol, sehingga umumnya eter tidak bercampur dengan air. Makin tinggi rantai alkil dalam eter makin kurang kelarutannya di dalam air.
Sifat Kimia Eter
Beberapa sifat kimia yang dimiliki senyawa eter diantaranya adalah
1). Senyawa eter relative kurang reaktif dibandingkan dengan senyawa alkohol, kecuali dalam hal pembakaran.
2). Senyawa eter tidak bereaksi dengan hampir semua oksidator maupun reduktor. Demikian juga dalam asam dan basa, eter cenderung stabil, kecuali pada suhu tinggi. Karena itu, eter sering digunakan sebagai pelarut untuk reaksi-reaksi organik.
3). Pada umumnya eter bersifat racun, tetapi jauh lebih aman jika dibandingkan kloroform untuk keperluan obat bius. Dalam menggunakan eter harus hati-hati karena mudah terbakar.
4). Senyawa eter tidak bereaksi dengan logam natrium (logam aktif) sehingga sifat ini dimanfaatkan untuk membedakan senyawa eter dengan alcohol,
5). Senyawa eter bereaksi dengan PCl5 tetapi tidak membebaskan HCl, sehingga sifat ini dapat dimanfaat untuk mengidentifikasi perbedaan senyawa eter dengan alkohol.
Reaksi Reaksi Senyawa Eter
Beberapa reaksi senyawa eter diantaranya adalah:
1). Reaksi Eter dengan PCl5, menghasilkan R-Cl
R–O–R’ + PCl5 → R–Cl + R’Cl + POCl3
2). Senyawa Eter Bereaksi dengan HX (X = F, Cl, Br, I).
R–O–R + HX → R–OH + RX
3). Dengan HI berlebih dan pemanasan menghasilkan R – I dan H2O.
R–O–R’ + Hl → R–I + R’–I +H2O
4). Senyawa Eter mudah terbakar membentuk gas CO2 dan uap air.
CH3–O–CH3 + O2 → 2CO2 + 3H2O
Pembuatan Senyawa Eter
Umumnya eter dibuat dari dehidrasi alkohol.
1). Pembuatan Eter Dengan Eliminasi Alkohol
Senyawa eter dapat dibuat dengan jalan mereaksikan alkohol primer dengan asam sulfat pada suhu 140 °C.
Secara umum reaksi pembuatan eter dengan eliminasi alcohol adalah seperti berikut
R–OH → R–OR + H2O
Contoh Reaksi Eliminasi Alkohol Membuat Dietil Eter
2 CH3–CH2–OH → CH3–CH2–O–CH2–CH3 + H2O
Pembuatan senyawa dietil eter dilakukan melalui pemanasan etanol dengan asam sulfat pekat pada temperatur sekitar 140°C sampai reaksi dehidrasi sempurna.
2). Pembuatan Eter Dengan Sintesis Williamson.
Secara umum sintesis senyawa eter dapat dinyatakan sebagai berikut
R–X + R–ONa → R–O–R + NaX
Contoh Reaksi Sintesis Williamson Pembuatan Etil Metil Eter
CH3–CH2–Cl + CH3–ONa → CH3–CH2–O–CH3 + NaCl
CH3–CH2–Cl = etil klorida
CH3–ONa = natrium metanoat
CH3–CH2–O–CH3 = etil metil eter
Pembuatan etil metil eter menurut sintesis Williamson dilaksanakan dengan mereaksikan etil klorida dan natrium metanoat.
Kegunaan Senyawa Eter
1). Dalam kehidupan sehari-hari eter yang paling banyak digunakan adalah dietil eter, yaitu sebagai obat bius dan pelarut senyawa nonpolar.
2). Eter dalam laboratorium digunakan sebagai pelarut yang baik untuk senyawa kovalen dan sedikit larut dalam air.
3). Dalam bidang kesehatan, eter banyak digunakan untuk obat pembius atau anestetik.
4). Dietil eter secara luas dipakai sebagai pelarut untuk lemak, lilin, atau zat-zat lain yang kurang larut dalam air.
1). Contoh Soal Senyawa Karbon Eter Ester Keton
Senyawa berikut CH3OCH3, CH3COOCH3, dan CH3COCH3 berturut-turut termasuk golongan…..
a). eter, ester, keton
b). keton, eter, ester
c). ester, eter, keton
d). ester, keton, eter
e). eter, keton, ester
2). Contoh Soal Menentukan Bukan Senyawa Organik – Karbon
Senyawa di bawah ini tergolong senyawa organik, kecuali….
a). CH3COOH
b). H2C2O4
c). H2CO3
d). CO(NH2)2
e). CH3OCH3
- Ikatan Kovalen Polar Non Polar: Pengertian Sifat Contoh Soal Rumus Keelektronegatifan Momen Dipol.
- Larutan Penyangga Buffer: Pengertian Prinsip Kerja Sifat Manfaat Jenis Cara Buat Contoh Soal Rumus Perhitungan pH 7,
- Ester: Pengertian Sifat Fisik Kimia Tata Nama IUPAC Rumus Struktur Isomer Reaksi Pembuatan Kegunaan
- Sistem Periodik Unsur: Pengertian Menentukan Periode Golongan Tebel Unsur Modern, Hukum Triade Dobereiner, Oktaf Newlands, Mendeleev, Contoh Soal Perhitungan 10
- Hidrokarbon: Pengertian Tatanama Jenis Sifat Rumus Struktur Isomer Kegunaan Deret Homolog Alkana Alkena Alkuna Kegunaan Contoh Soal Pembahasan
- Alkena: Pengertian Sifat Fisis Kimia Rumus Struktur Isomer Geometri Reaksi Adisi Hidrogen Halogen Asam Halida
- Ikatan Kovalen: Pengertian Tunggal Rangkap Dua Dan Tiga Contoh Soal.
- Kesetimbangan Kimia: Jenis Dinamis Homogen Heterogen Pergeseran Reaksi Reversible Contoh Reaksi Pembuatan Amonia Asam Sulfat Asam Nitrat
- Keton: Pengertian Sifat Fisis Kimia Tata Nama Rumus Struktur Reaksi Isomer Posisi Rangka Gugus Fungsi Pembuatan Kegunaan
- Hidrolisis Garam. Jenis dan Contoh Reaksi
Daftar Pustaka:
- Sunarya, Yayan, 2014, “Kimia Dasar 1, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Ketiga, Yrama Widya, Bandung.
- Hiskia Achmad, 1996, “Kimia Larutan”, Citra Aditya Bakti, Bandung.
- Sunarya, Yayan, 2013, “Kimia Dasar 2, Berdasarkan Prinsip Prinsip Kimia Terkini”, Cetakan Kedua, Yrama Widya, Bandung.
- Syukri, S., 1999, “Kimia Dasar 2”, Jillid 2, Penerbit ITB, Bandung
- Chang, Raymond, 2004, “Kimia Dasar, Konsep -konsep Inti”, Edisi Ketiga, Jilid Satu, Penerbit, Erlangga, Jakarta.
- Brady, James, E,1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Satu, Binarupa Aksara, Jakarta,
- Brady, James, E., 1999, “Kimia Universitas Asas dan Struktur”, Edisi Kelima, Jilid Dua, Binarupa Aksara, Jakarta.
- Eter: Pengertian Sifat Fisis Reaksi Kimia Tatanama Rumus Struktur Isomer Posisi Gugus Fungsi Karbonil, Cara Menentukan Nama Dari Rumus Struktur Eter, Contoh Soal Menentukan Jenis Isomer Struktur Posisi Gugus Fungsi Eter, Contoh Rumus Struktur Deret Homolog Eter, Sifat Fisis Kimia Reaksi Pembuatan Kegunaan Eter,