Modal Bank: Pengertian Fungsi Kecukupan Modal Minimum Bank Contoh Perhitungan ATMR CAR Bank

Pengertian Modal:  Modal adalah sejumlah dana yang ditempatkan oleh pihak pemegang saham sebagai pendiri badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank dan untuk memenuhi kewajiban regulasi yang telah ditetapkan oleh otoritas monoter.

Modal juga merupakan investasi yang dilakukan oleh pemegang saham yang harus selalu berada dalam bank dan tidak ada kewajiban pengembalian atas penggunaannya.

Pengertian Modal Menurut Dahlan Siamat

Modal bank adalah dana yang diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping memenuhi peraturan yang ditetapkan

Pada dasarnya modal bank merupakan dana yang diinvestasikan oleh pemilik untuk membiayai kegiatan usaha bank yang jumlahnya telah ditetapkan.

Pengertian Modal Menurut Komaruddin Sastradipoera

Modal bank sebagai sejumlah dana yang diinvestasikan dalam berbagai jenis usaha (ventura) perbankan yang relevan

Pengertian Modal Menurut N Lapoliwa

Modal bank merupakan modal awal pada saat pendirian bank yang jumlahnya telah ditetapkan dalam suatu ketentuan atau pendirian bank

Fungsi Modal Bank

Beberapa fungsi dari modal bank diantaranya adalah:

a). Fungsi Modal Bank Sebagai Pelindung Deposan

Modal bank akan melindungi para deposan dari segala kerugian usaha perbankan akibat salah satu atau kombinasi risiko usaha perbankan, misalnya terjadi likuidasi dan insolvency – pailit, terutama dana yang tidak dijamin oleh pemerintah

b). Fungsi Modal Bank Untuk Kepercayaan Masyarakat

Modal bank akan memastikan bahwa bank tetap beroperasi sehingga memperoleh pendapatan yang mampu menutup semua kerugian kerugian sehingga mampu meningkatkan kepercayaan para deposan dan pengawas bank yang cukup terhadap bank.

Modal bank berkemampuan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo dan memberikan keyakinan mengenai kelanjutan operasi bank meskipun terjadi kerugian.

c). Fungsi Modal Bank Untuk Operasi Bank

Modal bank secara operasional digunakan untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap seperti penyediaan dana untuk pembelian tanah, Gedung, peralatan sebagai sarana terlakasananya kegiatan perbankan.

d). Fungsi Modal Bank Untuk Regulasi Permodalan

Modal bank berfungsi sebagai dana yang digunakan untuk memenuhi ketentuan atau regulasi permodalan yang sehat menurut otoritas moneter.

Modal bank berfungsi untuk memenuhi persyaratan minimum yang diperlukan agar tetap dapat izin beroperasi.

e). Fungsi Modal Bank Sebagai Representatif Kepemilikan

Modal bank menjadi representasi dari kepemilikan pribadi pada bank bank komersial. Adanya saham modal akan membedakan bank komersial dari bank tabungan bersama dan asosiasi kredit lainnya.

Komponen Modal Bank

Modal bank dapat digolongkan menjadi dua golongan besar yaitu modal inti dan modal pelengkap.

1). Modal Inti – Primary Capital – Tier 1,

Modal inti merupakan modal yang disetor para pemilik bank dan modal yang berasal dari cadangan yang dibentuk ditambah dengan laba yang ditahan.

Komponen terbesar dari modal inti adalah modal saham yang disetor. Sedangkan selebihnya tergantung pada laba yang diperoleh dan kebijakan rapat umum pemegang saham.

Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan cadangan – cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak dan goodwill.

a). Modal Disetor – Bank

Modal disetor adalah modal yang pertama kali disetor secara efektif oleh pemilik atau pemegang saham bank pada waktu pendirian bank tersebut.

b). Agio Saham – Bank

Agio saham adalah selisih kelebihan setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

c). Cadangan Umum – Bank

Cadangan umum adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak yang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

d). Cadangan Tujuan – Bank

Cadangan tujuan adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan pemilik – pemegang saham.

e). Laba Ditahan – Retained Earning  – Bank

Laba yang ditahan (retained earnings) adalah laba bersih setelah dikurangi pajak yang disetujui oleh pemilik pemegang saham untuk tidak dibagikan.

f). Laba Tahun Lalu – Bank

Laba tahun lalu adalah laba bersih tahun- tahun lalu setelah dikurangi pajak, dan belum ditetapkan penggunaannya oleh pemiliki -pemegang saham.

Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50 %. Jika bank mempunyai saldo rugi tahun-tahun lalu, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

g). Laba Tahun Berjalan – Bank

Laba tahun berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%.

Jika pada tahun berjalan bank mengalami kerugian, maka seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

h). Rugi Tahun Bejalan – Bank

Rugi tahun berjalan, merupakan rugi yang telah diderita dalam tahun buku yang sedang berjalan.

2). Modal Pelengkap – Secondary Capital – Tier 2,

Modal pelengkap terdiri atas cadangan – cadangan yang dibentuk tidak dari laba setelah pajak serta pinjaman yang sifatnya dipersamakan dengan modal.

a). Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap – Bank

Cadangan revaluasi aktiva tetap adalah cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah medapat persetujuan Direktorat Jendral Pajak

b). Cadangan Penghapusan Aktiva Produktif – PPAP – Bank

Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan adalah cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan, dengan tujuan agar dapat menanggung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat dari tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif.

Cadangan ini termasuk cadangan piutang ragu- ragu dan cadangan penurunan nilai surat-surat berharga. Jumlah maksimum cadangan penghapusan aktiva yang diperhitungkan adalah sebesar 1,25% dari jumlah aktiva tertimbang menurut resiko.

c). Modal Pinjaman – Modal Kuasi – Bank

Modal Pinjaman adalah modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang memiliki sifat seperti modal atau utang dengan nilai maksimum pinjaman 50% dari jumlah modal inti.

Ciri – Ciri Modal Pinjaman Modal Kuasi – Bank

  • Bank tidak menjamin pengembalian dananya
  • Pelunasan dan penarikan bukan inisiatif pemiliki namun harus persetujuan Bank Indonesia
  • Modal pinjaman dapat digunakan oleh bank untuk menanggung kerugian yang melebihi retained earning dan cadangan lainnya yang termasuk modal inti.
  • Bank berhak menangguhkan pembayaran bunga, jika bank mengalami kerugian atau laba bank tidak cukup untuk membayar bunga tersebut.

d). Pinjaman Subordinasi – Bank

Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang memenuhi syarat syarat yang sudah ditentukan oleh otoritas monoter

Syarat – Syarat Pinjaman Subordinari – Bank

  • Adanya perjanjian tertulis antara bank dengan pemberi pinjaman.
  • Pinjaman subordinasi harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia.
  • Pinjaman subordiasi tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan perjanjian lainnya
  • Bank harus menyampaikan program pembayaran kembali pinjaman subordinasi tesebut.
  • Pinjaman minimal berjangka waktu 5 (lima) tahun.
  • Pelunasan sebelum jatuh tempo harus mendapat persetujuan dari BI, dan pelunasan tersebut tidak mempengaruhi permodalan bank tersebut.

Modal Pelengkap Tambahan – Tier 3,- Bank

a). Bank dapat menggunakan modal pelengkap tambahan – tier 3 dengan tujuan untuk memenuhi Kebutuhan Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau Capital Adequcy Ratio (CAR) secara individual dan atau secara konsolidasi dengan anak perusahaan.

b). Modal pelengkap tambahan – tier 3 pada penentuan KPMM hanya digunakan ketika bank memperhitungan risiko pasar.

Kebutuha – Kecukupan Modal Bank – Bank

Kecukupan modal bank merupakan suatu ketentuan tentang pengelolaan modal yang berlaku pada sebuah bank berdasarkan pada standar yang ditetapkan oleh otoritas monoter.

Modal harus cukup untuk memenuhi fungsi dasar sebagai sebuah badan usaha perbankan. Setidaknya setiap bank harus mempunyai jumlah modal minumun yang harus dipenuhi.

a). Modal harus cukup untuk membiayai organisai dan operasi sebuah bank

b). Modal harus dapat memberikan rasa perlindungan pada penabung dan kreditor lainnya

c). Modal harus memberikan rasa percaya pada para penabung dan pihak berwenang.

Modal Minimum Bank (Sesuai Peraturan OJK)

Ketentuan modal minimum bank umum yang berlaku di Indonesia mengikuti standar Bank for International Settlements (BIS).

Ketentuan modal minimum ditetapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 /POJK.03/2016 tentang kewjiban penyediaan modal minimum Babk Umum.

Bank wajib menyediakan modal minimum sesuai profil risiko seperti berikut:

a). 8% (delapan persen) dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) bagi Bank dengan profil risiko Peringkat 1;

b). 9% (sembilan persen) sampai dengan kurang dari 10% (sepuluh persen) dari ATMR bagi Bank dengan profil risiko Peringkat 2;

c). 10% (sepuluh persen) sampai dengan kurang dari 11% (sebelas persen) dari ATMR bagi Bank dengan profil risiko Peringkat 3; atau

d). 11% (sebelas persen) sampai dengan 14% (empat belas persen) dari ATMR bagi Bank dengan profil risiko Peringkat 4 atau Peringkat 5.

Rasio Kecukupan Modal Bank

Salah satu cara untuk mengetahui kecukupan modal sebuah bank adalah dengan melihat rasio modal terhadap barbagai asset bank yang bersangkutan.

Rasio modal dapat diketahui dengan membandingkan antara modal dengan berbagai rekening (komponen) necara seperti total deposit, total asset, total asset beresiko.

Indikator yang digunakan untuk mengukur kecukupan modal adalah dengan Capital Adequacy Ratio (CAR).

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko seperti kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain yang dibiayai oleh modal sendiri.

Rumus Capital Adequacy Ratio – CAR – Bank

Nilai capital adequacy ratio CAR suatu bank dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

CAR = (Modal Sendiri)/(ATMR) x 100 %

ATMR = aktiva tertimbang menurut risiko

Dari rumusnya dapat diketahui bahwa Capital Adequacy Ratio CAR merupakan rasio yang membandingkan antara modal sendiri dengan aktiva berisiko.

Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan pihak debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada bank.

Rasio ini menunjukkan risiko atas modal yang diinvestasikan terhadap aktiva berisiko rendah maupun berisiko tinggi.

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko merupakan penjumlahan dari nilai nominal komponen aktiva setelah dikalikan dengan masing- masing bobot risikonya.

Aktiva yang paling tidak berisiko diberi bobot 0% dan aktiva yang paling berisiko diberi bobot 100%.

 

Bobot risiko untuk tiap tiap komponen (pos) keuangan dalam neraca mengikuti standar yang ditetapakn dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11 /POJK.03/2016 tentang kewajiban penyediaan modal minimum Babk Umum.

Bobot risiko yang digunakan untuk perhitungan nilai ATMR dapat dilihat pada table berikut:

Nilai Standar Bobot Risiko - Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR - Bank 1
Standar Bobot Risiko – Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR – Bank 1

Dengan demikian ATMR menunjukkan nilai aktiva berisiko yang memerlukan antisipasi modal dalam jumlah yang cukup.

Contoh Soal Perhitungan Capital Adequacy Ratio CAR Bank

Sebuah bank memiliki data keuangan seperti yang ditunjukkan dalam contoh laporan neraca (sisi aktiva) yang disederhanakan berikut:

Contoh Soal Perhitungan Capital Adequacy Ratio CAR Bank 2
Contoh Soal Perhitungan Capital Adequacy Ratio CAR Bank 2

Tentukanlah Aktiva Terimbang Menurut Risiko – ATMR bank, Modal minimum bank, nilai Capital Adequacy Ratio – CAR Bank tersebut.

Menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR  Bank

Komponen aktiva yang dihitung dalam ATMR adalah Kas dengan bobot 0%, Penempatan pada bank dengan bobot 20%, Kredit yang diberikan dengan bobot 50%, Aktiva tetap inventaris dan Aktiva lainnya diberi bobot 100%.

Secara keseluruhan, masing masing pos aktiva dikenversi menjadi ATMR dengan bobot risikonya seperti ditunjukkan pada tabel berikut

Menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR Bank 3
Menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR Bank 3

Nilai ATMR masing masing komponen (pos) aktiva dihitung dengan mengalikan kolom (a) dan kolom (b).

Total ATMR merupakan jumlah seluruh nilai ATMR pada kolom (a x b) dan total ATMR-nya adalah Rp 994 miliar rupiah. Ini artinya, bank memiliki aktiva senilai 994 miliar rupiah yang berisiko dengan bobot antara 20 – 100%.

Rumus Menghitung Kebutuhan – Kecupkupan Modal Minimum Bank

Kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) atau Modal minimum yang harus dimiliki oleh bank dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut

Modal Minimum = ATMR x 8%

Modal Minimum = 994 x 8%

Modal Minimum = 79,52 miliar rupiah

Jadi, bank setidak tidaknya memiliki modal sebesar 79,52 miliar rupiah.

Menghitung Total – Kelebihan – Modal Bank Bank

Untuk dapat mengitung kebutuhan – kecukupan suatu bank, maka diperlukan data keuangan yang masuk dalam komponen modal bank yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Sebagai contoh modal bank ditunjukkan seperti berikut:

Menghitung Total – Kelebihan – Modal Bank Bank 4
Menghitung Total – Kelebihan – Modal Bank Bank 4

Rumus Menghitung Total Modal Bank

Dengan menggunakan data di atas maka total modal bank  dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

TM = MI + MP

TM = total modal bank

MI = modal inti = 392,7

MP = modal pelengkap = 12,4

TM = 405,1 miliar

Menghitung Capital Adequacy Ratio – CAR – Bank

Rasio kecukupan penyediaan modal minimum (KPMM) atau Capital adequacy rasio CAR suatu bank dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:

CAR = (Modal)/(ATMR) x 100%

CAR = (405,1)/(994) x 100%

CAR = 40,75 %

Dengan nilai CAR sebesar 40,75% maka modal bank akan mampu menanggung risiko dari aktiva sebesar 40,75 persen. Artinya setiap 100 rupiah aktiva berisiko yang disalurkan pada masyarakat dapat ditanggung dengan 40,75 rupiah dari modal bank.

Seandainya materi ini memberikan manfaat, dan anda ingin memberi dukungan Donasi pada ardra.biz, silakan kunjungi SociaBuzz Tribe milik ardra.biz di tautan berikuthttps://sociabuzz.com/ardra.biz/tribe

Uji Coba…Cukup dengan Intel UHD Graphic 620 bisa main game

Simak “Pieck hugged the panzer squad | Attack On Titan Final season episode 06 [ HD ]” Sangat Memukau

Daftar Pustaka:

  1. Ismail, 2010, “Manajemen Perbankan – Dari Teori Menuju Aplikasi” Edisi Pertama, Catakan 5, Prenadamedia Group, Jakarta
  2. Kasmir, 2000, “Manajemen Perbankan”, Edisi Revisi, Cetakan 13, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta.
  3. Darmawi, Herman, 2011, “Manajemen Perbankan”, Cetakan 4, PT Bumi Aksara, Jakarta.
  4. Suhardjono, M.K., 2012, “Manajemen Perbankan – Teori dan Aplikasi”, Edisi Kedua, Cetakan 2, BPFE, Yogyakata.
  5. Taswan, 2010, “Manajemen Perbankan – Konsep Teknik dan Aplikasi”, Edisi Kedua, UPP STIM YKPN Yogyakarta.
  6. Kasmir, 2012, “Dasar Dasar Perbankan”, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
  7. Djumhana, Muhamad, 2006, “Hukum Perbankan di Indonesia”, Cetakan Kelima, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.
  8. Kasmir, 2015, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
  9. Mangani, Silvanita, Ktut, 2009, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  10. Mishkin, S., Frederic, 2008’ “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Uang”, Edisi Kedelapan, Salemba Empat, Jakarta.
  11. Joesoef, Jose Rizal, 2008, “Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing”, Salemba Empat, Jakarta.
  12. Djamil, Fathurrakman, 2012, “Penerapan Hukum Perjanjian dalam Transaksi di Lembaga Keuangan Syariah”, Cetakan Pertama, Sinae Grafika, Jakarta.
  13. Fuady, Munir, 2004, “Hukum Perbankan Modern”, Buku Kedua, Citra Aditya Bakti, Bandung.
  14. Machmud, A. Rukmana, H., 2010, “Bank Syariah, Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

 

Pendapatan Disposibel Disposible Income (DI) Pengertian Contoh Soal

Pengertian Disposible Income. Disposible Income adalah Personal Income (PI) setelah dikurangi pajak langsung. Pajak langsung misalnya pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan bermotor dan sebagainya. Disposible income merupakan pendapatan yang siap digunakan, baik untuk keperluan konsumsi maupun untuk ditabung.

Pada tabel dapat dilihat pendapat disposibel menurut rumah tangga Indonesia pada tahun 2000, 2005 dan tahun 2008. Pendapat disposibel rumah tangga menunjukkan peningkatan yang cukup besar, baik selama lima tahun dari tahun 2000 sampai tahun 2005 maupun selama tiga tahun dari tahun 2005 sampai tahun 2008.

nilai pendapatan-disposibel rumah tangga
nilai pendapatan-disposibel rumah tangga

Formulasi untuk menghitung Disposible Income adalah:

DI = PI – Pajak Langsung

Tabungan merupakan uang yang disisihkan dari hasil pendapatan yang tidak digunakan untuk belanja namun dikumpulkan sebagai cadangan masa depan. Tabugan ini disimpan di lembaga keuangan resmi seperti Bank. Tabungan ini dapat menambah pendapatan nasional karena, tabungan dapat dimanfaatkan untuk keperluan investasi. Melalui investasi inilah pendapatan nasional dapat meningkat. Penjelasan tentang pendapatan nasional dapat diuraikan dengan urutan seperti terlihat di bawah ini.

GDP > GNP > NNP > NNI > PI > DI

Perbandingan mengenai indikator pendapatan nasional akan lebih jelas bila kita menerapkan dalam angka:

  1. GDP Rp. 100.000,00

Pendapatan Neto dari LN Rp. 10.000,00 –

  1. GNP Rp. 90.000,00

Depresiasi/Penyusutan Rp. 5.000,00 _

  1. NNP Rp. 85.000,00

Pajak tidak langsung Rp. 3.000,00 _

  1. NNI Rp. 82.000,00
  • Laba ditahan Rp. 7.500
  • PPh Persh. Rp. 2.500
  • Iuran Sosial Rp. 1.000 + Rp. 11.000,00 _
  1. PI Rp. 71.000,00

Pajak Langsung Rp. 5.000,00 _

  1. DI Rp. 66.000,00

Konsumsi Rp. 47.000,00 _

Tabungan (saving) Rp. 19.000,00

Daftar Pustaka:

  1. Prasetyo, P., Eko, 2011, “Fundamental Makro Ekonomi”, Edisi 1, Cetakan Kedua, Beta Offset, Yogyakarta.
  2. Putong, Iskandar. Andjaswati, N.D., 2008, “Pengantar Ekonomi Makro”, Edisi Pertama, Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
  3. Firdaus, R., Ariyanti, M., 2011, ”Pengantar Teori Moneter serta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah”, Cetakan Kesatu, AlfaBeta, cv, Bandung.
  4. Mankiw, N., Gregory, 2003, “Teori Makroekonomi”, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, Jakarta.
  5. Jhingan, M.L., 2008, “Ekonomi Pembangunan Perencanaan”, Edisi Pertama, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  6. Samuelson, A., Paul. Nordhaus, D., William, 2004, “Ilmu Makro Ekonomi”, Edisi 17, PT Media Global Edukasi, Jakarta.
  7. Sukirno, Sadono, 2008, “Makroekonomi Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
  8. Ardra.Biz, 2019, “Pengertian Disposible Income Disposible Income dan Contoh Personal Income (PI).  setelah Contoh pajak langsung dengan Pengertian  Pajak langsung.
  9. Ardra.Biz, 2019, “Pendapat disposibel rumah tangga Rumus menghitung Disposible Income dengan Contoh Soal Ujian Disposible Income. Tabungan adalah dan  Fungsi Tabungan Pendapatan Disposibel atau Tabungan pada pendapatan nasional.
  10. Ardra.Biz, 2019, “Penjelasan Pendapatan Nasional dengan Pengertian GDP dan Pengertian GNP dan Pengertian  NNP dan pengertian  NNI dengan Pengertian PI, Pengertian DI. Walaupun Pendapatan Neto dari LN atau Depresiasi/Penyusutan ,

10 Contoh Soal Ujian IPA dan Jawaban Terbaru,

Berikut disajikan 10 contoh soal Ilmu Pengetahuan Alam IPA beserta jawaban dan penjelasannya

Soal 1:

Apa yang menyebabkan gerhana bulan?

A). Bumi berada di antara Matahari dan Bulan

B). Bulan berada di antara Bumi dan Matahari

C). Matahari berada di antara Bumi dan Bulan

D). Bumi, Matahari, dan Bulan berada pada satu garis lurus

Jawaban: A.

Gerhana bulan merupakan kejadian alam astronomi. Pada gerhana bulan, Posisi Bulan berada di belakang Bumi, sehingga Bumi menghalangi sinar Matahari yang biasanya memantul pada permukaan Bulan.

Gerrhana bulan terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga cahaya Matahari tidak dapat langsung mencapai Bulan.

Soal 2:

Apa yang menyebabkan bumi memiliki musim?

A). Perubahan jarak Bumi dengan Matahari

B). Kemiringan sumbu Bumi

C). Rotasi Bumi pada sumbunya

D). Pergerakan Bulan mengelilingi Bumi

Jawaban: B.

Kemiringan Bumi merupakan kemiringan sumbu bumi terhadap bidang orbitnya sekitar Matahari.

Sumbu rotasi Bumi tidak tepat tegak lurus terhadap bidang orbitnya, namun mempunyai kemiringan sekitar 23,5 derajat.

Akibat kemiringan ini, maka selama kurun satu tahun Bumi mengalami perubahan posisi relatif terhadap Matahari.

Keadaan ini akan  menyebabkan terjadinya perubahan sinar Matahari ke berbagai belahan Bumi.

Soal 3:

Apa yang menyebabkan air mendidih pada suhu tertentu?

A). Perubahan fase air menjadi uap

B). Adanya udara di dalam air

C). Adanya garam di dalam air

D). Perubahan warna air

Jawaban: A.

Perubahan fase air menjadi uap disebut dengan penguapan atau evaporasi. Proses ini terjadi saat  air (fasa cair) berubah dari cair menjadi bentuk gas ( uap air).

Soal 4:

Apa yang menyebabkan daya tarik antara dua benda?

A). Gaya gravitasi

B). Gaya magnet

C). Gaya gesekan

D). Gaya angin

Jawaban:  A.

Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik diantara dua benda yang saling berinteraksi. Gaya gravitasi terjadi akibat adanya daya tarik gravitasi antara benda benda tersebut.

Soal 5:

Apa yang menyebabkan bumi memiliki siklus siang dan malam?

A). Rotasi Bumi pada sumbunya

B). Revolusi Bumi mengelilingi Matahari

C). Rotasi Bulan pada sumbunya

D). Perubahan musim

Jawaban:  A.

Rotasi Bumi adalah gerakan Bumi berputar mengelilingi sumbunya sendiri Rotasi Bumi membutuhkan sekitar 24 jam untuk satu putaran penuh.

Soal 6:

Apa yang menyebabkan kebanyakan tumbuhan hijau?

A). Klorofil di dalam daun

B). Akar yang kuat

C). Batang yang keras

D). Biji yang tahan lama

Jawaban:  A.

Klorofil adalah pigmen hijau yang terdapat pada tumbuhan. Klorofil memiliki fungsi cukup penting dalam proses fotosintesis.

Fotosintesis adalah proses di mana tumbuhan menggunakan energi matahari untuk mengubah karbon dioksida dan air menjadi glukosa (gula) dan oksigen.

Soal 7:

Apa yang menyebabkan langit berwarna biru?

A). Penyebab sinar matahari

B). Penyebaran cahaya oleh partikel-partikel di atmosfer

C). Pantulan cahaya oleh awan

D). Penyinaran Bulan

Jawaban:  B.

Langit terlihat berwarna biru karena adanya fenomena yang disebut dengan hamburan Rayleigh.

Hamburan Rayleigh adalah fenomena dimana ketika cahaya matahari melewati atmosfer Bumi dan berinteraksi dengan partikel partikel atmeosfir di udara.

Soal 8:

Apa yang menyebabkan suara terdengar?

A). Getaran benda

B). Cahaya yang dipantulkan

C). Panas yang dihasilkan

D). Suhu udara

Jawaban:  A.

Getaran benda adalah gerakan yang terjadi secara bolak-balik atau berulang yang dilakukan oleh suatu objek atau sistem.

Soal 9:

Apa yang menyebabkan air menguap?

A). Pemanasan air

B). Penurunan suhu air

C). Keberadaan garam dalam air

D). Paparan sinar matahari

Jawaban:  A.

Pemanasan air adalah proses penambahan energi panas ke air, yang menyebabkan kenaikan suhu air tersebut.

Kenaikan suhu menyebabkan molekul-molekul air di permukaan cairan mendapatkan energi panas yang cukup sehingga terjadi Proses perubahan fase air menjadi uap yang disebut sebagai penguapan atau evaporasi.

Soal 10:

Apa yang menyebabkan warna-warna pelangi terbentuk?

  1. Pembiasan cahaya oleh tetesan air di udara
  2. Pembelokan cahaya oleh cermin
  3. Cahaya terhalang awan
  4. Cahaya cerah

Jawaban: A.

Pelangi adalah sebuah fenomena alam yang terjadi saat cahaya matahari melewati partikel air di udara sehingga mengalami pembiasan, pemantulan, dan dispersi.

Pelangi biasanya terjadi setelah hujan atau saat ada partikel partikel air di udara, seperti pada saat ada embun atau kabut.

Pembiasan cahaya adalah peristiwa di mana cahaya berubah arah saat melewati batas antara dua media dengan kecepatan cahaya yang berbeda.

Ketika cahaya melintasi batas antara dua media, seperti dari udara ke air atau dari udara ke kaca, cahaya akan mengalami perubahan arah.

Contoh Soal Ujian Terbaru Persamaan Linear Dengan Penjelasan Secara Lengkap.

Berikut disajikan uraian contoh soal ujian terbaru persamaan linear dengan penjelasan secara lengkap.

1). Contoh Soal Ujian Membuat Persamaan Linear Dari Urai Cerita,

Dua kali jumlah suatu bilangan t dan 4 sama dengan empat kali bilangan t dikurangi 12. Bilangan t yang dimaksud adalah ….

A). 6

B). 8

C). 10

D). 12

Jawaban

Merubah kalimat menjadi bilangan seperti berikut..

Dua kali jumlah suatu bilangan t dan 4 adalah 2(t + 4)

Dua kali jumlah suatu bilangan t dan 4 sama dengan empat kali bilangan t adalah

2(t + 4) = 4t

Dua kali jumlah suatu bilangan t dan 4 sama dengan empat kali bilangan t dikurangi 12 adalah 2(t + 4)= 4t – 12

Jadi persamaan linearnya adalah …

2(t + 4) = 4t – 12

Cara Menentukan Nilai Variable t,

Yang dicari adalah bilangan t, sehingga kita bisa kumpulkan t disebalah kiri sama dengan (ke ruas kiri), dan bilangan dipindah ke sebelah kanan (ke ruas kanan)

Setiap pindah melewati tanda sama dengan (=) maka tanda bilangan atau variabel menjadi kebalikanya. Jika positif maka menjadi negatif, dan jika negatif maka menjadi positf.

2(t + 4 )= 4t – 12 atau

2t + 8 = 4t – 12

4t dipindah kesebelah kiri melewati tanda sama dengan, sehingga tandanya berubah menjadi negatif

Bilangan 8 pindah ke kanan melewati tanda sama dengan, sehingga tandanya berubah menjadi negatif

Dengan demikian, persamaan menjadi seperti berikut…

2t – 4t = – 12 – 8

kemudian sederhanakan menjadi seperti ini …

-2t = – 20

karena yang dicari variabel t, maka t harus berdiri sendiri, dengan cara memindahkan koefesien atau konstanta 2 ke sebelah kanan.

Bagi ruas kiri dan kanan dengan bilangan  negatif dua (-2) seperti ini …

-2t /-2= – 20/-2

t = – 20/-2

t = 10

jadi, bilangan t adalah 10

2). Contoh Soal Ujian Menghitung Panjang Persegi Panjang Dari Keliling Dalam Cerita Uraian,

Keliling suatu kebun sayuran yang berbentuk persegi panjang adalah 140 meter. Jika lebar kebun adalah 30 meter, maka panjang kebun adalah …

A). 20

B). 40

C). 60

D). 80

Diketahui

Keliling = 140 meter

Lebar = 30 meter

Jawaban

Kita bisa definisikan Keliling persegi Panjang sebagai berikut …

K = 2P + 2L

K = Keliling

P = Panjang

L = lebar

Dengan substitusikan data keliling dan lebar, kita mendapatkan persamaannya seperti berikut.

140 = 2P + 2(30)

140 = 2P + 60

Bilangan 60 dipindah ke ruas kiri dan tandanya berubah menjadi negatif

140 – 60 = 2P atau

80 = 2P atau

2P = 80

Karena yang dicari adalah P, maka P harus berdiri sendiri tanpa adanya koefisien dalam hal ini adalah bilangan 2. Makd dari itu,  kedua ruas kita bagi dengan bilangan 2, seperti ini

80/2 = 2P/2 atau

2P/2 = 80/2

P = 40 meter

Jadi, Panjang dari persegi penjang adalah 40 meter

3). Contoh Soal Ujian Terbaru Persamaan Himunan Bilangan Bulat,

Diketahui persamaan 5(1− 2x) = 45 dengan x adalah anggota himpunan bilangan bulat. Jika selisih x dan y adalah 10, maka nilai y adalah …

A). 14

B). 4

C). −4

D). 14

Jawaban:

Diketahui sebuah persamaan 5(1− 2x) = 45.

Kita bisa selesaikan dengan cara seperti berikut

(5 x 1) – (5 x 2 x ) = 45 atau

5 – 10 x = 45,

karena yang dicari adalah x, maka x harus berdiri sendiri, jadi bilangan selain x harus dipindah.

Untuk memindahkan bilangan 5, kita bisa mengurangkan ruas kiri dan kanan dengan bilangan 5 seperti berikut

5 – 10 x – 5 = 45 – 5

(5 – 5) – 10x = 45 – 5

(0) – 10x = 40,

agar x dapat berdiri sendiri, kita dapat membagi ruas kiri dan ruas kanan dengan bilangan negatif sepuluh (–10) seperti berikut …

– 10x/–10 = 40/–10

x = – 4

dari soalnya, diketahui bahwa selisih x dan y adalah 10, pernyataan ini kalau ditulis dalam persamaan akan menjadi seperti ini

x – y = 10. Dengan x = – 4,

maka kita dapat menuliskan persamaannya seperti berikut

– 4 – y = 10,

karena yang dicari adalah y, maka y harus berdiri sendiri. Kita jumlahkan ruas kiri dan kanan dengan bilangan 4 seperti ini,

(– 4 + 4) – y = 10 + 4

(0) – y = 14

– y = 14,

nilai y adalah negatif, agar positif, kita dapat membagi ruas kiri dan kanan dengan negatif satu (–1)

– y/–1 = 14/–1

y = – 14

4). Contoh Soal Ujian Pertidaksamaan Dari Sebuah Segitiga,

Sebuah segitiga mempunyai alas (2x –1) cm dan tinggi 6 cm. Jika luas segitiga tersebut tidak lebih dari 33 cm2, maka nilai x adalah …

A). x ≤ 4

B). 0 < x 5

C). x ≤ 6

D). 0 < x ≤ 6

Diketahui

Alas = a = (2x – 1) cm

Tinggi = t = 6 cm

Luas = L £ 33 cm2

Jawaban

Nilai x dapat dicari dengan menggunakan data luas segitga. Luas segitiga dapat dicari dengan rumus berikut ..

Luas = ½ x alas x tinggi

L = ½ x a x t £ 33

½ x a x t £ 33

½ (2x – 1) x 6 £ 33

(x – ½) x 6 £ 33

6x – 3 £ 33

Yang dicari adalah x, maka koefisien 6 dan bilangan 3 kita pindah ke ruas kanan, caranya seperti ini…

Tambahkan bilangan 3 di ruas kiri dan kanan seperti berikut

6x – 3 + 3 £ 33 + 3

6x £ 30

Sekarang membagi ruas kiri dan kanan dengan bilanagn 6, seperti berikut …

6x/6 £ 30/6  selesaikan,

x £ 5

jadi, x adalah bilangan yang kurang dari 5

Karena segitiga memiliki luas, maka x harus lebih dari bilangan 0.

Jadi x lebih dari nol dan tidak lebih dari 5, jika ditulis dalam rentang bilangan adalah

0 < x ≤ 5

5). Contoh Soal Ujian Terkini Pertidaksamaan Linear Satu Vatiabel,

Di antara nilai berikut yang merupakan salah satu selesaian dari pertidaksamaan 3 − 2y < 7 adalah …

A). −6

B). −3

C). 2

D). −1

Jawaban

3 − 2y < 7,

yang dicari adalah y, maka y harus berdiri sendiri bilangan  tiga (3) dan koefisien 2 (2y) harus dipindah.

Penyelesaiannya dimulai dengan kurangkan ruas kiri dan kanan dengan bilangan tiga

3 − 2y – 3  < 7 – 3

-2y < 4,

membagi ruas kiri dan kanan dengan bilangan dua (2)

-2y/2 < 4/2

-y<2,

membagi ruas kiri dan kanan dengan bilangan negatif satu (-1). Dan membalik symbol pertidaksamaan menjadi lebih dari (>)

-y/-1 < 2/-1

y > -2

Jadi, nilai y adalah lebih dari -2,

6). Contoh Soal Ujian Persamaan Harga Buku Pensil,

Harga sebuah buku sama dengan dua kali harga pensil. Jika 6 buku dan 15 pensil harganya Rp21.600,00, harga satu buku adalah ….

A). Rp1.600,00

B). Rp1.500,00

C). Rp800,00

D). Rp750,00

Diketahui

Buku = B

Pensil = P

Harga Buku = 2 Harga Pensil atau

B = 2P

Jawaban.

Pernyataan pada soal dapat dibuatkan persamaan seperti berikut…

6 B + 15 P = 21600

Harga buku = 2 harga pensil

B = 2P,

substitusikan ke persamaan di atas, sehingga persamaannya menjadi seperti berikut..

6 (2P) + 15 P = 21600

12P + 15 P = 21600

27P = 21600,

karena yang dicari adalah P, maka P harus berdiri sendiri, sehingga koefesien atau bilangan 27 harus pindah dengan cara membagi sisi (ruas) kiri dan kanan dengan bilangan 27.

27P/ 27 = 21600/27

P = 800 rupiah

Harga pensil adalah 800 rupiah, sedangkan harga buku

Harga buku = 2 harga pensil

Harga buku = 2 x 800

Harga buku = 1600

Jadi, harga sebuah buku adalah Rp 1600.00

7). Contoh Soal Pembahasan Menghitung Panjang Sisi Persegi Pertidaksamaan,

Panjang sisi-sisi sebuah persegi diketahui (x + 2) cm. Jika kelilingnya tidak lebih dari 20 cm, luas maksimum persegi tersebut adalah ….

A). 9 cm2

B). 16 cm2

C). 20 cm2

D). 25 cm2

Diketahui

Panjang sisi persegi = P = x + 2 cm

Keliling = K = 20 cm

Jawaban

Luas persegi dapat dihitung, jika Panjang sisi atau rusuknya diketahui. Agar sisi atau rusuk diketahui, maka kita bisa hitung dengan menggunakan keliling perseginya.

Keliling persegi dapati dihitug dengan menggunakan rumus berikut

K = 2 P + 2 P = 4P

Dengan =  x + 2

4P = 20

Dengan P =  x + 2

Substitusikan ke P sehingga menjadi seperti ini

4( x + 2) = 20

4x + 8 = 20

Karena x yang dicari, maka x harus berdiri sendiri, sehingga koefisien 4 dan bilangan 8 harus dipindah ke ruas kanan.

Kurangkan ruas kiri dan kanan dengan 8 sehingga

4x + 8 – 8 = 20 – 8

4x = 12

Kemudian ruas kiri dan kanan dibagi dengan bilangan 4 seperti ini

x/4 = 12/4

x = 3

Sekarang  kita dapat menghitung Panjang sisi persegi dengan menggunakan rumus berkut

P = x + 2

Dengan

x = 3

P = 3 + 2

P = 5

Kemudian hitung luas yang maksimumnya yang berarti sebuah pertidaksamaan seperti berikut

Luas ≤  P x P

Luas ≤  5 x 5

Luas ≤  25 cm2

Jadi, luas persegi maksimum adalah 25 cm2

8). Contoh Soal Dan Jawaban Paling Lengkap Pertidaksamaan,

Mobil box dapat mengangkut muatan tidak lebih dari 2.000 kg. Berat sopir dan kernetnya adalah 150 kg. Mobil box itu akan mengangkut beberapa kotak barang.

Tiap kotak beratnya 50 kg. Berapa paling banyak kotak yang dapat diangkut dalam sekali pengangkutan?

Diketahui

Berat sopir dan kernet = 150 kg

Muatan Mobil Box  tidak lebih = 2000 kg

Berat kotak = 50 kg

Jawaban

Pernyataan dari soal di atas merupakan pertidaksamaan yang dapat ditulis sebagai berikut…

50x + 150 ≤ 2000 kg

x = adalah jumlah kotak maksimum yang dapat dimuat kedalam mobil box

Yang ditanya adalah banyak kotak yang disimbolkan dengan x, maka x harus berdiri sendiri, sehingga koefisien 50 dan bilangan 150 dipindah.

Kurangkan sisi kiri dan kanan dengan bilangan 150.

50x + 150 – 150 ≤ 2000 – 150

50 x ≤ 1850

Sekarang, ruas sisi kiri dan kanan bagi dengan bilangan 50 seperti ini

50x/50 ≤ 1850/50

x ≤ 37 kotak

Jadi, jumlah paling banyak kotak yang dapat dimasukan adalah 37 kotak,

Contoh Soal Ujian Terbaru Persamaan Linear Dengan Penjelasan Secara Lengkap.

Soal Ujian Terbaru Rumus Pythagoras Dengan Penjelasan Paling Lengkap,

Berikut disajikan materi beberapa contoh Soal Ujian Terbaru Rumus Pythagoras Dengan Penjelasan Paling Lengkap,

1). Contoh Soal Ujian Rumus Menentukan Jenis Segitiga Tumpul,

Suatu segitiga mempunyai ukuran sisi-sisinya 8 cm, 15 cm, dan 20 cm. Segitiga tersebut merupakan jenis segitiga ….

A). lancip

B). tumpul

C). siku-siku

D). sama kaki

Jawaban:

Untuk menentukan jenis suatu segitiga, maka kita harus mengkuadratkan sisi terpanjang dan dua sisi lainnya, dengan ketentuan seperti berikut

c = 20 cm = sisi terpanjang

a = 8 cm dan b = 15 cm = sisi sisi yang lebih pendek

Jika,

c2 = a2 + b2 = segitiga siku siku

c2 > a2 + b2 = segitiga tumpul

c2 < a2 + b2 = segitiga lancip

dengan demikian, kita bisa menghitung kuadrat sisi sisi segitiga dan menentukan jenis segitiganya seperti berikut …

c2 — a2 + b2

202 — 82 + 152

400 — 64 + 225

400 — 289 jadi

400 > 289

Ini artinya, kuadrat sisi terpanjang (c2) lebih besar dari jumlah kuadrat sisi- sisi lainnya (a2 + b2), maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.

2). Contoh Soal Ujian Sekolah Rumus Cara Cepat Menentukan Jenis Segitiga,

Suatu segitiga ukuran sisi- sisinya adalah 10 cm, 12 cm, dan 15 cm. Segitiga tersebut merupakan jenis segitiga ….

A). lancip

B). tumpul

C). siku-siku

D). sama kaki

Jawaban:

c = 15 cm

a = 10 cm

b = 12 cm

Jenis suatu segitiga dapat ditentukan dengan ketentuan seperti ini

Jika,

c2 = a2 + b2 = segitiga siku siku

c2 > a2 + b2 = segitiga tumpul

c2 < a2 + b2 = segitiga lancip

Dengan demikian, kita bisa menghitung kuadrat sisi sisi segitiga dan menentukan jenis segitiganya seperti berikut …

c2 = 152 = 225

a2 + b2 = 102 + 122

a2 + b2 = 100 + 144 = 244

dari perhitungan tersebut kita dapat mengetahui, bahwa …

225 < 244 atau

c2 < a2 + b2

Karena kuadrat sisi terpanjang (c2) lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi -sisi lainnya (a2 + b2), maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip.

3). Contoh Soal Ujian Sekolah Rumus Menghitung Tinggi Sisi Segitiga Tegak Lurus,

Sebuah tangga yang panjangnya 13 cm bersandar pada tembok. Jika jarak antara ujung bawah tangga dengan tembok 5 m maka tinggi tembok adalah ….

A). 8 m

B). 12 m

C). Ö194 m

D). 18 m

Jawaban

Tangga bersandar pada dinding tembok yang tegak berdiri pada tanah mendatar sehingga membentuk segitiga.

Tangga membentuk sisi miring dan sisi terpanjang, sedangan tanah dan tembok menjadi sisi segitiga lainnya.

Panjang tangga = merupakan sisi miring dari sebuah segitiga dan menjadi sisi terpanjang = c = 13 m,

Jarak tangga tembok bagian bawah (tanah) = a = 5 m

Tinggi tembok = b

Jawaban

Menentukan tinggi tembok yang disandari oleh tangga dapat dihitung dengan menggunakan dalil Pythagoras seperti ini,

c2 =  a2 + b2

132 = 52 + b2

b2 = 169 – 25

b2 = 144

b = Ö144

b = 12 m

jadi, tinggi tembok yang disandari oleh tangga adalah 12 m

4). Contoh Soal Ujian Menghitung Keliling Segitiga,

Keliling sebuah segitiga siku-siku yang memiliki panjang sisi miring 25 cm dan tinggi 24 cm adalah ….

A). 7 cm

B). 49 cm

C). 32 cm

D). 56 cm

Diketahui

Sisi miring = c = 25 cm

Tinggi = a = 24 cm

Jawaban

Agar dapat menghitung keliling segitiga, kita harus mengetahui semua sisi segitiga. Dua sisinya sudah diketahui, maka sisi yang belum diketahui dapat ditentukan dengan dalil Pythagoras seperti berikut

c2 =  a2 + b2

252 =  242 + b2

b2 =  252 – 242

b2 =  625 – 576

b2 =  49

b = 7

ketiga sisi segitiga sudah diketahui, sehingga keliling segitiganya dapat dihitung…

Rumus Menghitung Keliling Segitiga,

Keliling  = c + b + a

Keliling = 25 + 7 + 24

Keliling = 56 cm

Jadi, keliling segitiga adalah 56 cm

5). Contoh Soal Ujian Rumus Menghitung Panjang Diagonal Persegi,

Luas sebuah persegi adalah 25 cm2. Panjang diagonal persegi tersebut adalah ….

A). 5Ö2

B). 2Ö5

C). Ö52

D). Ö25

Diketahui

Luas = 25 cm2.

Jawaban.

Panjang rusuk persegi adalah sama sehingga kita dapat menghitungnya dengan rumus berikut

Luas = a x a

25 = a2

a= 5 cm

Panjang diagonal persegi merupakan garis yang membagi persegi menjadi dua segitiga siku siku sama kaki.

Sedangkan garis miringnya adalah diagonal persegi. Sehingga kita dapat menentukan diagonal persegi dengan menentukan garis miring segitiganya.

Garis miring adalah sisi terpanjang pada segitiga. Sisi terpanjang ini dinotasikan dengan c. Sedangkan dua sisi lainnya adalah a dan b.

Karena sama kaki, maka Panjang sisi a dan b adalah sama

c = sisi terpanjang

a = b = 5 cm

Menentukan Panjang Sisi Miring Segitiga,

Sisi miring atau sisi terpanjang segitiga dapat ditentukan dengan rumus berikut

c2 =  a2 + b2

karena a = b maka

c2 =  a2 + a2

c2 =  52 + 52

c2 = 2 x 52

c = 5Ö2

Jadi, Panjang diagonal persegi adalah 5Ö2

6). Contoh Soal Ujian Paling Lengkap Menentukan Tali Kawat Sisi Garis Miring Segitiga, 

Sebuah tiang listrik dapat berdiri tegak jika ditahan dengan tali kawat baja. Jika jarak dari patok pengikat terhadap tiang listrik adalah 4 m dan tinggi tiang listrik 5 meter, maka panjang tali kawat yang dibutuhkan adalah ….

A). √41cm

B). 3 cm

C). √21 cm

D). 5 cm

Diketahui.

Tinggi tiang listrik dinotasika dengan  huruf a = 5 m

Jarak patok ke tiang adalah  alas segitiga, dinotasikan dengan huruf b =  4 m

Ditanya = tali kawat yang dibutuhkan = Panjang sisi miring segitiga,

Jawaban.

Tali kawat yang dibutuhkan merupakan sisi miring dari segitiga, sehingga dapat ditentukan dengan rumus Pythagoras sebagai berikut

c2 =  a2 + b2

c2 =  52 + 42

c2 =  25 + 16

c2 =  41

c = √41 cm

jadi tali kawat baja yang dibutuhkan untuk menahan tiang listrik agar berdiri tegak adalah √41 cm

7). Contoh Soal Ujian

Seorang nakhoda kapal melihat puncak mercusuar yang berjarak 80 meter dari kapal. Jika diketahui tinggi mercusuar adalah 60 meter. Jarak nakhoda dari puncak mercusuar adalah ….

A). 75 m

B). 100 m

C). 125 m

D). 150 m

Diketahui

Tinggi mercusuar merupakan sisi segitiga yang tegak lurus, kita notasikan dengan huruf a

Tinggi = a = 60 m

Jarak mercusuar ke nakhoda merupakan garis horizontal atau alas segitiga yang dapat dinotasikan dengan huruf b

Alas segitiga = b = 80 m

Jawaban.

Jarak nakhoda ke puncak mercusuar merupakan garis atau sisi miring yang membentuk segitiga antara nahkoda dan mercusuar. Sisi miring dari segitga yang terbentuk dinotasikan dengan huruf c.

Dengan demikian, kita dapat menghitung jarak nakhoda ke puncak mercusuar dengan menggunakan rumus Pythagoras seperti berikut..

c2 =  a2 + b2

c2 =  602 + 802

c2 =  3600 + 6400

c2 =  10.000

c = 100 meter

Jadi, jarak Jarak nakhoda ke puncak mercusuar adalah 100 meter

8). Jawaban Contoh Soal Ujian Menghitung Panjang Diagonal Persegi Panjang,

Jika panjang dan lebar suatu persegi Panjang adalah 12 cm dan 9 cm maka Panjang diagonalnya adalah ….

A). 15 cm

B). 16 cm

C). 17 cm

D). 18 cm

Diketahui

Panjang = P = 12 cm

Lebar = L = 9 cm

Jawaban

Diagonal persegi Panjang merupakan suatu garis yang membagi persegi Panjang menjadi dua segitiga siku siku.

Garis diagonal menjadi garis miring atau sisi terpanjang pada segitiga yang dibentuknya. Sehingga kita dapat memghitung Panjang diagonal dengan menghitung garis miring dari segitiganya.

Rumus Untuk Menghitung Diagonal Persegi Panjang,

Sisi miring segitiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pythagoras seperti ini

Jika, Sisi miring dinotasikan dengan huruf c, maka Panjang sisi miring adalah ..

c2 =  P2 + L2

c2 =  122 + 92

c2 =  144 + 81

c2 =  225

c = √225

c = 15 cm

Jadi, diagonal persegi panjang adalah 15 cm

9). Jawaban Lengkap Soal Mencari Panjang Diagonal Persegi Panjang,

Keliling suatu persegi panjang adalah 70 m. Jika lebar persegi panjang 5 m kurangnya dari panjangnya, maka diagonal persegi panjang adalah ….

A). 10 m

B). 15 m

C). 20 m

D). 25 m

Diketahui

Keliling Persegi Panjang = K = 70 m

Panjang = P

Lebar =L =  5 m kurang dari Panjangnya persegi Panjang,  atau

L = P – 5 m

Jawaban

Agar dapat menghitung diagonal persegi Panjang, maka kita harus menghitung dahulu Panjang dan lebarnya.

Panjang dan lebar dapat dihitung dengan menggunakan data kelilingnya, dengan cara seperti berikut…

K = 2 P + 2 L

K = 2P + 2 (P – 5)

K = 2P + 2P – 10

K = 4P – 10

4P = K + 10

P = (K+10)/4

P = (70+10)/4

P = 80/4

P = 20 m

Menghitung lebar persegi Panjang L dengan cara seperti berikut

L = P – 5

L = 20 – 5

L = 15 m

Jadi, Panjang dan lebar dari persegi Panjang adalah

P = 20 m

L = 15 m

Sekarang kita dapat menghitung diagonal persegi panjangnya.

Rumus Menghitung Diagonal Persegi Panjang,

Diagonal persegi Panjang merupakan suatu garis yang membagi persegi Panjang menjadi dua segitiga siku siku.

Garis diagonal menjadi garis miring atau sisi terpanjang pada segitiga yang dibentuknya. Sehingga kita dapat memghitung Panjang diagonal dengan menghitung garis miring dari segitiganya.

Sisi miring segitiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pythagoras.

Jika, Sisi miring dinotasikan dengan huruf c, maka Panjang sisi miringnya adalah ..

c2 =  P2 + L2

c2 =  202 + 152

c2 =  400 + 2252

c2 =  625

c = √625

c = 25 m

Jadi, diagonal persegi panjang adalah 25  m

10).

Keliling sebuah persegi panjang sama dengan 46 cm. Jika sisi terpanjang lebih 7 cm dari sisi terpendeknya, maka diagonal persegi panjang tersebut adalah ….

A). 15 cm

B). 16 cm

C). 17 cm

D). 18 cm

Diketahui

Keliling = 46 cm

Panjang = P = lebih 7 cm dari sisi terpendeknya (lebar) = L + 7

P = L + 7

Jawaban.

Agar dapat menghitung diagonal persegi Panjang, maka kita harus menghitung dahulu Panjang dan lebarnya.

Panjang dan lebar dapat dihitung dengan menggunakan data kelilingnya, dengan cara seperti berikut…

K = 2 P + 2 L

K = 2 (L + 7) + 2 L

K = 2 L + 14 + 2 L

K = 4 L + 14

K – 14 = 4L

L = (K – 14)/4

L = (46 – 14)/4

L = 32/4

L = 8 cm

P = L + 7

P = 8 + 7 = 15 cm

Panjang dan lebar persegi Panjang sudah diketahui, maka sekarang kita dapat menghitung diagonalnya.

Rumus Menghitung Diagonal Persegi Panjang,

Diagonal persegi Panjang merupakan suatu garis yang membagi persegi Panjang menjadi dua segitiga siku siku.

Garis diagonal menjadi garis miring atau sisi terpanjang pada segitiga yang dibentuknya. Sehingga kita dapat memghitung Panjang diagonal dengan menghitung garis miring dari segitiganya.

Sisi miring segitiga dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pythagoras.

Jika, Sisi miring dinotasikan dengan huruf c, maka Panjang sisi miringnya adalah ..

c2 = P2 + L2

c2 = 152 + 82

c2 = 225 + 64

c2 = 289

c = √289

c = 17 cm

Jadi, diagonal persegi panjang adalah 17  m

Cara Menentukan Jenis Segitiga Siku Siku Segitiga Tumpul Segitiga Lancip,

Jika kuadrat sisi terpanjang sama dengan jumlah kuadrat sisi sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga siku-siku.

c2 = a2 + b2

Jika kuadrat sisi terpanjang lebih besar dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga tumpul.

c2 > a2 + b2

Jika kuadrat sisi terpanjang lebih kecil dari jumlah kuadrat sisi-sisi lainnya maka segitiga tersebut adalah segitiga lancip.

c2 < a2 + b2

Cara Mudah Menjawab Soal Ujian Statistika Nilai Rata Rata Frekuensi Modus,

Berikut disajikan uraian cara mudah menjawab soal ujian statistika nilai rata rata frekuensi modus dengan penjelasan secara lengkap.

1). Contoh Soal Ujian Statistika Menghitung Nilai Rata Rata dari Nilai dan Frekuensi Dalam Tabel,

Nilai tes dari siswa satu kelas ditunjukkan dalam table di bawah ini.

Cara Mudah Menjawab Soal Ujian Statistika Nilai Rata Rata Frekuensi Modus,
Tabel Data Nilai Dan Frekuensi

Hitunglah rata rata nilainya.

A). 8

B). 7,5

C). 5

D). 4,5

Jawaban

Rata rata atau Mean suatu data adalah jumlah seluruh datum dibagi oleh banyak datum.

Rumus Menuntukan Jumlah Nilai Tes Untuk Seluruh Siswa,

Nilai rata rata tes siswa dalam soal tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut

Rata rata = jumlah nilai / total siswa

Sekarang kita hitung dulu jumlah nilai dari seluruh siswa tersebut dengan cara seperti berikut,

Jumlah nilai = (x1 x f1) + (x2 x f2) + seterusnya

Jumlah nilai = (3 x 5) + (4 x 8) + (5 x 7) + (6 x 12) + (7 x 3)

Jumlah nilai = 15 + 32 + 35 + 72 + 21

Jumlah nilai = 175

Rumus Menghitug Jumlah Seluruh Siswa,

Kemudian kita hitung pula jumlah siswa dengan rumus seperti berikut …

Jumlah Siswa = f1 + f2 + seterusnya

Jumah siswa = 5 + 8 + 7 + 12 + 3

Jumlah siswa = 35

Rumus Menentukan Rata Rata Nilai Tes Siswa,

Nah, sekarang kita bisa hitung rata ratanya seperti berikut

Rata rata = jumlah nilai / jumlah siswa

Rata rata = 175 /35

Rata rata = 5

Jadi, rata rata nilai tes dari 35 siswa tersebut adalah 5.

2). Contoh Soal Ujian Menghitung Modus Dari Nilai dan Frekuensi Dalam Table,  

Nilai tes siswa satu kelas ditunjukkan pada gambar berikut

Tentukanlah modus dari nilai siswa tersebut

A). 3

B). 7

C). 12

D). 6

Jawaban

Modus didefinisikan sebagai nilai data yang paling sering atau paling banyak muncul atau nilai data yang frekuensinya paling besar.

Dari table di atas, kita bisa mengetahui, bahwa frekuensi baling besar atau paling seringa tau paling banyak adalah 12 dengan nilai 6.

Ini artinya ada 12 siswa yang nilai tesnya 6. Dan nilai 6 ini merupakan nilai yang paling banyak diperoleh oleh siswa.

Dengan demikian modus dari data tersebut adalah 6.

3). Contoh Soal Ujian Rata rata Nilai Setelah ada Data yang masuk,

Nilai rata-rata tes matematika 15 siswa adalah 6,6. Bila nilai Dinda disertakan, maka nilai rata- rata menjadi 6,7. Nilai Dinda dalam tes matematika tersebut adalah . . . .,

A). 7,6

B). 7,8

C). 8,2

D). 8,4

Diketahui.

rata rata = Rt = 6,6

Jumlaj Siswa = N = 15

rata rata setelah ada  Dinda = Rd = 6,7

Jawaban:

Agar dapat menjawab pertanya soal tersebut, kita harus mencari dahulu total nilai dari seluruh siswa.

Mencari Total Nilai atau Jumlah Nilai Semua Siswa,

Total nilai seluruh siswa dapat dicari dengan menggunakan rumus seperti berikut

Rata rata = Total nilai /jumlah siswa

Total nilai = rata rata x jumlah siswa

Total nilai = 6,6 x 15

Total nilai = 99 agar memudahkan penulisan maka ditulis dengan notasi berikut

Nt15 = 99

Total nilai 99 merupakan jumlah nilai dari 15 siswa, nilai total ini belum termasuk nilai dari tes matemetikannya Dinda.

Jika nilai tes Dinda dimasukkan, maka jumlah siswa menjadi 16 siswa, dan rata rata nilai dari 16 siswa ini adalah 6,6.

Cara Menentukan jumlah Seluruh Nilai Siswa Setelah Nilai Dinda Masuk,

Akibat nilai Dinda dimasukan, maka jumlah nilai siswa berubah. Sehingga kita harus mencari jumlah seluruh nilai dari 16 siswa tersebut.

Adapun jumlah seluruh nilai siswa dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut.

Rata rata = total nilai/jumlah siswa

Total nilai = rata rata x jumlah siswa

Total nilai = 6,7 x 16

Total nilai = 107,2 agar memudahkan penulisan maka ditulis dengan notasi berikut

Nt16 = 107,2

Cara Menentukan Nilai Tes Matematika Dinda,

Sekarang, kita harus mencari nilai tes matematika Dinda, dengan cara seperti berikut..

Nilai Dinda = total nilai 16 siswa –  total nilai 15 siswa

Nilai Dinda = Nt16 – Nt15

Nilai Dinda = 107,2 – 99

Nilai Dinda = 8,2

Jadi, nilai tes matematika Dinda adalah 8,2

4). Contoh Soal Ujian Sekolah Hitung Rata Rata Jika Nilai Ada Yang Keluar,

Rata-rata nilai dari 40 anak siswa adalah 8,6. Jika dua anak siswa keluar dari kelompok tersebut, rata- rata nilai itu menjadi 8,8. Berapakah jumlah nilai kedua anak siswa tersebut?

A). 8,5

B). 8,6

C).  9,5

D).  9,6

Jawaban

Agar dapat menentukan jumlah nilai kedua anak yang keluar, kita harus menghitung jumlah nilai (total nilai) dari seluruh siswa (40 siswa).

Selain itu, kita harus menghitung total nilai setelah dua anak keluar yaitu total nilai dari 38 siswa.

Cara Menghitung Jumlah Nilai dari 40 Siswa, 

Menghitung jumlah nilai (total nilai) dari 40 siswa dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ..

Rata rata = jumlah nilai/ jumlah siswa atau

Rata – rata = total nilai / total siswa

Total nilai = rata rata x jumlah siswa

Total nilai = 8,6 x 40

Total nilai = 344 agar memudahkan penulisan maka ditulis dengan notasi berikut

Tn40 = 344

Cara Menghitung Total Nilai dari 38 Siswa,

Sekarang menghitung jumlah nilai (total nilai) dari 38 siswa dengan cara seperti berikut …

Rata – rata = total nilai / total siswa

Total nilai = rata rata x jumlah siswa

Total nilai = 8,8 x 38

Total nilai = 334,4 agar memudahkan penulisan maka ditulis dengan notasi berikut

Tn38 = 334,4

Cara Menghitung Jumlah Nilai Kedua Siswa,

Kemudian, menghitung jumlah nilai dari kedua anak siswa tersebut dengan cara seperti berikut

Jumlah Nilai kedua siswa = total nilai 40 siswa – total nilai 38 siswa

Jumlah nilai kedua siswa = Tn40 – Tn38

Jumlah nilai kedua siswa = 344 – 334,4

Jumlah nilai kedua siswa = 9,6

Jadi, jumlah nilai kedua anak siswa tersebut adalah 9,6.

5). Contoh Soal Ujian Rata Rata dari Anak Ulangan Susulan,

Nilai rata-rata hasil ulangan Fisika dari 39 murid adalah 6,5. Jika seorang anak mengikuti ulangan susulan, nilai rata-rata tersebut menjadi 6,56. Berapakah nilai murid yang mengikuti ulangan susulan?

A). 8,1

B). 8,9

C). 9,1

D). 9,8

Diketahui

Rata rata nilai dari 39 murid = 6,5

Rata rata nilai yang baru setelah ada nilai ulangan susulan = 6,56

Jawaban.

Untuk menjawab pertanyaan dari soal ini, kita harus mencari jumlah nilai seluruh murid yaitu total nilai dari 39 murid.

Rumus Menghitung Total Nilai Dari 39 Murid,

Total nilai atau jumlah nilai dari 39 murid dapat dihitung dengan rumus berikut

Rata rata = jumlah nilai / jumlah murid

Total nilai = rata rata x jumlah murid

Total nilai = 6,5 x 39

Total nilai = 253,5

Jadi, total nilai atau jumlah nilai dari 39 murid adalah 253,5

Rumus Menghitung Total Nilai dari 40 Murid,

Berikutnya, menghitung jumlah nilai seluruh murid yang nilai 39 murid ditambah dengan satu anak ulangan susulan.  Sehingga jumlah murid menjadi 40

Total ini atau jumlah nilai dari 40 murid dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut

Rata rata = total nilai / jumlah murid

Total nilai – rata rata x jumlah murid

Total nilai = 6,56 x 40

Total nilai = 262,4

Jadi, total nilai dari 40 murid adalah 262,4

Cara Menghitung Nilai Ulangan Susulan Murid,

Sehingga kita dapat menghitung nilai anak yang ikut ulangan susulan dengan cara berikut

Nilai susulan = total nilai 40 murid – total nilai 39 murid

Nilai susukan = 262,4, – 253,5

Nilai susulan = 8,9

Jadi, nilia ulangan susulan anak adalah 8,9

6). Contoh Soal Ujian Menghitung Rata Rata Baru Siswa,

Dalam suatu ujian yang diikuti 42 siswa, diperoleh rataan nilai ujian 30. Oleh karena rata rata nya terlalu rendah, semua nilai ujian siswa dikalikan 2, kemudian dikurangi 5. Rata rata nilai yang baru adalah ….

A). 55

B). 54

C). 53

  1. 52

Diketahui

Jumlah Siswa = 42

Rata rata 42 siswa  = rata rata lama = 30

Nilai ujian dikali 2 hasilnya dikurang 5

Jawaban

Tahapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

Dalam hal ini yang berubah adalah nilai ujian masing masing siswa, karena sudah dikali 2 dan dikurang 5, sehingga rata rata nya berubah.

Jumlah nilai lama = x1 + x2 + seterusnya sampai xn (x ke n) dimana n sama dengan jumlah siswa

Jumlah nilai baru = (2x1 – 5) + (2x2 – 5) + seterusnya sampai xn (x ke n) dimana n adalah sama dengan jumlah siswa,

Sehingga kita dapat menguraikan ini menjadi seperti berikut

Jumlah nilai baru = (2x1 – 5) + (2x2 – 5) + seterusnya …. Atau

Jumlah nilai baru = (2x1 + 2x2 + seterus) – (jumlah siswa x 5) atau

Jumlah nilai baru = 2 (x1 + x2 + seterus) – (jumlah siswa x 5) atau

Jumlah nilai baru = 2 (jumlah nilai lama) – (jumlah siswa x 5) atau

Rata rata baru = 2(jumlah nilai lama) – (jumlah siswa x 5) / jumlah siswa

Sehingga kita dapat selesaikan menjadi seperti berikut

Rata rata baru = 2 (rata rata lama) – 5

Rata rata baru = (2 x 30) – 5

Rata rata baru = 60 – 5

Rata rata baru = 55

Jadi, rata rata nilai yang baru adalah 55

Cara Mudah Menjawab Soal Ujian Statistika Nilai Rata Rata Frekuensi Modus,

Cara Mudah Cepat Menjawab Soal Ujian Penjumlahan Pengurangan Waktu Jam Pukul,

Berikut disajikan Cara Mudah Cepat Menjawab Soal Ujian Penjumlahan Pengurangan Waktu Jam Pukul, beserta pembahasan secara lengkap,

1). Contoh Soal Ujian Operasi Pengurangan Waktu Pukul Jam,

Berapa lama Adi bermain dari pukul 15.15 sampai dengan pukul 17.30?

Diketahui

Awal = 15.15

Akhir = 17.30

Jawaban

Penulisan pukul 17.30 mengandung arti seperti berikut …

Antara angka 17 dan 30 dibatasi oleh tanda titik. Titik ini pembatas angka jam dan menit.

Angka 17 menunjukan satuan jam, artinya sudah 17 jam sejak pukul 00.00 pada tengah malam.

Angka 17 juga memiliki arti waktu sore hari, untuk putaran waktu satu harinya 1 x 24 jam. Namun pukul 17.00 dapat juga ditulis 05.00 jika putaran waktu satu harinya 2 x 12 jam,

Sedangkan angka 30 menunjukkan satuan menit, artinya sudah 30 menit sejak pukul 17.00.

Untuk memudahkan perhitungan, baik penjumlahan atau pengurangan, maka 17.30 dan 15.15 dapat ditulis seperti ini …

17.30 = 17 jam + 30 menit

15.15 = 15 jam + 15 menit

Dengan demilikian, kita dapat menghitung lama waktu bermain dengan cara pengurangan seperti berikut …

Lama = akhir – awal

Lama = 17.30 – 15.15

Lama = (17 jam + 30 menit) – (15 jam + 15 menit)

Lama = (17 – 15 jam) + (30 – 15 menit)

Lama = 2 jam + 15 menit

Jadi, lamanya Adi bermain adalah 2 jam. 15 menit,

2). Contoh Soal Operasi Pengurangan Waktu,

Berapa lama dari pukul 06.15 sampai dengan pukul 11.00?

Diketahui

Awal = 06.15

Akhir = 11.00

Jawaban:

Lamaya waktu dapat dihitung dengan cara seperti berikut …

Lama = akhir – awal

Lama = 11.00 – 06.15

Untuk 11.00 bagian yang 00 (satuan menit) jika dikurang 15 (pada 06.15) menjadi tidak cukup, sehingga penulisan 11.00 harus diubah dahulu seperti ini,

11.00 = 11 jam + 00 menit  atau

11.00 = (10 + 1) jam + (00) menit, angka 11 berubah menjadi (10 + 1), kemudian angka 1 jam dipindah ke satuan menit seperti ini,

11.00 = 10 jam + (1 jam + 00 menit) angka 1 jam diubah menjadi 60 menit.

11.00 = 10 jam + (60 menit + 00 menit) dengan demikian kita dapat menulis seperti berikut

11.00 = 10 jam + 60 menit dan akhirnya kita dapat menulis pukul 11.00 seperti ini ..

11.00 = 10.60

Dengan demikian lama waktunya dapat dicari …

Lama = 11.00 – 06.15 atau

Lama = 10.60 – 06.15

Lama = (10 jam + 60 menit) – (06 jam + 15 menit)

Lama = (10 – 06) jam + (60 – 15) menit

Lama = 04 jam + 45 menit

Jadi, lama waktu dari pukul 06.15 sampai 11.00 adalah 4 jam, 45 menit

2). Contoh Soal Ujian Operasi Penjumlahan Waktu Pukul Jam,

Hari ini Iwan ulangan Matematika. Ulangan dimulai pukul 07.30. Jika waktu yang disediakan untuk ulangan 1½ jam, pukul berapa ulangan akan selesai?

Diketahui

Waktu mulai = 07.30

Waktu ulangan = 1½ jam atau

Jawaban  :

Cara Menghitung Waktu Selesaiya Ulangan Matematika,

Agar dapat menjawab pertanyaan soal di atas, kita harus merubah cara menulis lama waktu ulangan dari 1 ½ jam menjadi seperti berikut …

 Lama ulangan = 1½ jam atau

 Lama ulangan = 1 jam 30 menit atau kita dapat menulisnya seperti ini

 Lama ulangan = 01.30

Sehingga waktu selesainya ulangan dapat dihitung dengan cara berikut

Waktu selesai = waktu mulai + lama ulangan

Waktu selesai = 07.30 + 01.30

07.30 dapat ditulis seperti ini

(07 jam + 30 menit)

01.30 dapat ditulis seperti ini

(01 jam + 30 menit)

Sekarang kita dapat menghitung waktu selesainya ulangan adalah

Waktu selesai = (07 jam + 30 menit) + (01 jam + 30 menit)

Waktu selesai = (07 jam + 01 jam) + (30 menit + 30 menit)

Waktu selesai = (08) jam + (60) menit

(60) dapat ditulis menjadi seperti ini

(01 jam + 00 menit) sehingga

Waktu selesai = 08 jam + (01 jam + 00 menit) atau

Waktu selesai = 09 jam + 00 menit atau

Waktu selesai = 09.00

Jadi, waktu selesai ulangan matematika adalah pukul 09.00

4). Contoh Soal Ujian Operasi Penjumlahan Waktu Jam Pukul,  

Pada pukul 10.30 bel istirahat berbunyi. Lima belas menit kemudian bel masuk berbunyi dan pelajaran dilanjutkan. Dua jam berikutnya bel pulang berbunyi. Pukul berapakah waktu bel pulang?

Diketahui

bel Istirahat = 10.30

Lama Istirahat = 15 menit. dan ditulis = 00.15

Bel pulang = 2 jam kemudian, dan ditulis = 02.00

Jawaban.

Waktu pulang dapat dihitung dengan cara seperti berikut …

Waktu pulang = 10.30 + 00.15 + 02.00

Waktu pulang = (10 + 00 + 02) jam + (30 + 15 + 00) menit

Waktu pulang = 12 jam + 45 menit atau

Waktu pulang = 12.45

Waktu bel pulang berbunyi pada pukul 12.45

5). Contoh Jawaban Soal Ujian Penjumlahan Waktu Pukul Jam,

Setiap hari ayah bekerja di kantor selama 7 jam. Jam kerja dimulai pada pukul 07.30. Pukul berapa ayah pulang dari kantor?

Diketahui.

lama kerja = 7 jam, untuk mudahkan operasi matematikanya maka ditulis seperti ini 07.00

Awal = 07.30

Jawaban

Waktu pulang kerja dapat ditentukan dengan cara seperti ini

Waktu pulang = awal + lama kerja

Waktu pulang = 07.30 + 07.00

Waktu pulang = (07 jam + 30 menit) + (07 jam + 00 menit)

Waktu pulang = (07 + 07) jam + (30 + 00) menit

Waktu pulang = 14 + 30 atau

Waktu pulang = 14.30

Jadi, setiap harinya Ayah pulang kerja pukul 14.30

6). Contoh Soal Pengurangan Waktu Jam Pukul,

Sekarang pukul 05.30. Tujuh jam 45 menit yang lalu pukul . . . .

A). 09.45

B). 09.30

C). 10.15

D). 10.45

Diketahui

Sekarang  = 05.30

05.30 dapat diartikan dini hari, atau sore hari

Mundur = 7 jam 45 menit, dapat ditulis menjadi seperti ini,

Mundur = 07.45

Jawaban:

Yang ditanya waktu 7 jam 45 menit yang lalu, ini artinya waktu mundur atau pengurangan. Dengan demikian kita dapat menghitung dengan cara pengurangan seperti berikut: …

Waktu lalu = sekarang – mundur

Waktu lalu = 05.30 – 07.45

Waktu lalu = (05 jam + 30 menit) – (07 jam + 45 Menit)

Karena 30 menit lebih keccil dari 45, maka kita harus merubah menjadi seperti ini

(05 jam + 30 menit ) = (05 – 1jam) + (60 + 30) atau

(04 jam + 90 menit) selanjutnya..

Karena 04 dikurang 07 tidak cukup, maka kita ubah lagi menjadi seperti berikut:

(04 + 12) jam + 90 menit atau

(16 jam + 90 menit)

Ditambah 12 jam jika diasumsikan bahwa pukul 05.30 adalah sore hari. Dan ditambah 24 jika pukul 05.30 adalah dini hari.

Sehingga 05.30 menjadi (5 jam + 30 menit) kemudian diubah menjadi

(04 jam + 90 menit) dan diubah lagi menjadi

(16 jam + 90 menit)

Sekarang kita bisa mengurangkannya

Waktu lalu = (16 jam + 90 menit) – ( 07 jam + 45 Menit)

Waktu lalu = (16 – 07) jam + (90 – 45) menit

Waktu lalu = 09 jam + 45 menit

Waktu lalu = 09.45

Jadi, 7 jam 45 menit yang lalu adalah pukul 09.45 pagi hari,

7). Contoh Soal Ujian Penjumlahan Waktu Pukul Jam,

Pukul 08.40 + 5 jam 25 menit = . . . .

A). 14.05

B). 13.05

C). 15.15

D). 16.15

Jawaban

Kita harus merubah 5 jam + 25 menit menjadi seperti berikut

5 jam + 25 menit = 05.25

Sehingga kita dapat menjumlahkannya…

08.40 + 05.25

= (08 + 05) jam + (40 + 25) menit

= 13 jam + 65 menit

65 menit = 60 + 05 = 1jam + 05 menit sehingga menjadi

= 13 jam + (60 + 05) menit

= 13 jam + 1 jam + 05 menit

= 14 jam + 05 menit atau

= 14.05

8). Contoh Soal Ujian Pengurangan Waktu Pukul Jam,

Amanda harus tiba di Denpasar pukul 12.05. Perjalanan dari rumah ke Denpasar memakan waktu 1 jam 35 menit.

Pukul berapa Amanda harus berangkat dari rumah?

Diketahui

Waktu tiba = 12.05

Lama jalan = 1 jam 35 menit

Jawaban

Waktu berangkat dari rumah dapat dihitung dengan cara berikut,..

Waktu berangkat = Waktu tiba – lama jalan

Penulisan Waktu tiba dan lamanya perjalanan diubah menjadi seperti berikut ..

12.05 = 12 jam + 05 menit

1jam 35 menit = 01 jam + 35 menit

Sekarang kita bisa hitung waktu berangkatnya

Waktu berangkat = (12 jam + 05 menit) – (01 jam + 35 menit)

Karena satuan menit 05 dikurang 35 menit tidak cukup, maka satuan menit harus diubah terlebih dahulu seperti berikut

12.05 = 12 jam _+ 05 menit

12.05 = (11 + 1) jam + 05 menit

12.05 = 11 jam + (1 jam + 05 menit)

12.05 = 11 jam + (60 menit + 05 menit)

12.05 = 11 jam + 65 menit.

Sekarang kita dapat menyelesaikan operasi matematikannya

Waktu berangkat = (11 jam + 65 menit) – (01 jam + 35 menit)

Waktu berangkat = 10 jam + 30 menit

Waktu berangkat = 10.30

Jadi, Amanda harus berangkat dari rumah pada pukul 10.30

Cara Mudah Cepat Menjawab Soal Ujian Penjumlahan Pengurangan Waktu Jam Pukul,

Contoh Ujian Terlengkap Soal Bangun Datar Layang Layang: Rumus Luas Panjang Diagonal,

Berikut disajikan Contoh Ujian Terlengkap Soal Bangun Datar Layang Layang: Rumus Luas Panjang Diagonal,

1). Luas layang-l ayang yang panjang diagonal-diagonalnya 40 dm dan 25 dm adalah ….

A). 100 dm2

B). 50 dm2

C). 200 dm2

D). 500 dm2

Diketahui

Diagonal 1 = d1 = 25 cm

Diagonal 2 = d2 = 40 cm

Jawaban:

Luas layang layang dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut

Luas = ½ x d1 x d2

Luas = ½ x 25 cm x 40 cm

Luas = 500 cm2

Jadi, luas layang layang adalah 500 cm2

2).  Eka ingin membuat sebuah layang- layang yang diagonal- diagonalnya berukuran 31 cm dan 20 cm. Luas layang-layang Eka adalah ….

A). 310 cm2

B). 320 cm2

C). 330 cm2

D). 340 cm2

Diketahui

d1 = 20 cm

d2 = 31 cm

Jawaban

Luas layang layang dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut …

Luas = ½ x d1 x d2

Luas = ½ x 20 cm x 31 cm

Luas = 310 cm2

Jadi, luas layang layang akan dibuat Eka adalah 310 cm2

3). Sebuah layang- layang mempunyai luas 200 cm2. Panjang salah satu diagonalnya adalah 25 cm. Panjang diagonal yang lain adalah ….

A). 17 cm

B). 16 cm

C). 15 cm

D). 14 cm

Diketahui

Luas = 200 cm2

d1 = 25 cm

Jawaban

Panjang diagonal dari sebuah layang layang dapat dihitung berdasarkan rumus berikut …

Luas = ½ x d1 x d2

d2 = (2 x luas) /d1

d2 = (2 x 200) / 25

d2 = 400/25

d2 = 16 cm

Jadi, Panjang diagonal layang layang adalah 8 cm

4). Rendi memiliki layang layang yang diagonalnya 26 dan 40 cm, sedangkan Agung memiliki layang layang yang diagonalnya 20 dan 25 cm. Berapa selisih luas layang layang Rendi dan Agung

A). 520 cm2

B). 250 cm2

C). 720 cm2

D). 270 cm2

Diketahui

Diagonal layang layang Rendi

d1 = 26 cm

d2 = 40 cm

diagonal layang layang Agung

d1 = 20 cm

d2 = 25 cm

Jawaban

Untuk mengetahui selisih kedua layang layang tersebut, maka kita harus menghitung terlebih dahulu kedua layang layangnya.

Mencari Luas Layang Layang Rendi dan Agung

Simbol Luas layang layang Rendi adalah Luas R

Luas R = ½ x d1 x d2

Luas R = ½ x 26 x 40

Luas R = 520 cm2

Sedangkan simbol Luas layang layang Agung adalah Luas A

Luas A = ½ x d1 x d2

Luas A = ½ x 20 x 25

Luas A = 250 cm2

Selisih luas layang layang milik Rendi dan Agung dapat dihitung dengan cara seperti ini …

Selisih Luas = Luas R – Luas A

Selisih Luas = 520 – 250

Selisih luas = 270 cm2

Jadi, selisih layang layang milik Rendi dengan Agung adalah 270 cm2

5). Agung akan membuat layang-layang dengan panjang rangka 50 cm dan 40 cm luas kertas yang dibutuhkan untuk membuat layang- layang tersebut adalah …

A). 2000

B). 1500

C). 1000

D). 1.250

Diketahui

d1 = 40 cm

d2 = 50 cm

Jawaban:

Besarnya luas kertas yang dibutuhkan untuk  membuat layang layang adalah sama dengan luas layang layang.

Rumus Menghitung Luas Kertas Yang Dibutuhkan,

Luas layang layang dapat dicari dengan rumus berikut

Luas  = ½ x d1 x d2

Luas = ½ 40 cm x 50 cm

Luas = 1000 cm2

Jadi, luas kertas yang dibutuhkan untuk membuat layang layang adalah 1000 cm2

6). Dendi memiliki kertas dengan luas 845 cm2.jika ia ingin membuat layang- layang dengan diagonal 30 cm dan 20 cm. Luas kertas yang tersisa adalah…………..

A). 600

B). 500

C). 345

D). 545

Diketahui

Luas kertas = 845 cm2

d1 = 20  cm

d2 = 30 cm

Jawaban

Untuk Dapat menghitung sisa kertas, maka kita harus hitung dulu luas layang layang yang akan dibuat.

Luas layang layang dapat dihitung dengan rumus berikut …

Luas  = ½ x d1 x d2

Luas = ½ 20 cm x 30 cm

Luas = 300 cm2

Rumus Hitung Menghitung Sisa Kertas Layang Layang,

Luas kertas yang tersisa dapat dicari dengan cara berikut …

Luas sisa = luas kertas – luas layang

Luas sisa = 845 cm2 – 300 cm2

Luas sisa = 545 cm2

Jadi, luas kertas yang tersisa adalah 545 cm2

7). Luas layang -layang 480 dm2. Jika panjang salah satu diagonalnya 30 dm, maka panjang diagonal yang lain adalah ….

A). 24 dm

B). 32 dm

C). 27 dm

D). 36 dm

Diketahui

Luas = 480 dm2

d1 = 30  dm

d2 = …

Jawaban:

Rumus Cara Menghitung Panjang Diagonal Layang Layang,

Panjang diagonal layang layang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut …

Luas  = ½ x d1 x d2

d2 = d1 x 2 x Luas

d2 = 2 x 480/ 30

d2 = 32 dm

Jadi, Panjang diagonal 2 layang layang adalah 32 dm

8). Candra membuat layang- layang dengan menggunakan seutas benang, selembar kertas dan dua batang bambu yang panjangnya 0,9 m dan 1 m.

Berapa meter persegikah paling sedikit kertas yang dibutuhkan untuk membuat layang-layang?

9). Luki akan membuat layang-layang yang diagonal-diagonalnya 18 cm dan 30 cm. Luki mempunyai 350 cm2 kertas. Berapa luas kertas yang tersisa?

10). Ada dua buah layang-layang. Layang- layang A mempunyai diagonal masing-masing 40 cm dan 70 cm. Diagonal layang layang B, 80 cm dan 30 cm. Layang-layang mana yang lebih luas?

Contoh Ujian Terlengkap Soal Bangun Datar Layang Layang: Rumus Luas Panjang Diagonal,

Cara Capat Menjawab Soal Ujian Dan Pembahasan Satuan Volume Dan Debit

Berikut disajikan Cara Capat Menjawab Soal Ujian Dan Pembahasan Satuan Volume Dan Debit.

Penjelasan disertai dengan Langkah demi Langkah yang dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa.

1). Semula tangka mobil Paman berisi bensin 4,5 dm3. Kemudian paman mengisi tangki mobilnya di pom bensin 18 liter.

Setelah menempuh perjalanan bensin tersisa 1.750 cm3. Berapa liter bensin yg digunakan dalam perjalananya?

A). 20,75 liter

B). 20.85 liter

C). 21,75 liter

D). 21,85 liter

Diketahui

Volume awal = 4,5 dm3

Volume dari POM = 18 liter

Volume sisa = 1.750 cm3

Ditanya berapa bensin yang digunakan dalam satuan liter, maka volume awal dan sisa harus diubah terlebih dahulu menjadi liter.

Adapun konversinya adalah

1 dm3 = 1 liter

1 cm3 = 0,001 liter = 1/1000 liter

1 liter = 1000 cm3

Sehingga volume awal dan volume sisa dapat dihitung seperti berikut …

Volume awal = 4,5 dm3 x liter/dm3

Volume awal = 4,5 liter

Sedangkan

Volume sisa = 1.750cm3 x1/1000 liter/cm3

Volume sisa = 1,75 liter

Rumus Menghitung Voleme Bensin Yang Digunakan Dalam Perjalanan,

Bensin yang dipakai Paman dalam perjalananya adalah

Volume dipakai = volume awal + volume dari POM – volume sisa

Volume dipakai = 4,5 liter + 18 liter – 1,75 iter

Volume dipakai = 20,75 liter

Jadi, bensin yang dihabiskan selama Paman menggunakan mobilnya adalah 20,75 liter.

2). Bu Citra menjual minyak tanah dalam sebuah drum yang berisi ¼ m3. Pembeli pertama membeli 7 liter, pembeli kedua 12 dm3, dan pembeli ketiga membeli 15 liter.

Berapa liter Sisa minyak tanah yang masih ada sekarang adalah….

A). 216 liter

B). 231 liter

C). 242 liter

D). 246 liter

Diketahui.

Volume awal = ¼ m3

Pembeli 1 = 7 liter

Pembeli 2 = 12 dm3

Pembeli 3 = 15 liter

Jawaban

Yang Ditanya berapa liter sisa penjualan, sehingga harus meubah satuan volume ke liter dengan konversi seperti berikut..

1 m3  = 1000 liter

1 dm3  = 1liter

Sehingga

Volume awal = ¼ m3 x 1000 liter/m3

Volume awal = 0,25 x 1000 = 250 liter

Pembeli 2 = 12 dm3 = 12 liter

Cara Menghitung Sisa Penjualan Minyak

Jumlah minyak yang tersisa dalam drum dapat dihitung dengan cara berikut

Volume sisa = volume awal – pembeli 1 – pembeli 2 – pembeli 3

Volume sisa = 250 liter – 7 liter – 12 liter – 15 liter

Volume sisa = 216 liter

Jadi, minyak yang tersisa di dalam drum adalah 216 liter,

3). Sebuah bak mandi berukuran 80 cm, 50 cm dan 50 cm. Karena bocor dalam 20 menit, air masih sisa 50 dm3. Jadi debit air yang bocor adalah … dm3/menit

A). 75

B). 35

C). 7,5

D). 3,5

Diketahui

Volume bak = 80 cm x 50 cm x 50 cm

Volume bak= 200.000 cm3

Volume sisa = 50 dm3

Waktu = t = 20 menit,

Ditanya debit bocor dengan satuan dm3/menit, sehingga perlu konversi satuan ke dm3 dan menit.

Adapun konversinya adalah

1 cm3 = 0,001 dm3 = 1/1000 dm3

Sehingga

Volume bak= 200.000 cm3 x 1/1000 dm3

Volume bak = 200 dm3

Rumus Cara Menghitung Volume Air Yang Bocor,

Air yang keluar bak karena bocor dapat dihitung dengan cara seperti berikut…

Volume bocor = volume bak – volume sisa

Volume bocor = 200 dm3 – 50 dm3

Volume bocor = 150 dm3

Rumus Cara Menghitung Debit Air Yang Bocor,

Debit air yang keluar bak dapat ditentukan dengan menggunakan rumus seperti berikut:

Debit = volume / waktu

Debit = 150 dm3/20 menit

Debit = 7,5 dm3/menit

Jadi, debit air bocor yang keluar dari bak adalah 7,5 dm3/menit

4). Bima mengisi tandon air menggunakan pipa dengan debit 225 cm³/detik. Waktu yang diperlukan untuk mengisi adalah 2 jam lebih 10 menit.

Berapa liter volume air yang dapat ditampung pada tandon ?

A). 1.755.000 liter

B). 175.500 liter

C). 17.550 liter

D). 1.755 liter

Diketahui

Debit = 225 cm³/detik

Waktu = 2 jam 10 menit

Jawaban

Yang ditanya volume dengan satuan liter sehingga perlu konversi terlebih dahulu. Adapun konversinya adalah

1 cm3 = 0,001 liter = 1/1000 liter

Dengan demikian debit menjadi

Debit = 225 cm³/detik x 1/1000 liter/detik

Debit = 0,225 liter/detik

Karena satuan debit dalam per detik, maka waktu jam dan menit dikonversi terlebih dahulu ke detik seperi ini

Waktu = 2 jam 10 menit ini artinya

Waktu = 2 jam + 10 menit

1 jam = 60 menit = 3600 detik

1 menit = 60 detik

Sehingga waktu dapat diubah menjadi

Waktu = (2 jam x 3600 detik/jam) + (10 menit x 60 detik/menit)

Waktu = 7200 detik + 600 detik

Waktu = 7800 detik

Rumus Cepat Menghitung Air Yang Ditampung Bak,

Volume air yang bisa ditampung oleh tandon air dapat dihitung dengan menggunakan rumus debit seperti berikut:

Debit = volume / waktu

Volume = debit / waktu

Volume = (0,225 liter/detik) x (7800 detik)

Volume = 1.755 liter

Jadi, tandon dapat menampung sebanyak 1.755 liter air.

5). Pagi hari bak mandi berisi 200 liter air. Pada siang harinya sudah terpakai sebanyak 83000 cc.

Pada sore hari bak tersebut diisi kembali sebanyak 75 dm3.  Maka banyak air dalam bak adalah …. Liter

A). 1,92

B). 19,2

C). 192

D). 1.920

Diketahui

Volume Bak = 200 liter

Volume terpakai = 83.000 cc (cc = centimetre cubic = cm​3)

Volume isi Kembali = 75 dm3

Ditanya Banyak air dalam bak dengan satuan liter, maka harus dikonversikan terlebih dahulu dari satuan cc dan dm3 ke liter.

Adapun konversinya adalah …

1 cc = 1 cm3 = 0,001 liter = 1/1000 liter

1 dm3 = 1 liter

Sehingga kita dapat hitung Kembali seperti berikut

Volume terpakai = 83.000 cc x 1/1000 liter/cc

Volume terpakai = 83 liter

Volume isi Kembali = 75 dm3

Volume isi Kembali = 75 dm3 x 1 liter/ dm3

Volume isi Kembali = 75 liter

Rumus Cara Menghitung Isi Bak Pada Sore Hari,

Banyaknya air dalam bak pada sore hari dapat dihitung dengan rumus berikut …

Volume bak sore = vol bak – vol dipakai + vol isi Kembali

Volume bak sore = 200 liter – 83 liter + 75 liter

Volume bak sore = 192 liter

Jadi, bak pada sore hari terisi sebanyak 192 liter air,

6). Sebuah akuarium memiliki volume 120 liter. Jika akuarium tersebut di aliri air dengan debit 40 liter/menit, maka waktu yang di butuhkan untuk mengisi akuarium tersebut adalah …

A). 3 menit

B). 30 meni

C). 80 menit

D). 160 menit

Diketahui

Volume = 120 liter

Debit = 40 liter/menit

Jawaban

Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi akuarium dengan air sampai penuh dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut …

Debit = volume/ waktu

Waktu = volume /debit

Waktu = 120 liter/ 40 liter/menit

Waktu = 3 menit

Jadi, agar akuarium penuh dengan air, maka lama pengisian air adalah 3 menit.

7). Sebuah tangki air berisi 6000 liter. Air itu dialirkan melalui pipa selama 40 menit. Debit air yang mengallir tersebut adalah … liter/detik

A). 150

B). 100

C). 75

D). 15

Diketahui

Volume = 6000 liter

Waktu = 40 menit

Debit =

Jawaban

Karena debit yang ditanya dalam satuan liter per detik, maka waktunya harus diubah dari menit menjadi detik.

Adapun konversinya adalah…

1 menit = 60 detik

Sehingga waktunya menjadi

Waktu = 40 menit  x 60 detik/menit

Waktu = 2400 detik

Besarnya aliran air dalam pipa dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut …

Debit = volume / waktu

Debit = 6000 liter/2400

Debit = 2,5 liter/detik

Jadi, debit air yang mengalir dalam pipa adalah 2,5 liter/detik

Cara Capat Menjawab Soal Ujian Dan Pembahasan  Satuan Volume Dan Debit,

Jawaban Soal Ujian Volume – Ruang Bangun : Disertai Dengan Pembahasan Paling Cepat Mudah,

Berikut disajikan Jawaban Soal Ujian Volume – Ruang Bangun : Disertai Dengan Pembahasan Paling Cepat Mudah, dan lengkap.

1). Contoh Soal Rumus Hitung Volume Bak Mandi,

Sebuah bak mandi berbentuk balok dengan ukuran panjang 2,5 m lebar 1,5 m dan tinggi 0,6 m bak mandi tersebut diisi air sampai penuh volume air dalam bak mandi tersebut adalah ……. m³​

A). 6,75

B). 5,25

C). 3,75

D). 2,25

Diketahui

Panjang = p = 2,5 m

Lebar = l = 1,5 m

Tinggi = t  = 0,6 m

Ditanya = volume air dalam bak

Jawaban

Jika bak mandi terisi penuh, maka banyaknya air dalam bak mandi akan sama dengan volume bak mandi,

Untuk dapat menghitung volume air dalam bak, maka kita hitung dulu volume bak mandi tersebut.

Bentuk bak mandi adalah balok, sehingga Volume bak mandi dapat dihitung dengan rumus berikut

Volume = p x l x t

Volume = 2,5 m x 1,5 m x 0,6 m

Volume = 2,25 m3

Jadi, volume air saat bak mandi penuh adalah  2,25 m3,

2). Sebuah bak air berukuran panjang 12 dm, lebar 7,5 dm, dan tinggi 8 dm. Bak tersebut berisi air setinggi seperempat bagian.

Banyak air yang diperlukan untuk memenuhi bak tersebut adalah … cm3

A). 180.000 cm3

B). 340.000 cm3

C). 540.000 cm3

D). 720.000 cm2

Diketahui

Panjang = p = 12 dm = 120 cm

Lebar = l = 7,5 dm = 75 cm

Tinggi = t = 8 dm = 80 cm

Volume Air dalam bak = ¼ bagian = ¼ volume bak,

Jawaban

Karena yang ditanya volume air dalam satuan sentimeter kubik (cm3), maka satuam dm diubah dulu ke cm.

Konversi dari dm Desimeter ke cm centimeter  adalah satu dm sama dengan 10 cm

1 dm = 10 cm,

Jadi

p = 12 dm = 12 dm x 10 cm/dm = 120 cm

dan seterusnya untuk l dan t

Rumus Menghitung Volume Bak,

Volume bak dapat dihitung dengan rumus berikut

Volume = p x l x t

Volume = 120 cm x 75 cm  x 80 cm

Volume = 720.000 cm3

Rumus Menghitung Air Yang Dibutuhkan Agar Bak Penuh.

Bak sudah terisi air seperampat bagian bak, sehingga volume air yang dibutuhkan adalah volume bak penuh dikurang air yang sudah ada dalam bak.

Volume air yang dibutuhkan agar bak penuh dapat dihitung dengan rumus berikut …

Volume air = Volume bak – volume air dalam bak

Volume air = Volume bak – 1/4 volume bak

Volume air = 720.000 – ¼ x (720.000)

Volume air = 720.000 cm3 – 180000 cm3

Volume air = 540.000 cm3

Jadi, air yang dibutuhkan agar bak terisi penuh adalah 540.000 cm3

3). Rafi mengisi bak mandi yang berukuran panjang 12,5 dm, lebar 7,5 dm dan kedalaman 6,5 dm hingga penuh.

Rafi menggunakan air dalam bak sebanyak seperlima  bagian. Hitung berapa liter air dalam bak mandi yang belum digunakkan ……..

Diketahui

Panjang = 12,5 dm

Lebar = l = 7,5 dm

Tinggi = 6,5 dm

Volume air yang digunakan = 1/5 bagian = 1/5 volume bak mandi,

Jawaban

Menghitung Volume Bak Mandi Rafi,

Volume air dalam bak mandi Rafi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut

Volume bak = p x l x t

Volume bak = 12,5 dm x 7,5 dm x 6,5 dm

Volume bak = 609,375 dm3

Karena yang ditanya adalah volume air dalam satuan liter, maka kita ubah dahulu satuan desimeter kubik dm3 menjadi liter. Konversi dm3 ke liter adalah..

1 dm3 = 1 liter

Dengan demikian volume bak adalah

Volume bak = 609,375 dm3 x 1 liter/dm3

Volume bak = 609,375 dm3 x 1 liter/dm3

Rumus Menghitung Volume Air Dalam Bak Yang Belum Digunakan,

Volume air dalam bak yang belum digunakan atau volume sisa dapat dihitung dengan cara seperti ini,

Volume sisa = volume bak – volume bak yang digunakan

Volume sisa = volume bak – 1/5 volume bak

Volume sisa = 609,375 liter – 1/5(609,375) liter

Volume sisa = 609,375 liter – 121,875 liter

Volume sisa = 487,5 liter

Jadi, volume air yang tersisa dalam bak adalah 487,5 liter

4).  Sebuah bak mandi berisi 450 liter air. Panjang bak itu 12 dm, lebar 8 dm dan dalamnya 7,5 dm berapa liter air harus ditambahkan supaya bak itu penuh ?

Diketahui

Panjang = p = 12 dm

Lebar = l = 8 dm

Tinggi = t = 7,5 dm

Volume air dalam bak = 450 liter

Jawaban;

Menghitung Volume Bak Mandi,

Rumus volume bak mandi adalah …

Volume = p x l x t

Volume = 12 dm x 8 dm x 7,5 dm

Volume = 720 dm3

Karena yang ditanya adalah volume air dalam satuan liter, maka kita ubah dahulu satuan desimeter kubik dm3 menjadi liter. Konversi dm3 ke liter adalah..

1 dm3 = 1 liter

Dengan demikian volume bak adalah

Volume bak = 720 dm3 x 1 liter/dm3

Volume bak = 720 liter

Rumus Menghitung Volume Air Yang Ditambahkan Ke Bak,

Volume air yang harus ditambahkan ke dalam bak agar bak menjadi penuh dapat dihitung dengan cara seperti berikut

Volume air ditambahkan = volume bak – 450 liter

Volume air ditambahkan = 720 liter – 450 liter

Volume air ditambahkan = 270 liter.

Jadi, air yang ditambahkan ke dalam bak yang sudah berisi air adalah 270 liter,

5). Sebuah akuarium berbentuk kubus memiliki Panjang rusuk 60 cm. Jika akuarium tersebut akan diisi air hingga penuh, berapa liter air yang diperlukan…

Diketahui

Panjang rusuk akuarium = p = 60 cm

Ditanya air yang diperlukan

Jawaban:

Air yang dibutuhkan untuk memenuhi akuarium dapat dihitung dengan rumus berikut

Volume akuarium = volume air

Karena bentuk akuarium adalah kubus maka

Volume = (Panjang rusuk)3

Volume = 603 cm3

Volume = 216000 cm3

Karena yang ditanya adalah volume air dalam liter, maka kita perlu konversi dari cm3 menjadi liter, dengan konversinya adalah…

1 cm3 =  0,001 atau 10-3 liter

Maka volume air yang diperlukan adalah

Volume = 216000 cm3 x 0,001 liter/cm3

Volume = 216 liter

Jadi, air yang dibutuhkan untuk memenuh akuarium adalah 216 liter,

6). Sebuah peti kemas berukuran 8 m x 4 m x 3 m akan diisi dengan kardus  yang berukuran 1 m x 0,5 m x 0,5 m. berapa kardus yang dapat dimasukan ke dalam peti kemas tersebut …

Diketahui

Ukuran peti kemas = 8 m x 4 m x 3 m

Ukuran kardus = 1 m x 0,5 m x 0,5 m

Jawaban

Menghitung Volume Peti Kemas Kardus,

Untuk dapat menghitung jumlah kardus yang dapat masuk ke dalam peti kemas, kita harus hitung volume peti kemas dan volume kardus terlebih dahulu seperti berikut

Volume peti kemas = 8 m x 4 m x 3 m = 96 m³

Volume kardus = 1 m x 0,5 m x 0,5 m = 0,25 m³

Menghitung Jumlah Kardus Dalam Peti Kemas,

Jumlah kardus yang dapat masuk kedalam peti kemas dapat dihitung dengan cara membagi volume peti kemas dengan volume kardus,

Maka jumlah maksimum kardus yang dapat dimasukkan ke dalam peti kemas tersebut adalah:

Jumlah kardus = 96 m³/ 0,25 m³ = 384 kardus

Jadi, jumlah kardus yang dapat dimasukan kedalam peti kemas adalah 384 kardus,

7).  Sebuah gudang, yang bagian dalamnya berukuran 6 m x 3 m x 2 m. Gudang tersebut akan di pakai untuk menyimpan minyak dalam kardus yang berukuran 30 cm x 20 cm x 20 cm.

Berapa kardus yang dapat di masukkan ke dalam gudang tersebut ….

Diketahui

Ukuran Gudang = 6 m x 3 m x 2 m

Ukuran kardus minyak = 30 cm x 20 cm x 20 cm

Jawaban

Agar dapat menghitung jumlah kardus yang dapat masuk ke Gudang, kita harus mengubah satuan ukuran kardus menjadi meter.

1 cm = 0,01 m atau

1 m = 100 cm

Sehingga ukuran kardusnya menjadi seperti ini,

Panjang = 30 cm = 0,3 m

Lebar = 20 cm = 0,2 m

Tinggi = 20 cm = 0,2 m

Menghitung Volume Gudang Dan Kardus Minyak,

Setelah itu menghitung volume Gudang dan volume kardus seperti berikut ..

Volume Gudang = 6 m x 3 m x 2 m

Volume Gudang = 36 m3

Volume kardus = 0,3 m x 0,2 m x 0,2 m

Volume kardus = 0,012 m3

Rumus Menghitung Jumlah Kardus Dalam Gudang,

Jumlah kardus yang dapat ditampung dalam Gudang dapat dihitung dengan rumus berikut ..

Jumlah kardus = volume Gudang/volume kardus

Jumlah kardus = 36 m3/0,012 m3

Jumlah kardus = 3000 kardus

Jadi, Gudang dapat menampung kardus sebanyak 3000 kardus,

8). Perhatikan gambar bangun berikut …

Rumus Menghitung Volume silinder V = π r² t,
Rumus Menghitung Volume Air Ke Tabung,

Hitung berapa liter air yang dapat ditampung…

Diketahui

Diameter = 40 dm =

jari jari = ½ x 40 = 20 dm

Tinggi = 45 dm

Jawaban:

Menghitung Jumlah Air Dalam Liter,

Jumlah air yang dapat ditampung oleh bangun tersebut adalah sama dengan volume tabung silider terebut.

Volume silinder adalah luas alas silinder (π r²) dikali dengan tinggi silinder (t). Sehingga rumusnya adalah:

V = π r² t

di mana:

V = volume silinder

r = jari-jari lingkaran alas silinder = ½ diameter

t = tinggi silinder

π = = 3,14 (pi)

Volume  = 3,14 x (20)2 x 45

Volume = 56.520 dm3

Konversi dm3 ke liter sesuai pertanyaan,

1 dm = 1 liter

Volume = 56.520 dm3 x 1 liter/dm3

Volume = 56.520 liter

Jadi, volume air yang dibutuhkan adalah 56.520 liter

Jawaban Soal Ujian Volume – Ruang Bangun : Disertai Dengan Pembahasan Paling Cepat Mudah,

Cara Cepat Mudah Menjawab Soal Kecepatan Jarak dan Waktu 10,

Berikut disajikan soal ujian sekolah berbasis computer tentang Cara Cepat  Mudah Menjawab Soal Kecepatan Jarak dan Waktu 10, Jawaban lengkap dengan pembahasannya

1). Soal Dan Pembahasan Ujian Nasional Materi Kecepatan,

Jarak rumah Novi ke rumah paman 80 km. Novi berangkat ke rumah paman mengendarai sepeda motor rata-rata 30km/jam. dalam perjalanan ia istirahat 15 menit. jika Novi tiba di rumah paman pukul 15.25, ia berangkat pukul ….

Diketahui

Jarak = S = 80 km

Kecepatan = V = 30 km/jam

Waktu tiba = 15.25

Waktu istirahat = 15 menit

Jawaban:

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak 80 km ke rumah paman dapat dihitung dengan rumus berikut

Kecepatan = jarak/waktu atau

Waktu = jarak / kecepatan

Waktu = 80 (km)/30(km/jam)

Waktu = 2 2/3 jam

Waktu = 2 jam + 2/3 x 60 menit

Waktu = 2 jam + 40 menit

Diketahui waktu istirahat adalah 15 menit, sehingga waktu yang dihabiskan (perjalanan) dari rumah Novi sampai ke rumah paman adalah …

Waktu = 2 jam + 40 menit + 15 menit

Waktu = 2 jam + 55 menit

Ditanya waktu berangkat

Waktu berangkat = waktu tiba – waktu perjalanam

Waktu berangkat = 15.25 – 2.55

Untuk mempermudah pengurangan waktu seperti ini dapat dimodifikasi dengan cara seperti berikut:

15.25 menjadi 15 25/60

2.55 menjadi 2 55/60

Kemudian kurangkan

Waktu berangkat = 15 25/60 – 2 55/60) atau

Waktu berangkat = 15 5/12 – 2 11/12

Waktu berangkat = 185/12 – 35/12

Waktu berangkat = 150/12

Waktu berangkat = 12 6/12 atau = 12.30

Cara Lain Hitung Waktu Berangkat,

Cara lain yang dapat digunakan untuk menghitung  waktu berangkat adalah sebagai berikut …

Waktu berangkat = waktu tiba – waktu perjalanam

Waktu berangkat = 15.25 – 02.55

15.25 ini artinya 15 bersatuan jam sedangkan 25 bersatuan menit

02.55 ini artinya 01 bersatuan jam sedangkan 55 bersatuan menit

Karena 25 menit dikurang 55  menit hasilnya negatif, maka kita dapat merubah waktu 15.25 menjadi seperti ini.

15.25 = (15 – 01).(25 + 60), 15 jam dikurang 01 (satu) jam, karena 15 dikurang satu jam, maka 25 menit harus ditambah 60 menit (satu Jam).

Sehingga 15.25 dapat ditulis 14.85 yang artinya pukul 14 lewat 85 menit.

Dengan demikian kita dapat menghitung waktu berangkat secara langsung sebagai berikut. ..

Waktu berangkat = 14.85 – 02.55

Waktu berangkat = 12.30

2). Contoh Soa Ujian Sekolah Waktu Berangkat Sekolah,

Rina berangkat ke sekolah berjalan kaki dengan kecepatan rata rata 2 km/ jam jarak rumah Rina dengan sekolah adalah 0,9 km Rina tiba di sekolah pukul 06.50 rina berangkat ke sekolah pukul

Diketahui

Kecepatan = V = 2 km/jam

Jarak = S = 0,9 km

Waktu = t

Tiba di sekolah = 06.50

Jawaban:

Menghitung waktu perjalanan dengan menggunakan rumus berikut

V = S/t

Waktu = S/V

Waktu = 0,9/2

Waktu = 0,45 jam atau

Waktu = 0,45 x 60 = 27 menit

Untuk mengetahui waktu berangkat dapat dilakukan dengan cara berikut

Waktu berangkat = waktu tiba – waktu perjalanan

Waktu berangkat = 06.50 – 00.27 menit

Waktu berangkat = 06.23

3). Contoh Soal Dan Kisi Kisi Ujian Nasional Kecepatan Bersepeda Zaky,

Kecepatan zaky bersepeda ke rumah nenek 16 km/jam. Jika ia berangkat dari rumah pukul 05.30 dan tiba di rumah nenek pukul 09.45 maka jarak yang di tempuh zaky adalah…

:

Diketahui

Kecepatan = V = 16 km/jam

Waktu berangkat = 05.30

Waktu tiba = 09.45

Jawaban

Ditanya Jarak tempuh:

Jarak tempuh dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut

Kecepatan = jarak/waktu

Dengan demikian, perlu data waktu tempuh untuk dapat menghitung jarak tempuh,

Menghitung Waktu Tempuh Perjalanan,

Waktu tempuh perjalanan zaky dapat dihitung dengna menggunakan rumus berikut

Waktu tempuh = waktu tiba – waktu berangkat

Waktu tempuh = 09.45 – 05.30 atau

Waktu tempuh = 9 45/60 – 5 30/60

Waktu tempuh = 9 ¾ – 5 2/4

Waktu tempuh = 39/4 – 22/4 =

Waktu tempuh = 17/4

Waktu tempuh = 4 ¼ jam

Menghitung Jarak Tempuh.

Jarak yang ditempuh Zaky dapat dihitung dengang menggunakan rumus berikut

Kecepatan = jarak/waktu

V = S/t atau

S = V x t

S = 16 x 4 ¼

S = 16 x 17/4

S = 68 km,

Jadi jarak yang telah ditempuh oleh Zaky selama 4 ¼ jam adalah 68 km.

4). Fara berangkat ke sekolah yang berjarak 6 km mengendarai sepeda. ia berangkat pukul 06.25 dan sampai di sekolah pukul 06.45. Kecepatan rata – rata Fara bersepeda adalah …

Diketahui ..

Jarak = S = 6 km

Waktu sampai = 06.45

Waktu berangkat = 06.25

Jawaban

Rumus Menghitung Waktu Tempuh Perjalanan,

Waktu tempuh perjalanan dapat dihitung dengan cara seperti berikut …

Waktu tempuh = t

t  = waktu sampai – waktu berangkat

t = 06.45 – 06.25, dibuat menjadi bilangan pecahan (satuan jam) dengan membagi bilangan menit dengan 60. Seperti berikut ..

t = 6 45/60 – 6 25/60 disederhanakan agar angkanya tidak terlalu besar,

pecahan 45/60 dan 25/60 dibagi dengan bilangan 5 sehingga  menjadi seperti ini

t = 6 9/12  – 6 5/12 diselesaikan menjadi seperti berikut

t = 81/12 – 77/12

t = 4/12 jam

t = 1/3 jam

Menghitung Kecepatan Bersepada Fara,

Kecepatan bersepeda Fara dapat dinyatakan dengan rumus berikut ..

Kecepatan = jarak/waktu

V = S/t

V = 6 km/(1/3 jam)

V = 18 km/jam

5). Dina naik sepeda menuju ke sekolah yang berjarak 3,5 km dengan kecepatan 14 km/jam. Jika ia berangkat pukul 06.15. Dina tiba di sekolah pukul …

Diketahui..

Jarak = S = 3,5 km

Kecepatan = V = 14 km/jam

Waktu berangkat = 06.25

Jawaban:

Menghitung Waktu Tempuh Perjalanan Dina Ke Sekolah,

Waktu yang dibutuhkan Dina ke sekolah dengan sepeda adalah ..

Kecepatan = jarak/waktu

Waktu = jarak/kecepatan

Waktu = 3,5 (km)/14 (km/jam)

Waktu = 0,25 jam atau

Waktu = 0,25 x 60 = 15 menit atau

Waktu = 00.15

Artinya, Dina akan tiba di sekolah 15 menit setelah berangkat.

Menghitung Waktu Tiba Di Sekolah..

Waktu tiba di sekolah dapat dihitung dengan rumus seperti berikut…

Waktu tiba = waktu berangkat + waktu tempuh

Waktu tiba = 06.15 + 00.15

Waktu tiba = 06.30

6). Andri mengendarai sepeda motor dari Yogyakarta ke Magelang pada pukul 06.37, dengan kecepatan rata- rata 45km/jam. Dia tiba di Magelang pukul 07.33. Jarak yang ditempuh andri adalah …

Diketahui

Kecepatan = V = 45 km/jam

Waktu berangkat = 06.37

Waktu tiba = 07.33

Jawaban:

Menentukan Waktu Tempuh Perjalanan Andri,

Waktu yang ditempuh Andri bersepeda motor adalah …

Waktu tempuh = Waktu tiba – waktu berangkat

Waktu tempuh = 07.33 – 06.37

Ubah dulu 07.33 menjadi 06.93

Begini caranya

07.33 adalah 07 satuan jam dan 33 satuan menit, dan ini dapat ditulis seperti ini

07.33 = (07 + 00).33 atau 07.(00 + 33) atau

07.33 = (06 + 01).33 atau 06.(60 + 33) atau

07.33 = 06.93

Waktu tempuh = 06.93 – 06.37

Waktu tempuh = 56 menit atau

Waktu tempuh = 56/60 jam

Menghitung Jarak Tempuh Andri Bersepada,

Jarak yang ditempuh Andri dapat dihitung dengan rumus berikut ..

Kecepatan = jarak / waktu

Jarak = kecepatan x waktu

Jarak = 45 km/jam x 56/60 jam

Jarak = 42 km

7). Irwan pergi ke Surabaya pukul 07.15 dengan mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 50 km/jam. ditengah perjalanan ia berhenti istirahat 64 menit. jika jarak Malang – Surabaya 90 km, maka Irwan sampai ke surabaya pada pukul

Diketahui’

Jarak = 90 km

Kecepatan = V = 50 km/jam

Waktu berangkat = 07.15

Waktu istirahat = 64 menit atau 01.04

Jawaban ;

Menghitung Waktu Tempuh Perjalanan Irwan,

Waktu yang dihabiskan oleh Irwan bersepeda motor adalah ..

Kecepatan = jarak/waktu

Waktu = jarak/kecepatan

Waktu = 90 (km)/50 (km/jam)

Waktu = 1,8 jam atau 108 menit

Ubah ke satuan jam dan menit seperti berikut …

1,8 artinya satu jam + 0,8 jam

Satu jam ditulis 01

0,8 jam x 60 menit/jam = 48 menit

Sehingga waktu tempuh perjalanan 1,8 jam dapat ditulis menjadi 01.48

Waktu tempuh = 01.48

Menghitung Waktu Tiba Di Surabaya, ….

Waktu tiba di Surabaya dapat dinyatakan dengan rumus berikut …

Waktu tiba = waktu berangkat + waktu tempuh + waktu istirahat,

Waktu tiba = 07.15 + 01.48 + 01.04

Waktu tiba = 09.67 atau

Waktu tiba = (09 + 01).(67 – 60)

Waktu tiba = 10.07

8). Jarak objek wisata baturaden dengan kota Purwokerto 15 km Andi dari kota Purwokerto ke objek wisata baturaden naik sepeda motor dengan kecepatan 45 km per jam jika Andi berangkat pukul pukul 08.15 maka dia akan sampai di objek wisata tersebut pada pukul

Diketahui

Jarak = S = 15 km

Kecepatan = V = 45 km/jam

Waktu berangkat = 08.15

Jawaban:

Menghitung Waktu Tempuh Perjalanan Andi Bersepeda Motor,

Waktu yang dihabiskan oleh Andi dari kota purwakarta ke baturaden dapat dihitung dengn rumus berikut:

Kecepatan = jarak/waktu

Waktu = jarak/kecepatan

Waktu = 15 km/45 km/jam

Waktu = 1/3 jam atau

Waktu = 1/3 x 60 = 20 menit atau dapat ditulis dalam bentuk jam titik menit seperti berikut …

Waktu tempuh = 00.20

Menghitung Waktu Tiba Di Baturaden,

Waktu kedatangan di tempat wisata dapat dihitung dengn cara berikut ..

Waktu tiba = waktu berangkat + waktu tempuh

Waktu tiba = 08.15 + 00.20

Waktu tiba = 08.35

Cara Cepat Mudah Menjawab Soal Kecepatan Jarak dan Waktu 10,

Contoh Soal Rumus Menghitung Rata Rata Median Modus 11 Data,

Berikut disajikan soal ujian sekolah berbasis computer materi pengolahan data, Contoh Soal Rumus Menghitung Rata Rata Median Modus 11 Data, jawaban disertai dengan pembahasan yang cukup mudah untuk dipahami.

1). Contoh Soal Ujian Sekolah Berbasis Komputer Pengolahan Data Modus,

Dinas pertanian menyalurkan  bantuan 500 bibit tanaman kepada kelompok tani sebagai berikut: Mahoni 125 batang, rambutan 159 batang, mangga 82 batang, jati 25 batang, dan sisanya sengon. Modus dari data tersebut adalah …

A). rambutan

B). mangga

C). mahoni

D). sengon

Jawaban:

Diketahui

Mahoni = 125

Rambutan = 159

Mangga = 82

Jati = 25

Sengon = ??

Total = 500

Untuk menjawab pertanyaan soal ini, yang pertama adalah menghitung jumlah bibit sengon dengan cara berikut:

Sengon = 500 – 125 – 159 – 82 – 25

Sengon = 109 bibit,

Kemudian Pertanyaannya adalah modus dari data tersebut: …

Pengertian Modus,

Modus adalah data yang paling sering muncul atau data yang paling banyak dari data tersebut.

Dari data pada soal, dapat diketahui bahwa bibit yang paling banyak adalah 159 bibit yaitu rambutan

2). Contoh Soal Ujian Jawaban Pengolahan Data Menghitung Rata – Rata,

Nilai matematika Taufik dari beberapa kali ulangan adalah sebagai berikut:

65, 55, 72, 60, 68, 78, 80 dan 84. Rata rata nilai tersebut adalah …

A). 72,50

B). 72,25

C). 70,50

D). 70,25

Jawaban:

Untuk menjawab pertanyaan soal tersebut, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung rata rata seperti berikut …

Rata – rata = Jumlah Seluruh data/ banyaknya data.

Rata – rata = (65+55+72+60+ 68+78+80+84)/8

Rata – rata = 562/8

Rata – rata = 70,25

Jadi, rata rata nilai ulangan matametika taufik adalah 70,25,

3). Contoh Soal Ujian Pengolahan Data Median Tangkapan Ikan,

Data tangkapan ikan (dalam kg) seorang nelayan sebagai berikut…

27, 22, 30, 22, 32, 34, 24, 25, 22, 31. Median dari data tersebut adalah…

A). 26

B). 32

C). 23

D). 34

Jawaban:

Median adalah  nilai tengah dari suatu data yang diperoleh dengan mengurutkan nilai dari yang kecil sampai besar.

Jadi, untuk mencari median dari data yang diberikan, kita perlu mengurutkan data terlebih dahulu dari yang terkecil hingga yang terbesar.

Urutan datanya adalah seperti berikut …

22, 22, 22, 24, 25, 27, 30, 31, 32, 34

Data terdiri dari 10 angka (genap), sehingga nilai mediannnya berada di antara angka kelima dan keenam dari data yang telah diurutkan. Median berada diantara 25 dan 27

Untuk menghitung median dari data tersebut adalah:

Menjumlahkan 25 dan 27 kemudian dibagi dengan dua, seperti berikut…

Median = (25 + 27)/2 = 26

Jadi, median dari data tangkapan ikan nelayan tersebut adalah 26 kg.

4). Contoh Soal Ujian Menghitung Berat Badan Rata Rata Siswa Sekolah,

Berat badan 7 siswa sekolah dasar adalah sebagai 40, 50, 38, 38, 45, 50, 50, berapa rata rata berat badan siswa tersebut…

Jawaban:

Nilai rata – rata berat badan 7 siswa sekolah tersebut kita dapat menghitungnya dengan menggunakan rumus berikut:

Rata – rata = Jumlah Seluruh data/ banyaknya data.

Rata-rata = (40 + 50 + 38 + 38 + 45 + 50 + 50) / 7

Rata-rata = 311 / 7

Rata-rata = 44,43

Jadi, rata-rata berat badan dari 7 siswa tersebut adalah 44,43 kg.

5). Contoh Soal Ujian Rumus Median Nomor Sepatu Rak Toko,

Data nomor sepatu yang terpajang di rak sebiah toko sepatu adalah 37, 37, 41, 36, 42, 41, 39, 39, 38, 38, 40, 41, 42 Berapa median dari nomor sepatu tersebut ..

Jawaban:

Untuk mencari median dari data nomor sepatu tersebut, kita perlu mengurutkan data terlebih dahulu dari yang nomor sepatu terkecil hingga terbesar, seperti berikut:

36, 37, 37, 38, 38, 39, 39, 40, 41, 41, 41, 42, 42

Setelah diurut, dapat diketahui, bahwa nomor sepatu yang ditengah adalah 39,

Jadi, median dari data nomor sepatu yang terpajang di rak sebuah toko sepatu adalah 39.

6). Contoh Soal Ujian Sekolah Modus Berat Badan 7 Siswa,

Berat badan 7 siswa sekolah dasar adalah sebagai 40, 50, 38, 38, 45, 50, 50, berapa nilai modus dari berat badan siswa tersebut…

Jawaban:

38 = muncul 2 kali

40 = muncul 1 kali

45 = muncul 1 kali

50 = muncul 3 kali

Modus dari data adalah nilai yang muncul paling sering. Dalam soal ini, berat badan 50 kg muncul sebanyak tiga kali, sehingga modus dari data tersebut adalah 50 kg.

Jadi, modus dari berat badan siswa tersebut adalah 50 kg.

7). Contoh Kisi Kisi Ujian Nasisonal Rata Rata Pengolahan Data Penjualan Kue,

Hasil penjualan kue Bu Ipah selama satu minggu adalah: 21, 30, 20, 27, 25, 22, dan 30, rata rata penjualan kue tersebut adalah …

Jawaban:

Untuk mencari rata-rata penjualan kue Bu Ipah selama satu minggu, kita harus menjumlahkan semua hasil penjualan kemudian membaginya dengan jumlah data yang ada (dalam hal ini, jumlah hari dalam seminggu, yaitu 7).

rata-rata penjualan kue Bu Ipah selama satu minggu adalah dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

Rata – rata = jumlah semua data/ banyaknya data atau

Rata – rata = jumlah seluruh kue/jumlah hari

Rata – rata = (21 + 30 + 20 + 27 + 25 + 22 + 30) / 7 = 25

Jadi, rata-rata penjualan kue Bu Ipah selama satu minggu adalah sekitar 25 kue.

8). Contoh Kisi Kisi Soal Ujian Sekolah Basis Komputer Hitung Median,

Data nilai ulangan matematika siswa kelas VI SD tunas Jaya adalah sebagai berikut: 50, 80, 60, 80, 70, 90, dan 80,, berapa median nilai ulangan siswa tersebut.

Jawaban:

Median dari data nilai ulangan matematika siswa kelas VI SD Tunas Jaya, dapat dicari dengan cara mengurutkan nilai-nilai tersebut terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbesar.

Urutan nilai ulangan adalah: 50, 60, 70, 80, 80, 80, 90

Nilai median adalah nilai yang berada tepat di tengah- tengah dari data yang telah diurutkan. Dalam hal ini, nilai median ulangan matematika siswa adalah: 80

Jadi, median nilai ulangan matematika siswa kelas VI SD Tunas Jaya adalah 80.

9). Contoh Kisi Kisi Ujian Sekolah Basis Komputer Median Nilai Ujian Matematika,

Nilai ujian matematika kelas VI SD Tunas Jaya Satria adalah sebagai berikut: 90, 80, 100, 90, 90, 70, 80, 100, 80, 60, maka median dari data tersebut adalah …

Jawaban:

Median dari data nilai ujian matematika kelas VI SD Tunas Jaya Satria, dapat ditentukan dengan cara mengurutkan nilai-nilai tersebut terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbesar.

Urutan Nilai -nilai tersebut adalah: 60, 70, 80, 80, 80, 90, 90, 90, 100, 100

Jumlah data nilai adalah 10, jumlah data genap ada dua nilai tengahnya, sehingga median merupakan rata-rata dari kedua nilai tengah tersebut.

Dalam hal ini, dua nilai tengah adalah 80 dan 90. Sehingga, median dari data tersebut adalah:

Median = (80 + 90) / 2 = 85

Jadi, median nilai ujian matematika kelas VI SD Tunas Jaya Satria adalah 85.

10). Kisi Kisi Soal Ujian Sekolah Basis Komputer Matematika Nilai Modus,

Sebanyak 956 siswa SD mengisi angket tempat wisata favorit Di kulon progo.Ada 174 anak memilih pantai Trisik,118 anak memilih Goa kiskenda,125 anak memilih waduk sermo,152 anak memilih puncak suroloyo ,194 anak memilih PPSJ Dan sisanya memilih pantai Glogah. Modus data tempat wisata favorit tersebut adalah…

A). puncak suroloyo

B). pantai Glogah

C). Pantai Trisik

D). PPSJ

Jawaban:

Data dari soal adalah sebagai berikut:

Pantai Trisik = 174 siswa

Goa Kiskenda = 118 siswa

Waduk Sermo = 125 siswa

Puncak Suroloyo = 152 siswa

PPSJ = 194 siswa

Sehingga kita perlu mencari jumlah siswa yang memilih pantai Glogah dengan cara menghitung seperti berikut:

Pantai Glogah = 956 – 174 – 118 – 125 – 152 – 194

Pantai Glogah = 193

Dari data tersebut, terlihat bahwa tempat wisata yang paling banyak dipilih oleh siswa adalah PPSJ dengan jumlah 194 siswa.

Oleh karena itu, modus dari data tempat wisata favorit di Kulon Progo adalah PPSJ.

11).  Pak Danu mendata jumlah telur yang dihasilkan dari peternakanbebeknya sebagai berikut. Bulan Januari 400 butir, Februari 600 butir, Maret 900 butir, April 800 butir, Mei 750 butir, dan Juni 450 butir.

Rata – rata banyak telur yang dihasilkan peternakan Pak Danu setiap bulan adalah . . . .
A). 750 butir
B). 650 butir
C). 550 butir
D). 450 butir

Jawaban:

Rata- rata jumlah telur yang dihasilkan peternakan Pak Danu setiap bulan, Dapat dicari dengan  menjumlahkan jumlah telur dari setiap bulan dan membaginya dengan jumlah bulan.

Jumlah telur dari setiap bulan adalah sebagai berikut:

Januari = 400 butir

Februari = 600 butir

Maret = 900 butir

April = 800 butir

Mei = 750 butir

Juni = 450 butir

Total jumlah telur dari keenam bulan tersebut adalah adalah

Jumlah Telur = 400 + 600 + 900 + 800 + 750 + 450 = 3900 butir.

Jumlah bulan = 6

Sehingga Rata-rata banyak telur yang dihasilkan peternakan Pak Danu setiap bulan dapat dihitung dengan cara membagi total jumlah telur tersebut dengan jumlah bulan, yaitu:

Rata – rata = Jumlah telur/jumlah bulan

Rata – rata = 3900 butir / 6 bulan = 650 butir/bulan.

Jadi, rata-rata banyak telur yang dihasilkan peternakan Pak Danu setiap bulan adalah 650 butir.

Contoh Soal Rumus Menghitung Rata Rata Median Modus 11 Data,

error: Content is protected !!