Pengertian Tingkat Pengangguran, Unemployment Rate, Hukum Okun.

Pengertian Tingkat Pengangguran, Unemployment Rate.  Tingkat pengangguran dapat memberikan gambaran sesungguhnya mengenai kesehatan ekonomi suatu negara. Tingkat pengangguran merupakan indikator yang biasa digunakan oleh pelaku pasar valuta asing untuk menganalisis sehat atau tidaknya perekonomian suatu negara.

Rendahnya tingkat pengangguran menunjukkan semakin sehatnya perekonomian negara. Hal ini akan berdampak pada besarnya peluang untuk berinvestasi. Sedangkan tingginya tingkat pengangguran akan diterjemahkan sebagai kemunduran kesehatan perekonomian negara.

Timbulnya pengangguran disebabkan oleh ketidaksetimbangan  antara permintaan dengan penawaran tenaga kerja. Laju pertumbuhan permintaan tenaga kerja lebih lambat daripada laju pertumbuhan penawarannya. Dengan kata lain, pertumbuhan tenaga kerja lebih cepat dibanding pertumbuhan lapangan kerja.

Sebagian pencari kerja yang berhasil mendapatkan pekerjaan disebut pekerja (employed).  Sedangkan yang tidak atau belum memperoleh pekerjaan disebut sebagai penganggur (unemployed), namun masih terus mencari pekerjaan.

Tingkat pengangguran menunjukkan persentase individu-individu yang ingin bekerja namun tidak memiliki perkerjaan. Tingkat pengangguran dihitung berdasarkan rasio antara jumlah penganggur dengan angkatan kerja. Seseorang dianggap menganggur jika tidak bekerja namun menunggu untuk mendapatkan pekerjaan.

Angkatan kerja didefinisikan sebagai jumlah antara individu yang memiliki pekerjaan dengan pengangguran.

Angkatan Kerja = Jumlah Pekerja + Jumlah Pengangguran

Tingkat Pengangguran = (Jumlah Pengangguran/Angkatan Kerja) x 100%

Contoh Soal Perhitungan Tingkat Pengangguran

Pada suatu negara diketahui bahwa jumlah penduduk yang berusia kerja adalah 15.030.071 orang. Dari jumlah usia kerja tersebut, hanya sebanyak 10.445.765 orang yang tergolong sebagai Angkatan kerja. sedangkan jumlah pekerja dalam negara tersebut adalah 9.543.222 orang. Hitunglah tingkat pengangguran negara tersebut.

Angkatan Kerja = Jumlah Pekerja + Jumlah Pengangguran

Tingkat Pengangguran = (Jumlah Pengangguran/Angkatan Kerja) x 100%

Diketahui:

UK = Usia Kerja

UK= 15.030.071 orang

AK = Angkatan kerja

AK = 10.445.765 orang

P = Jumlah Pekerja

P = 9.543.222 orang

Jawab:

Menghitung Jumlah Pengangguran Suatu Negara

Jumlah Pengangguran Dapat dinyatakan dengan persamaan rumus berikut

PGR = AK – P

PGR = jumlah pengangguran

Sehingga jumlah pengangguran adalah

PGR = 10.445.765 – 9.543.222 = 902.543 orang

Jadi jumlah pengangguran pada negara tersebut adalah 902.543 orang

Menghitung Tingkat Pengangguran

Tingkat pengangguran dapat dinyatakan dengan rumus berikut

TPGR = (PGR/AK) x 100%

TPGR = tingkat pengangguran

TPGR = (902.543 /10.445.765) x 100% = 9,46 %

Jadi tingkat pengangguran pada negara tersebut adalah 9,46 persen.

Hubungan Tingkat Inflasi Dengan Tingkat Pengangguran

Kalangan ekonom berpendapat bahwa tingkat inflasi yang terlalu tinggi merupakan indikasi awal memburuknya perekonomian suatu negara. Tingkat inflasi yang tinggi dapat mendorong Bank Sentral menaikkan tingkat bunga. Hal ini menyebabkan terjadinya kontraksi atau pertumbuhan negatif di sektor riil.

Dampak yang lebih jauh adalah terjadinya peningkatan pengangguran. Dengan demikian tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan parameter yang mengukur baik buruknya kesehatan ekonomi yang dihadapi suatu negara.

Hubungan tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran untuk jangka pendek dapat dijelaskan dengan menggunakan Kurva Phillip yang dikemukakan oleh ekonom bernama A.W. Phillips. Kurva ini digunakan oleh Phillips ketika melakukan pengamatan terhadap korelasi antara pengangguran dengan upah dan inflasi di negara Inggris.

Hubungan Tingkat Pengangguran Dengan Tingkat Inflasi
Gambar 1. Hubungan Tingkat Inflasi Dengan Tingkat Pengangguran

Gambar 1 menunjukkan hubungan tingkat inflasi dan tingkat pengangguran di negara Amerika Serikat periode bulan Januari 2008–Oktober 2009. Data diambil dari http://www.bls.gov. Dari Gambar 1. diketahui bahwa dalam jangka pendek tingkat inflasi berkorelasi negatif dengan tingkat pengangguran. Kedua variabel ini memiliki karakteritik yang saling berlawanan.

Tingkat pengangguran yang rendah dapat dicapai ketika tingkat inflasi relatif tinggi. Sebaliknya tingkat inflasi akan rendah ketika tingkat pengangguran relatif tinggi.

Hubungan Gross Domestic Product, GDP Dengan Tingkat Pengangguran (Hukum Okun).

Variabel lain yang juga berpengaruh terhadap tingkat pengangguran adalah pengeluaran agregat suatu negara. Hubungan antara tingkat pengangguran dengan pengeluaran agregat dikenal dengan Hukum Okun yang dikemukakan oleh ekonom bernama Arthur Okun.  Konsep dari Hukum Okun didasari oleh hasil observasi terhadap data GDP Amerika Serikat.

Hukum Okun menjelaskan bahwa tingkat pengangguran memiliki hubungan negatif dengan GDP riil. Peningkatan pengangguran cenderung dikaitkan dengan rendahnya pertumbuhan GDP riil. Ketika tingkat pengangguran meningkat, maka GDP riil cenderung tumbuh lebih lambat atau bahkan turun.

Contoh Perhitungan Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Pada Pengangguran

Hubungan antara tingkat pengangguran dengan GDP rill Amerika Serikat berdasarkan Hukum Okun untuk tahun 1951-2000 dapat diformulasikan sebagai berikut:

∆Y/Y = 3% – 2x ∆u

∆Y/Y adalah perubahan GDP rill

∆u adalah perubahan tingkat pengangguran.

Persamaan Hukum Okun menjelaskan bahwa jika tingkat pengangguran tidak berubah, maka GDP riil naik sekitar tiga persen. Jika tingkat pengangguran turun satu persen, maka pertumbuhan GDP rill adalah lima persen. Sedangkan jika tingkat pengangguran naik satu persen, maka GDP rill naik hanya sekitar satu persen. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

Jika tingkat pengangguran tidak berubah, maka ∆u = 0, sehingga persentase perubahan GDP rill adalah:

∆Y/Y = 3% – (2 x 0)

∆Y/Y= 3%

Jika tingkat pengangguran turun satu persen, maka ∆u = – 1 %, sehingga persentase perubahan GDP rill adalah:

∆Y/Y= 3% – [2 x(-1%)]

∆Y/Y = 5%

Jika tingkat pengangguran naik satu persen, maka ∆u =  1 %, sehingga persentase perubahan GDP rill adalah:

∆Y/Y = 3% – (2 x 1%)

∆Y/Y = 1%

Dari bahasan tersebut dapat diketahui berapa pertumbuhan GDP rill yang harus dicapai agar dapat menekan pengangguran pada tingkat yang diharapkan. Jika GDP rill tumbuh sebesar lima persen, maka tingkat pengangguran akan berkurang satu persen. Ketika pertumbuhan GDP riil hanya mencapai tiga persen, maka pengangguran tetap pada jumlah yang relatif sama.

Jumlah pengangguran dapat dikurangi ketika pertumbuhan GDP rill lebih besar daripada tiga persen. Persamaan Hukun Okun dapat ditulis ulang sabagai berikut:

∆u = ½ x (3% – ∆Y/Y)

Jika tingkat pengangguran turun, atau

∆u < 0% maka

1/2 x (3% – ∆Y/Y) <  0%, sehingga

∆Y/Y > 3 %

Ketika tingkat penganguran yang diharapkan harus berkurang, atau ∆u harus lebih kecil daripada nol persen, maka pertumbuhan GDP rill yang dicapai harus lebih besar daripada tiga persen. Angka tiga persen merupakan limitasi dari pertumbuhan perekonomian negara yang didekati dengan model dari Hukum Okun. Suatu negara atau daerah mungkin akan memiliki persamaan Hukum Okun yang berbeda, sehingga angka limitasinya akan berbeda.

Faktor Penyebab Terjadinya Pengangguran.

Pengertian Pengangguran. Pengangguran atau orang yang menganggur adalah  mereka yang tidak mempunyai perkerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan. Kriteria orang yang menganggur umu………

Jenis, Sifat, Ciri, Pengangguran

Pengertian Pengangguran. Pengangguran merupakan angkatan kerja yang tidak sedang memiliki pekerjaan namun sedang aktif mencari pekerjaan. Pengangguran yang termasuk ke dalam kelo……….

Jenis, Sifat, Sebab, Dan Asal Inflasi.

Pengertian Inflasi. Inflasi merupakan proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian yang menunjukkan adanya kecenderungan kenaik……….

Pengertian Uang Beredar dan Primer.

Pengertian Uang Beredar. Jumlah uang beredar dapat didefinisikan menjadi dua pengertian. Pertama adalah uang beredar didefinisikan dalam arti sempit (disebut narrow money) yang di………

Pengertian, Tujuan Kebijakan Operasi Pasar Terbuka.

Pengertian Politik Operasi Pasar Terbuka. Operasi pasar terbuka (Open Market Operation)  merupakan salah satu instrumen dari kebijakan monoter yang sangat penting dalam mem…….. …

Teori Tingkat Bunga Neo Klasik Keynes Hicks.

Perngertian Tingkat Bunga Bunga merupakan suatu bentuk pendapatan bagi pemilik dana yang telah mengorbankan dananya yang dalam beberapa waktu melepaskan kesempatan ………

Pengaruh Tingkat Suku Bunga Pada Pertumbuhan Ekonomi.

Pengertian Tingkat/ Suku Bunga Bunga merupakan suatu bentuk pendapatan atau penghasilan bagi pemilik dana yang telah mengorbankan dananya dalam beberapa waktu merelakan ……….

Fungsi Sistem Moneter Indonesia

Pengertian Sistem Moneter Indonesia Sistem moneter Indonesia adalah  lembaga-lembaga atau institusi yang dapat menciptakan uang kartal, uang giral dan kuasi. Sistem moneter ……….

Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar

Pengertian Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dapat didefinisikan menjadi dua pengertian. Pertama, uang beredar didefinisikan dalam arti sempit (narrow money) yang dinotasikan ……….

Faktor Penyebab Terjadinya Deflasi

Pengertian Deflasi. Deflasi merupakan  kebalikan dari fenomena inflasi. Walaupun demikian, dampak terhadap perekonomian tidak persis berlawanan dengan inflasi. Deflasi merupakan ………..

Alasan Motif Orang Menyimpan Memegang Uang Tunai

Pengertian Uang Tunai Alasan atau motif seseorang memegang uang dijelaskan oleh ilmuwan bernama Keynes dalam teori permintaan uang yang popular dengan teori Liqiudity of  ………

Pengertian dan Tujuan Kebijakan Operasi Pasar Terbuka.

Operasi pasar terbuka (Open Market Operation)  merupakan salah satu instrumen dari kebijakan monoter yang sangat penting dalam mempengaruhi penawaran uang. Instrumen ini dapat dilaksanakan sendiri atau secara bersama……..

Alasan Motif Orang Menyimpan Memegang Uang Tunai

Pengertian Uang Tunai Alasan atau motif seseorang memegang uang dijelaskan oleh ilmuwan bernama Keynes dalam teori permintaan uang yang popular dengan teori Liqiudity of  Preference (atau likuiditas preferensi). Secara teoritis, uang diperuntukan a…

Cara Pemerintah Mengatasi-Menanggulangi Inflasi

Ada beberapa metoda atau cara yang diambil pemerintahan untuk mengatasi masalah inflasi yang umumnya dituangkan dalam kebijakan. Pemerintah dapat menanggulangi inflasi dengan mengambil beberapa  kebijakan berikut: Kebijakan Moneter Kebijakan moneter …

Dampak-Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Tingkat Pengangguran

Pertumbuhan ekonomi umumnya digunakan untuk menyatakan perkembangan ekonomi, kesejahteraan ekonomi, kemajuan ekonomi dan perubahan fundamental ekonomi  jangka panjang suatu Negara. Pertumbuhan …

Faktor Yang Mempengaruhi Investasi

Setidaknya terdapat dua faktor utama yang cukup berpengaruh terhadap tinggi rendahnya tingkat investasi, yaitu tingkat suku bunga dan tingkat pengembalian yang diharapkan. Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga pinjaman adalah biaya investasi yang menjadi…

Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Uang Beredar

Jumlah uang beredar dapat didefinisikan menjadi dua pengertian. Pertama, uang beredar didefinisikan dalam arti sempit (narrow money) yang dinotasikan dengan M1 dan kedua, uang beredar dalam arti luas (broad money ) yang…

Faktor Penyebab Terjadinya Deflasi

Deflasi merupakan  kebalikan dari fenomena inflasi. Walaupun demikian, dampak terhadap perekonomian tidak persis berlawanan dengan inflasi. Deflasi merupakan suatu periode di mana harga-harga secara umum nilainya turun dan sebaliknya …

Faktor Penyebab Terjadinya Inflasi

Inflasi adalah kenaikan harga-harga umum yang terjadi secara terus-menerus selama periode tertentu. Inflasi menunjukkan kecenderungan naiknya harga-harga umum barang dan jasa yang berlangsung secara terus menerus. Kenaikan…

Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.

Faktor Pertumbuhan Ekonomi Beberapa factor penting yang dianggap berpengaruh cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu Negara diantaranya adalah: Tanah Dan Kekayaan Alam Factor Tanah dan kekayaan alam merupakan factor yang…

Fungsi Sistem Moneter Indonesia

Sistem moneter Indonesia adalah  lembaga-lembaga atau institusi yang dapat menciptakan uang kartal, uang giral dan kuasi. Sistem moneter Indonesia terdiri dari: Autoritas Moneter yaitu Bank Indonesia yang …

error: Content is protected !!